MARA Dekati $5 Miliar Aset Bitcoin di Tengah Tekanan Industri Mining Global
Kepemilikan Bitcoin MARA naik drastis, namun pendapatan Q1 tak penuhi ekspektasi. Tekanan juga dirasakan oleh CleanSpark, Core Scientific, dan Hut8.

Ajeng • May 9, 2025

Lonjakan harga Bitcoin ke atas level $103,000 mendorong nilai kepemilikan aset kripto milik MARA Holdings mendekati angka $5 miliar, meskipun volume produksi BTC perusahaan justru mencatat penurunan signifikan dalam laporan keuangan kuartal pertama (Q1) 2025.
MARA Holdings—sebelumnya dikenal sebagai Marathon Digital—membukukan 47,531 BTC dalam kepemilikan mereka hingga akhir Maret, naik tajam 175% dari kuartal yang sama tahun sebelumnya.
Angka ini menjadikan MARA sebagai pemegang Bitcoin terbesar kedua di antara perusahaan publik, tepat di bawah MicroStrategy (MSTR) yang memiliki lebih dari 555,000 BTC.
Produksi Bitcoin Menurun Imbas Halving
Meski nilai simpanan melesat, jumlah Bitcoin yang berhasil ditambang MARA selama kuartal tersebut justru menurun sebesar 19% menjadi 2,286 BTC.
Perusahaan menyebut penurunan ini sebagai dampak langsung dari peristiwa halving Bitcoin terbaru, yang memangkas imbalan blok menjadi 3.125 BTC.
Situasi ini menciptakan tantangan tambahan bagi pelaku industri pertambangan kripto, terutama di tengah meningkatnya biaya operasional dan pengetatan pasokan.
Pendapatan Gagal Penuhi Ekspektasi, Namun Saham Sempat Naik
Pendapatan MARA tercatat sedikit di bawah ekspektasi analis Wall Street, meleset sebesar 0.35%, menurut data dari Zacks Research.
Meski demikian, saham MARA sempat naik 7.2% pada perdagangan 8 Mei, sebelum terkoreksi kembali 2% pada sesi after-hours.
Para Analis menyoroti bahwa MARA hanya berhasil melampaui estimasi pendapatan konsensus satu kali dalam empat kuartal terakhir, menandakan tekanan margin yang berlanjut meski harga BTC terus rally.
Masalah Serupa Menimpa Penambang Bitcoin Lainnya
MARA bukan satu-satunya yang merasakan tekanan produksi. Riot Platforms dalam laporan terbarunya mencatat biaya produksi Bitcoin naik drastis menjadi $43,808 per BTC, hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
CleanSpark juga meleset dari proyeksi pendapatan dengan selisih 0.58%, dan Core Scientific mencatat pendapatan Q1 sebesar $79.5 juta, terpaut jauh dari angka $179.3 juta yang diraih pada Q1 2024.
Yang paling parah, Hut8 membukukan pendapatan hanya $21 juta, anjlok 35% dari estimasi Analis sebesar $35 juta, menjadikannya penambang dengan deviasi pendapatan terburuk di antara rekan-rekannya.
Outlook
Dengan harga Bitcoin yang terus berada di atas ambang psikologis $100,000, investor kini menanti apakah MARA dan pemain lainnya bisa mempertahankan profitabilitas mereka di tengah biaya produksi yang makin tinggi.
Sementara itu, akumulasi aset oleh perusahaan publik terus mengindikasikan bahwa Bitcoin tak lagi sekadar alat spekulasi, tetapi juga bagian dari strategi neraca keuangan jangka panjang.