Bottom-Up Investing
Cari tahu apa itu Bottom-Up Investing, cara kerja, contoh pendekatan, dan perbedaannya dengan Top-Down Investing hanya di Kamus Investasi Nanovest.

Ajeng • Apr 22, 2025

Apa Itu Bottom-Up Investing?
Bottom-up investing adalah metode pemilihan saham yang didasarkan pada evaluasi mendalam terhadap karakteristik spesifik setiap perusahaan.
Investor yang menggunakan pendekatan ini memberikan prioritas lebih tinggi pada analisis fundamental perusahaan, seperti pendapatan, laba, dan kesehatan keuangan secara keseluruhan, dibandingkan dengan tren industri atau kondisi ekonomi makro.
Asumsi dasarnya adalah bahwa perusahaan dengan fundamental yang kuat memiliki potensi untuk berkinerja baik, bahkan jika berada dalam sektor yang kurang menguntungkan.
Analisis bottom-up melibatkan pemeriksaan faktor mikroekonomi, termasuk laporan keuangan, kualitas produk dan layanan, serta dinamika penawaran dan permintaan yang dihadapi perusahaan.
Contohnya, strategi pemasaran yang inovatif atau struktur organisasi yang efektif dapat menjadi daya tarik investasi, sementara potensi risiko keuangan yang teridentifikasi dalam laporan keuangan perusahaan dapat menjadi alasan untuk menghindari investasi, terlepas dari prospek industri secara umum.
Bagaimana Bottom-Up Investing Bekerja?
Berbeda dengan investasi top-down yang mengawali keputusan dengan melihat gambaran besar ekonomi, strategi bottom-up berfokus pada pemilihan perusahaan secara langsung melalui riset komprehensif, termasuk mempelajari laporan publik mereka.
Sementara top-down mencari industri yang menjanjikan berdasarkan tren makroekonomi, bottom-up memilih perusahaan berdasarkan analisis individual yang teliti.
Meskipun pada akhirnya faktor-faktor seperti industri dan ekonomi yang lebih luas tetap diperhitungkan, proses analisis bottom-up dimulai dari tingkat perusahaan dan bergerak ke atas.
Strategi investasi bottom-up biasanya berorientasi pada jangka panjang, dengan pendekatan beli dan tahan yang didasarkan kuat pada analisis fundamental perusahaan.
Pemahaman mendalam yang diperoleh investor bottom-up tentang perusahaan dan sahamnya memungkinkan mereka melihat potensi pertumbuhan investasi dalam perspektif waktu yang lebih panjang.
Berbeda dengan itu, investor top-down mungkin mengadopsi taktik yang lebih taktis dan mencoba meraih keuntungan dari pergerakan harga saham dalam jangka pendek. Investor bottom-up seringkali meraih kesuksesan dengan berinvestasi pada perusahaan yang produk atau layanannya familiar bagi mereka sebagai konsumen.
Contohnya adalah Meta, Google, dan Tesla, yang produknya banyak digunakan sehari-hari, sehingga investor dapat memahami nilai perusahaan dari sudut pandang pengguna.
Contoh Pendekatan Bottom-Up
Meta (META) adalah contoh menarik untuk investasi bottom-up karena produk dan layanannya mudah dipahami investor.
Setelah mengidentifikasi Meta sebagai perusahaan yang potensial, investor akan menganalisis secara mendalam manajemen, struktur organisasi, laporan keuangan, strategi pemasaran, dan harga sahamnya. Ini melibatkan perhitungan rasio keuangan, analisis tren dari waktu ke waktu, dan proyeksi pertumbuhan masa depan.
Selanjutnya, kinerja keuangan Meta dibandingkan dengan pesaing di industri media sosial dan internet, lalu dengan perusahaan teknologi yang lebih luas. Kondisi market umum, seperti rasio P/E Meta terhadap S&P 500 dan tren stock markets, juga dipertimbangkan.
Terakhir, data makroekonomi seperti pengangguran, inflasi, suku bunga, dan pertumbuhan PDB turut dianalisis sebelum keputusan investasi diambil secara menyeluruh, dari level perusahaan hingga kondisi ekonomi global.
Perbedaan Antara Bottom-Up dan Top-Down Investing
Seperti yang telah dibahas, investasi bottom-up membangun analisis dari tingkat perusahaan ke atas, menambahkan lapisan makroekonomi di kemudian hari.
Berbeda dengan itu, pendekatan top-down memulai dengan meneliti berbagai indikator makroekonomi seperti Produk Domestik Bruto (PDB), perubahan suku bunga, tingkat inflasi, dan harga komoditas untuk memahami potensi dampaknya pada stock markets secara keseluruhan dan, oleh karena itu, pada pilihan saham.
Mereka juga mengevaluasi kinerja sektor atau industri secara kolektif, dengan asumsi bahwa kinerja sektor yang baik akan tercermin pada kinerja saham di dalamnya.
Investor top-down akan mempertimbangkan bagaimana faktor eksternal, misalnya lonjakan harga minyak atau perubahan kebijakan suku bunga, akan memengaruhi sektor-sektor tertentu dibandingkan yang lain, dan dampaknya pada perusahaan-perusahaan dalam sektor tersebut.
Sebagai contoh, jika harga komoditas seperti minyak meningkat, investor akan menganalisis sejauh mana kenaikan ini akan memengaruhi profitabilitas perusahaan yang menggunakan minyak dalam jumlah besar.
Dengan demikian, strategi top-down bergerak dari analisis ekonomi makro yang luas, ke analisis sektor, dan akhirnya ke analisis saham individual. Selain itu, investor top-down mungkin memilih untuk berinvestasi di negara atau wilayah tertentu yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang menjanjikan.
Sebagai contoh, jika stock markets Eropa tidak stabil, investor top-down akan cenderung menghindari investasi di sana dan mungkin mengalihkan dana ke stock markets Asia jika wilayah tersebut menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang pesat.
Sementara investor bottom-up fokus pada analisis fundamental perusahaan untuk keputusan investasi, investor top-down lebih mempertimbangkan kondisi market dan ekonomi secara keseluruhan dalam memilih saham untuk portofolio mereka.
Bagi investor yang cermat dan lebih memilih analisis individual yang kuat daripada mengikuti arus market, bottom-up investing adalah pendekatan yang tepat.
Temukan perusahaan-perusahaan tersembunyi dengan potensi besar dan bangun portofolio kamu dengan keyakinan. Mulailah analisis bottom-up dan temukan peluang investasi yang sesungguhnya!
Nanovest bisa menjadi platform investasi pilihan dengan jaminan keamanan terbaik, dan sudah mendapatkan izin dari BAPPEBTI. Mulai dari Rp5000 saja sudah bisa berinvestasi dengan menyediakan lebih dari 600+ saham AS populer, aset kripto, dan emas. #AmanSamaNano
Bosan berinvestasi sendirian? Bergabunglah dengan ratusan investor lainnya di Nano Social! Dapatkan dukungan, inspirasi, dan wawasan dari komunitas investor yang solid.
Unduh aplikasinya sekarang dan mulai perjalanan investasi kamu bersama Nanovest!