Domino’s Laba Menguat di Q3 2024, Tapi Pendapatan dan Prospek Global Mengecewakan
Domino’s berhasil mencatat kenaikan laba di Q3 2024 dengan EPS $4,19, namun pendapatan $1,08 miliar dan pertumbuhan global 6% tidak memenuhi ekspektasi. Pertumbuhan penjualan toko sama menunjukkan tren positif di tengah tantangan pasar.
Kiki • Oct 23, 2024
Domino's Pizza (NYSE: DPZ), salah satu rantai restoran pizza terbesar di dunia, melaporkan hasil kinerja kuartal ketiga tahun 2024 dengan beberapa hasil yang bervariasi. Pendapatan perusahaan naik 5,1% secara tahunan menjadi $1,08 miliar, namun gagal mencapai ekspektasi analis sebesar $1,10 miliar.
Meskipun begitu, laba per saham (EPS) justru melampaui perkiraan, mencapai $4,19 - 15,2% lebih tinggi dari proyeksi pasar yang sebesar $3,64 per saham.
Rangkuman Hasil Kuartal III 2024 Domino’s:
Pendapatan:** $1,08 miliar, di bawah ekspektasi analis $1,10 miliar.
EPS:** $4,19, mengungguli estimasi analis $3,64.
Pertumbuhan Penjualan Global:** 6%, sedikit di bawah target perkiraan 7%.
Margin Kotor:** Tetap di 28%, sejalan dengan kuartal yang sama tahun lalu.
EBITDA Margin:** 23,3%, naik dari 20,2% di Q3 2023.
Arus Kas Bebas (Free Cash Flow Margin):** Turun ke 13,5% dari 15,4% tahun lalu.
Jumlah Lokasi:** 21.002, naik dari 20.197 pada kuartal yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan Penjualan Same-Store (penjualan di toko yang sama):** 3%, naik dari 1,3% di periode yang sama tahun lalu.
Mengapa Pendapatan Domino’s Gagal Mencapai Target?
Meski pendapatan naik dibandingkan tahun lalu, capaian tersebut masih di bawah ekspektasi analis. Pertumbuhan 5,1% tersebut dianggap relatif datar bagi perusahaan sebesar Domino’s. Salah satu tantangan utama bagi rantai pizza global ini adalah perlambatan pertumbuhan di pasar yang sudah matang.
Dengan lebih dari 21.000 gerai di seluruh dunia, sulit bagi perusahaan sebesar ini untuk menemukan sumber pertumbuhan baru di pasar yang sudah dijelajahi.
Namun, kenaikan 3% dalam penjualan di toko yang sama (same-store sales) menjadi salah satu titik terang dalam laporan ini, menunjukkan bahwa Domino’s berhasil meningkatkan penjualan di restoran-restoran yang sudah ada selama lebih dari satu tahun, sebuah indikator pertumbuhan organik yang sehat.
Pertumbuhan ini lebih baik dibandingkan 1,3% yang tercatat pada kuartal ketiga 2023, menandakan bahwa permintaan tetap ada, meskipun pasar global sedang bergejolak.
Pertumbuhan Internasional dan Ekspansi Global
Domino’s terus berekspansi di seluruh dunia, dengan menambahkan lebih dari 800 lokasi baru dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, pertumbuhan penjualan global hanya mencapai 6%, sedikit di bawah ekspektasi analis sebesar 7%.
Meskipun demikian, pertumbuhan ini tetap penting mengingat tantangan ekonomi global saat ini.
Laba Bersih Ungguli Ekspektasi: Margin yang Lebih Baik
Sementara pendapatan gagal memenuhi target, laba bersih Domino’s justru mengalahkan perkiraan pasar. Laba per saham (EPS) mencapai $4,19, lebih tinggi 15,2% dari estimasi $3,64. Kenaikan ini didukung oleh margin EBITDA yang lebih baik, naik dari 20,2% menjadi 23,3%.
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan efisiensi operasional dan menekan biaya meski menghadapi tekanan pada pendapatan.
Namun, tidak semua metrik keuangan menunjukkan tren positif. Margin arus kas bebas (free cash flow margin) turun dari 15,4% pada kuartal yang sama tahun lalu menjadi 13,5%, menandakan adanya tekanan pada likuiditas dan efisiensi operasional perusahaan.
Apakah Ini Saat yang Tepat untuk Berinvestasi di Domino's?
Meskipun ada beberapa aspek yang mengecewakan dalam laporan ini, pertumbuhan EPS yang kuat menunjukkan bahwa perusahaan masih memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan. Bagi investor, keputusan untuk membeli saham Domino’s sekarang mungkin tergantung pada perspektif jangka panjang, terutama mengingat tantangan pertumbuhan di pasar yang sudah matang.
Domino's menghadapi dilema yang sering dialami perusahaan besar: meski memiliki brand yang kuat dan jaringan global yang luas, pertumbuhan tambahan menjadi lebih sulit ditemukan. Para analis memperkirakan bahwa penjualan akan tumbuh 7,4% dalam 12 bulan ke depan, yang sedikit lebih cepat dibandingkan pertumbuhan tahunan 5,6% selama lima tahun terakhir.
Tantangan dan Peluang di Depan
Salah satu tantangan utama bagi Domino’s dan industri makanan cepat saji secara umum adalah persepsi publik tentang makanan cepat saji yang tidak sehat. Di tengah semakin meningkatnya perhatian konsumen pada kesehatan dan wellness, rantai restoran seperti Domino’s harus menghadapi tantangan ini dengan inovasi dalam menu dan kampanye pemasaran yang lebih berfokus pada kualitas bahan baku.
Namun, Domino's juga memiliki keunggulan kompetitif dari skala bisnisnya dan efisiensi operasional yang tinggi. Dengan lebih dari 21.000 lokasi di seluruh dunia, jangkauan Domino's memungkinkan perusahaan memanfaatkan berbagai pasar internasional dan tren lokal, meskipun ini juga membuat tantangan untuk menemukan pertumbuhan yang signifikan lebih besar.
Kinerja Q3 Domino's Menunjukkan Campuran Positif dan Negatif
Secara keseluruhan, laporan kuartal ketiga Domino’s untuk tahun 2024 menunjukkan kinerja yang beragam.
Meskipun pendapatan gagal memenuhi ekspektasi analis, laba bersih yang kuat dan peningkatan margin operasional menandakan bahwa perusahaan tetap mampu bertahan di tengah tantangan.
Pertumbuhan penjualan di toko yang sama dan ekspansi global menjadi titik terang yang menunjukkan bahwa permintaan masih ada, meskipun pasar global saat ini penuh ketidakpastian.
Ke depannya, Domino’s perlu terus berinovasi untuk menghadapi tantangan di industri makanan cepat saji yang semakin kompetitif, sembari mempertahankan efisiensi operasionalnya untuk tetap menarik di mata investor.