Laba Coinbase Turun Tajam, tapi Volume Transaksi dan Akuisisi Deribit Dorong Optimisme Market

Pendapatan Coinbase naik 24% namun laba bersih anjlok. Akuisisi terbesar industri kripto dan pertumbuhan stablecoin jadi andalan perusahaan hadapi tekanan regulasi dan harga.

article author image

AjengMay 9, 2025

article cover image

Coinbase Global Inc., Crypto Exchange terbesar di Amerika Serikat, mencatat lonjakan pendapatan sebesar 24% secara tahunan pada kuartal pertama 2025, mencapai $2 miliar.

Namun, laba bersih perusahaan justru anjlok 94% menjadi hanya $66 juta, di tengah fluktuasi harga kripto yang ekstrem dan penyesuaian valuasi aset digital yang dimilikinya.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis Kamis (waktu setempat), Coinbase menjelaskan bahwa pelemahan laba terutama disebabkan oleh penyesuaian nilai pasar (mark-to-market) atas kepemilikan kripto mereka.

Meskipun demikian, perusahaan tetap mencatat kuartal dengan jumlah pengguna aktif bulanan tertinggi kedua dalam sejarahnya.

“Kami sedang membangun utilitas nyata di ekosistem kami,” kata CFO Coinbase, Alesia Haas.

“Banyak pengguna kini tak sekadar berdagang, tetapi juga memanfaatkan layanan seperti staking dan stablecoin.”

Akuisisi Deribit: Langkah Strategis ke Derivatif

Salah satu manuver terbesar Coinbase tahun ini adalah akuisisi Deribit, platform derivatif Bitcoin dan Ether terbesar di dunia senilai $2.9 miliar. Kesepakatan ini menjadikan akuisisi tersebut sebagai yang terbesar sepanjang sejarah industri kripto.

“Ini adalah akuisisi A+ bagi COIN,” tulis Analis Cantor, Brett Knoblauch, dalam catatannya kepada investor.

Deribit mencatat volume trading nyaris dua kali lipat pada 2024, mencapai hampir $1.2 triliun, menjadikan derivatif market sebagai area pertumbuhan strategis baru bagi Coinbase di tengah dinamika industri yang cepat berubah.

Terobosan Baru: Pembayaran Stablecoin untuk Bisnis

CEO Coinbase, Brian Armstrong, juga mengumumkan peluncuran program percontohan yang memungkinkan bisnis melakukan pembayaran dan distribusi dana menggunakan stablecoin, dimulai pada kuartal kedua ini.

Namun, langkah ini bertepatan dengan blokade legislasi stablecoin oleh Senat AS, yang menunda kerangka hukum yang dinanti-nantikan. Kekhawatiran atas keterlibatan Presiden Trump dalam industri kripto disebut sebagai salah satu alasan utama stagnasi legislasi tersebut.

Outlook dan Pendapatan Langganan

Coinbase memproyeksikan pendapatan langganan dan layanan di kuartal kedua akan berada di kisaran $600 juta–$680 juta, dengan pendapatan dari stablecoin diperkirakan naik meskipun insentif blockchain menurun akibat turunnya harga aset.

Dari sisi stablecoin, Coinbase menerima bagian pendapatan dari USDC milik Circle, yang meningkat 32% secara kuartalan menjadi $298 juta. Namun pertumbuhan ini sebagian teredam oleh penurunan suku bunga rata-rata.

Sentimen Market Mulai Pulih

Meski kinerja saham Coinbase turun 17% sejak awal tahun, sebagian Analis tetap optimistis.

Menurut Owen Lau dari Oppenheimer & Co., Crypto Market menunjukkan tanda pemulihan pada akhir April setelah sempat tertekan oleh isu tarif global.

“Awal April masih lemah, tetapi dua minggu terakhir mulai pulih,” ujarnya.

Dengan akuisisi strategis dan ekspansi produk yang agresif, Coinbase tampaknya ingin membuktikan bahwa mereka tak hanya bergantung pada sentimen investor, tapi juga membangun fondasi bisnis jangka panjang yang lebih beragam.

Nanovest News v4.8.0