Bottom Reversal
Cari tahu apa itu Bottom Reversal, cara mengidentifikasinya, risiko dan pertimbangannya hanya di Kamus Investasi Nanovest.
Ajeng • Dec 18, 2024
Apa Itu Bottom Reversal?
Di pasar saham, reversal bottom atau pembalikan arah dari bawah, terjadi ketika harga saham mulai naik kembali setelah mencapai titik terendahnya. Proses ini sangat penting bagi para investor atau trader, karena menunjukkan kemungkinan awal dari sebuah tren kenaikan setelah periode penurunan yang lama.
Dalam strategi investasi, mengetahui bottom reversal sangat penting karena memungkinkan trader untuk masuk ke dalam posisi saham pada harga yang relatif rendah sebelum pasar mulai bullish.
Hal ini tidak hanya berarti membeli saham pada harga murah, tetapi juga menangkap saat sentimen pasar berubah dari negatif menjadi positif.
Kemampuan untuk menentukan dasar harga untuk sekuritas individual dapat membantu investor, atau analis teknikal mengukur kisaran perdagangan untuk sekuritas selama satu tahun, atau hanya beberapa bulan.
Hal ini dapat membantu dalam membuat keputusan investasi yang lebih baik dan memberikan rekomendasi untuk penilaian sekuritas di masa mendatang. Mampu membeli di dekat titik terendah tahun tertentu dapat meningkatkan imbal hasil secara signifikan.
Analis teknikal biasanya mempelajari seluruh sejarah pergerakan harga sekuritas, tingkat perdagangan jangka pendek, dan volume perdagangan untuk menemukan pola yang menunjukkan kapan sekuritas akan mencapai titik terendahnya.
Sebuah saham telah mencapai titik terendahnya, yang berarti bahwa saham tersebut berada di awal tren naik. Titik terendah dapat sering menjadi sinyal pembalikan arah. Dalam banyak kasus, investor melihat dasar sebagai peluang untuk membeli saham pada saat saham itu murah atau diperdagangkan pada nilai terendah. Basis ditemukan dalam analisis teknikal sebagai tingkat dukungan terendah saat memetakan sekuritas.
Cara Mengidentifikasi Bottom Reversal
Bagi trader dan investor yang ingin menangkap peluang di pasar saham, kemampuan yang sangat penting adalah mengetahui kapan harga saham akan turun.
Terdapat tiga cara utama untuk menemukan bottom reversal antara lain sebagai berikut.
Pertama, Moving Average (MA)
Moving Average adalah alat analisis teknikal yang sangat populer yang berguna untuk menemukan tren harga saham yang umum. Dalam konteks bottom reversal, terdapat dua metode.
MA Jangka Pendek: trader dapat menggunakan MA dengan periode pendek, seperti 20 atau 50 hari. Perhatikan ketika MA ini mulai menunjukkan peningkatan dan memotong MA jangka panjang dari bawah ke atas, yang sering disebut sebagai golden cross.
MA Jangka Panjang: MA sepanjang 200 hari memberikan gambaran yang lebih luas tentang tren yang dominan. Saat harga saham mulai stabil di atas MA jangka panjang, itu bisa menjadi sinyal bahwa tren turun telah berakhir dan ada kemungkinan reversal.
Kedua, Chart Pattern dan Support Resistance
Chart Pattern seperti pola double bottom, triple bottom, atau head and shoulders bottom menunjukkan harga yang berulang kali gagal menembus level support dan kemudian memantul naik.
Dalam reversal bawah, penting untuk memperhatikan level support yang berhasil bertahan beberapa kali, yang kemudian diikuti oleh kenaikan harga yang signifikan. Sebaliknya, titik resistensi adalah titik harga di mana permintaan diprediksi kuat cukup untuk mencegah harga turun lebih lanjut.
Ketiga, Kondisi Sektor Saham
Setiap sektor memiliki dinamikanya sendiri, yang dipengaruhi oleh kebijakan Pemerintah, situasi ekonomi, dan faktor lain dari luar. Investor akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang alasan mengapa sebuah saham mungkin mengalami penurunan harga dengan menganalisis kondisi industri yang di analisis.
Perbandingan dengan saham lain dalam industri yang sama: Memeriksa kinerja saham tersebut dibandingkan dengan saham lain dalam industri yang sama dapat memberikan informasi tambahan. Ini bisa menjadi sinyal bottom reversal jika saham tersebut mulai pulih lebih cepat atau menunjukkan kekuatan dibandingkan saham lain.
Volume Trading
Ketika harga turun, peningkatan volume trading biasanya menunjukkan kekuatan beli yang masuk, mendorong harga naik.
Indikator Teknikal
Indikator seperti Relative Strength Index (RSI) dan Moving Average Convergence Divergence (MACD) dapat menunjukkan perubahan momentum, yang dapat menunjukkan bahwa harga saham sedang bergerak ke arah yang berbeda.
Dalam Kasus Apa Bottom Reversal Dianggap sebagai Sinyal Bullish?
Ketika tekanan jual yang sebelumnya mendominasi tren turun mulai mereda dan pembeli mulai memasuki market, bottom reversal dianggap sebagai sinyal bullish.
Para trader dan investor kemudian mencari pola bottom reversal untuk menemukan peluang beli potensial. Mereka dapat mengonfirmasi terjadinya reversal dengan menggunakan berbagai alat dan indikator analisis teknikal, seperti moving averages dan oscillator momentum, untuk meningkatkan keyakinan mereka dalam melakukan transaksi.
Risiko dan Pertimbangan
Terlepas dari kenyataan bahwa bottom reversal dapat menawarkan peluang, penting bagi para trader ataupun investor untuk melakukan analisis menyeluruh, dan tidak terlalu tergesa-gesa hanya berdasarkan satu indikator.
Ketidakpastian di pasar saham dan banyak faktor eksternal dapat mempengaruhi harga saham. Untuk mengurangi potensi kerugian, selalu gunakan manajemen risiko dan diversifikasi investasi.
Dengan memahami apa itu bottom reversal dan cara menemukannya, diharapkan para investor ataupun trader dapat meningkatkan strategi trading saham. Selalu lakukan riset dan analisis sebelum membuat keputusan investasi.
Selain itu, dengan mengambil langkah-langkah preventif untuk melindungi portofolio investasi yang dimiliki menjadi cara yang efektif, untuk mengoptimalkan pengelolaan keuangan melalui aplikasi investasi terpercaya dengan jaminan yang aman!
Nanovest menjadi platform investasi pilihan dengan jaminan keamanan terbaik dan sudah mendapatkan izin dari BAPPEBTI. Mulai dari Rp5000 saja sudah bisa berinvestasi dengan menyediakan lebih dari 2000 saham US, aset kripto, dan emas. #AmanSamaNano
Unduh aplikasinya sekarang juga!