Anti Dumping Policy
Anti Dumping Policy
Nona • Nov 1, 2024
Apa Itu Anti Dumping Policy?
Kebijakan Anti-Dumping: Perlindungan bagi Investor dari Skema Pump and Dump
Kebijakan anti-dumping adalah seperangkat aturan yang dirancang untuk mencegah investor menjadi korban skema pump and dump. Dumping merujuk pada situasi di mana investor besar, yang sering disebut sebagai “paus,” membeli sejumlah besar token untuk menaikkan harganya secara substansial sebelum menjual semuanya untuk mendapatkan keuntungan besar.
Misalnya, lihat kasus token SQUID yang awalnya dihargai $0,01. Ketika harga token ini mulai meroket, investor dilarang menjual SQUID karena adanya kebijakan anti-dumping. Dalam pasar yang hanya diisi oleh pembeli, ketika harga SQUID melonjak, para penipu melarikan diri dengan dana yang diinvestasikan.
Akibatnya, harga token anjlok dari $2.856 menjadi $0,00079 dalam hitungan menit. Namun, tidak semua token beroperasi seperti ini. Ada token seperti THUNDERCAKE dan DrunkDoge yang menawarkan perlindungan anti-dumping bagi para investornya.
Untuk THUNDERCAKE, lebih dari 0,1 persen dari total pasokan token tidak dapat dijual, dan pesanan beli token tidak dapat melebihi 0,5 persen dari seluruh pasokan. Kebijakan ini diterapkan untuk mencegah paus keluar dari ekosistem mereka dan menghindari dumping.
Begitu juga dengan DrunkDoge, yang mengatur volatilitas harga dengan melarang paus membeli atau menjual token dalam jumlah besar dalam satu transaksi. DrunkDoge memiliki mekanisme anti-dumping yang menerapkan periode pendinginan 1/2/6 jam dan peningkatan pajak setelah setiap penjualan untuk mencegah dumping yang berlebihan.
Selain kebijakan anti-dumping, ada langkah-langkah perlindungan lain seperti pembelian kembali (buyback). Perusahaan menggunakan kebijakan buyback untuk berbagai alasan, salah satunya adalah untuk mengurangi jumlah token yang beredar, sehingga meningkatkan nilai token dan membangun spekulasi serta hype.
Beberapa proyek yang telah melakukan buyback termasuk Binance dan Nexo. Sebagai contoh, buyback Nexo dilakukan karena tim pengembang memperkirakan depresiasi aset mereka, sehingga mereka memutuskan untuk membatasi jumlah token yang beredar untuk membantu meningkatkan harga pasar.
Dengan hiruk-pikuk yang mengelilingi lonjakan harga token, mungkin beberapa orang tergoda untuk ikut berinvestasi atau mencoba peruntungan seperti orang lain. Namun, ada beberapa aturan dasar yang perlu diikuti.
Pertama, perhatikan grup media sosial yang memberikan sinyal gratis tentang dimulainya pump. Ini bisa menjadi tanda adanya skema P&D, di mana beberapa anggota grup mungkin mengarahkan pump tersebut.
Kedua, carilah panduan keuangan dari seorang ahli atau lakukan riset sendiri untuk membuat pilihan investasi yang lebih cerdas. Berhati-hatilah dengan influencer yang jarang membahas mata uang kripto namun tiba-tiba mulai menganjurkan sebuah token secara acak.
Terakhir, investasikan hanya jumlah yang kalian mampu untuk kehilangan. Meskipun mungkin seorang investor bisa mendapatkan keuntungan dari pump-and-dump jika waktunya tepat, lebih baik untuk bersiap menghadapi kemungkinan kehilangan.
Mulai investasimu sekarang! Dengan Nanovest, kamu bisa mulai berinvestasi dengan hanya Rp5.000 saja. Ada lebih dari 2000+ aset termasuk saham AS, kripto, dan emas, semua dalam genggamanmu. Investasi dengan aman dan nyaman, dan jangan lewatkan kesempatan untuk memperluas portofolio investasimu.
Yuk, mulai perjalananmu menuju kebebasan finansial hari ini! Kamu bisa download aplikasi Nanovest di Appstore atau Playstore. #AmanSamaNano