Akuisisi
Akuisisi
Kiki • Jul 1, 2024
Apa Itu Akuisisi (Acquisition)?
Akuisisi adalah dimana perusahaan membeli sebagian besar atau seluruh saham perusahaan lain yang menjadi target untuk memegang kendali penuh atas perusahaan tersebut. Biasanya pembelian lebih dari 50% saham perusahaan dan aset lainnya memungkinkan pihak yang mengakuisisi untuk membuat keputusan tentang aset yang baru diakuisisi tanpa persetujuan pemegang saham perusahaan lainnya. Akuisisi dalam bisnis, umumnya dapat terjadi karena adanya persetujuan dari perusahaan tersebut. Dengan izin, seringkali ada klausul larangan toko selama proses berlangsung.
Apa Tujuan Akuisisi?
Perusahaan mengakuisisi perusahaan lain karena berbagai alasan. Salah satunya adalah mencari skala ekonomi yang lebih besar, diversifikasi, pangsa pasar yang baru dan lebih besar dari yang sudah ada, meningkatkan sinergi perusahaan dan mengurangi biaya yang tidak diperlukan.
Sebagai Cara Memasuki Pasar Luar Negeri**
Perusahaan yang ingin memperluas bisnis hingga ke luar negeri atau negara lainnya, cara termudah untuk masuk ke pasar luar negeri adalah dengan membeli perusahaan yang sudah ada di negara tersebut dan sesuai dengan bisnis yang ada. Memastikan perusahaan yang dibeli sudah memiliki dan menyediakan yang dibutuhkan seperti karyawan, nama, mereka dan aset lainnya yang tidak berwujud. Hal tersebut dapat memudahkan untuk memulai bisnis di pasar baru dengan basis yang kuat dan sesuai.
Sebagai Strategi Pertumbuhan**
Perusahaan yang menghadapi masalah kendala mulai dari logistik hingga sumber daya. Mengakuisisi perusahaan lain adalah cara paling efisien daripada memperluas perusahaan itu sendiri. Untuk mendapatkan keuntungan dan mengatasi kendala, perusahaan akan mencari perusahaan target yang menjanjikan untuk diakuisisi dan dimasukkan ke dalam aliran keuntungannya.
Untuk Mengurangi Kelebihan Kapasitas dan Mengurangi Persaingan**
Jika terlalu banyak persaingan atau sumber daya, untuk mengatasi masalah tersebut perusahaan mungkin akan mencari perusahaan lain untuk diakuisisi dalam rangka mengurangi kelebihan kapasitas dan fokus menjadi penyedia yang paling produktif dan dibutuhkan.
Untuk Mendapatkan Teknologi Baru**
Membeli perusahaan baru yang siap dalam segala hal dan sesuai dengan kebutuhan seperti menerapkan teknologi terbaru dan berhasil lebih efisien dan hemat daripada mengembangkan teknologi baru sendiri karena lebih banyak menghabiskan waktu dan uang yang dikeluarkan. Pejabat perusahaan memiliki kewajiban fidusia untuk melakukan uji tuntas menyeluruh pada perusahaan target sebelum melakukan akuisisi apa pun. Mengakuisisi perusahaan lain dapat melayani banyak tujuan bagi perusahaan induk. Pertama, memungkinkan perusahaan memperluas lini produk atau penawarannya. Kedua, dapat mengurangi biaya dengan mengakuisisi bisnis yang masuk ke dalam rantai pasokannya. Mengakuisisi perusahan yang memiliki bisnis yang sama untuk mempertahankan pangsa pasar dan mengurangi persaingan pada bisnis yang sama.
Akuisisi, Pengambilalihan, atau Merger?
Meskipun secara teknis, kata "akuisisi" dan "pengambilalihan" memiliki arti yang hampir sama, keduanya memiliki cakupan yang berbeda di Wall Street. Secara umum, akuisisi menggambarkan transaksi utama yang bersahabat, di mana kedua perusahaan bekerja sama, sedangkan pengambilalihan menunjukkan bahwa perusahaan target menolak atau sangat menentang pembelian, dan istilah merger digunakan ketika perusahaan pembeli dan target bergabung bersama untuk membentuk entitas yang baru. Akuisisi terjadi ketika perusahaan target setuju untuk diakuisisi; dewan direksinya (B of D, atau board) menyetujui akuisisi tersebut. Akuisisi sering bekerja menuju keuntungan bersama antara perusahaan yang mengakuisisi dan target. Kedua perusahaan mengembangkan strategi untuk memastikan bahwa perusahaan pengakuisisi membeli aset yang sesuai, dan mereka meninjau laporan keuangan dan penilaian lainnya untuk setiap kewajiban yang mungkin menyertai aset tersebut. Pembelian dapat dilanjutkan jika kedua belah pihak telah setuju dengan syarat dan ketentuan hukum terpenuhi.
Mengevaluasi Kandidat Akuisisi
Perusahaan terlebih dulu harus mengevakuasi beberapa kompenen apakah perusahaan target yang akan diakuisisi merupakan kandidat yang sesuai. Berikut beberapa komponen yang harus dievaluasi sebelum melakukan akuisisi:
- Apakah harganya tepat? Metrik yang digunakan investor untuk menilai kandidat akuisisi berbeda-beda menurut industri. Penyebab gagalnya akusisi umumnya karena harga yang diminta oleh perusahaan target tidak sesuai.
- Periksa beban utang. Perusahaan target dengan tingkat kewajiban yang luar biasa tinggi harus dipandang sebagai peringatan potensi masalah di masa depan.
- Litigasi yang tidak semestinya. Meskipun tuntutan hukum biasa terjadi dalam bisnis, kandidat akuisisi yang baik tidak berurusan dengan tingkat litigasi yang melebihi apa yang wajar dan normal untuk ukuran dan industrinya.
- Meneliti keuangan. Salah satu kompenen yang menjadikan perusahaan lain menjadi target akuisisi yang tepat adalah memiliki laporan keuangan yang jelas dan terorganisir dengan baik, dan memungkinkan pihak pengakuisisi melakukan uji tuntas dengan lancar tanpa kendala. Keuangan yang jelas dan lengkap dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan setelah proses akuisisi selesai.
Jenis Akuisisi
Seringkali, kombinasi bisnis seperti akuisisi atau merger dapat dikategorikan dalam salah satu dari empat cara berikut:
Vertikal**: perusahaan induk mengakuisisi perusahaan target yang berada di bawahnya, seperti atau pemasok atau pengolah.
Horizontal**: membeli perusahaan pesaing atau perusahaan lain di sektor industri, dan sama dalam rantai pasokan.
Konglomerat**: perusahaan membeli perusahaan di industri yang berbeda dalam bisnis atau tidak terkait dengan bisnis sebelumnya atau yang sudah ada.
Congeneric**: Dikenal sebagai perluasan pasar, terjadi ketika membeli perusahaan yang industri yang sama, tetapi memiliki lini bisnis atau produk yang berbeda.
Perbedaan antara Merger dan Akuisisi
Perbedaan utamanya adalah dalam akuisisi, perusahaan induk sepenuhnya mengambil alih perusahaan target dan mengintegrasikannya ke dalam entitas induk. Dalam merger, kedua perusahaan digabungkan, tetapi menciptakan entitas baru (misalnya, nama dan identitas perusahaan baru yang menggabungkan aspek keduanya).