Harga Emas Tiba-tiba Ambruk, Apa Penyebabnya?

Harga emas saat ini melandai 0,13% ke angka US$2.503,92 per troy ons. Pelemahan ini berbanding terbalik dengan lonjakan sebesar 2,08% pada Jum’at pekan lalu, berdasarkan data dari Revinitif.

Saat ini, harga emas cenderung stabil dan melemah tipis 0,02% senilai US$2.503,94 per troy ons.

Menurut Kitco, Broker SP Angel, mengatakan bahwa harga emas mulai naik pada Jum’at sore, setelah mendapat laporan Bank Sentral China telah memberikan kuota impor emas baru kepada bank-bank China, dan memicu spekulasi tentang gelombang pembelian yang baru.

Imbal hasil tenor 10 tahun China turun ke level terendah sepanjang masa pada minggu lalu, lembaga-lembaga segera membeli karena khawatir akan perlambatan pertumbuhan dan deflasi. "Sebagai hasilnya, pembeli dari China mencari perlindungan yang aman sebagai jalan alternatif, dengan emas sebagai kandidat yang jelas," kata broker.

Muncul kekhawatiran mengenai turunnya harga emas akibat dari konflik antara Iran dengan Israel. Mungkin akan terjadi kesepakatan gencatan antara Hamas dan Israel dalam jangka waktu yang dekat, hal ini akan mengurangi serangan konflik yang sedang memanas akhir-akhir ini.

Rasa antusias datang karena pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve AS pada September sehingga harga emas mencapai $2.509,65 pada Jum’at lalu. Tidak hanya itu, ketegangan geopolitik dan tingginya permintaan Bank Sentral menjadi penyebab naiknya harga emas hingga 20%.

Para traders yakin akan ada pemotongan suku bunga oleh The Fed. menurut CME FedWatch, kemungkinan akan ada pemotongan 25 basis poin yang diperkirakan mencapai 75,5%.

Saat ini, mereka sedang menanti simposium tahunan Bank Sentral AS di Jackson Hole, yang akan dimulai pada akhir pekan dengan Jerome Powell sebagai pembicara. Di tahun-tahun sebelumnya, pejabat Bank membuat pernyataan yang dapat mempengaruhi pasar.