Capital Loss
Cari tahu apa itu Capital Loss, fungsi, contoh, cara kerja dan berbagai hal lainnya yang saling berkaitan hanya di Kamus Investasi Nanovest
M • Nov 28, 2024
Apa itu Capital Loss?
Dalam investasi saham, capital loss adalah kerugian yang terjadi ketika harga jual aset lebih rendah daripada harga beli. Dengan kata lain, investor kehilangan sebagian nilai investasi mereka karena penurunan harga pasar. Capital loss merupakan kebalikan dari capital gain, di mana investor mendapatkan keuntungan dari selisih harga beli dan jual.
Kondisi ini bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti perubahan kondisi pasar, kinerja perusahaan yang buruk, atau sentimen ekonomi negatif. Kerugian ini merupakan bagian dari risiko yang harus dihadapi oleh setiap investor, terutama saat berinvestasi di instrumen yang cenderung volatil, seperti saham. Oleh karena itu, sangat penting bagi investor untuk memahami dan mengantisipasi potensi capital loss dengan strategi investasi yang efektif dan sesuai dengan tujuan keuangan investasi kamu.
Jenis-jenis Capital Loss
1. Capital Loss Realized
Capital loss realized adalah kerugian yang terjadi setelah investor benar-benar menjual aset dengan harga lebih rendah daripada harga beli. Misalnya, jika kamu membeli saham seharga Rp1.000.000 dan menjualnya dengan harga Rp800.000, maka kamu mengalami capital loss realized sebesar Rp200.000.
2. Capital Loss Unrealized
Berbeda dengan realized, capital loss unrealized adalah kerugian potensial yang belum terealisasi karena aset belum dijual. Misalnya, jika saham kamu turun nilai di pasar tetapi belum dijual, kerugian tersebut baru bersifat sementara dan masih ada peluang harga kembali naik.
3. Capital Loss Jangka Panjang
Capital loss jangka panjang terjadi ketika aset mengalami penurunan nilai selama periode yang cukup lama, biasanya lebih dari satu tahun. Kerugian ini seringkali mencerminkan masalah fundamental pada aset atau perubahan besar dalam kondisi pasar.
4. Capital Loss Jangka Pendek
Capital loss jangka pendek adalah kerugian yang dialami dalam periode singkat, biasanya kurang dari satu tahun. Kerugian ini sering kali terjadi karena fluktuasi harga yang tajam akibat volatilitas pasar atau adanya berita ekonomi tertentu yang berdampak negatif dalam waktu cepat.
Cara Menghitung Capital Loss
Untuk mengetahui perhitungan capital loss, kamu dapat menggunakan rumus untuk yang cukup sederhana, seperti berikut:
Capital Loss = Harga Jual – Harga Beli
Misalnya, kamu membeli 1 lot saham Nvidia (100 lembar) dengan harga Rp20.000 per lembar. Maka, total investasi awal kamuadalah:
Rp20.000 x 100 = Rp2.000.000
Kemudian, kamu menjual saham tersebut dengan harga Rp18.000 per lembar. Total hasil penjualan adalah:
Rp18.000 x 100 = Rp1.800.000
Jadi, capital loss kamu adalah:
Rp1.800.000 – Rp2.000.000 = – Rp200.000
Artinya, kamu mengalami kerugian sebesar Rp200.000 dari transaksi ini.
Capital loss merupakan risiko yang tidak bisa dihindari dalam investasi, namun dapat diminimalkan dengan strategi yang tepat untuk membantu kamu mengatur portofolio dengan lebih baik. Selain itu, jika kamu paham menghitung capital loss memungkinkan kamu mengetahui potensi kerugian dan menyesuaikan strategi investasi ke depannya.
Jika kamu ingin berinvestasi tanpa repot memikirkan kerugian besar, kamu dapat menggunakan Nanovest. Nanovest hadir sebagai solusi investasi modern dengan berbagai pilihan aset seperti saham AS, kripto, dan emas dengan modal investasi hanya dengan Rp5.000 saja.
Selain itu, Nanovest tentunya aman karena sudah berizin Bappebti dan seluruh aset investasi kamu mendapatkan perlindungan asuransi dari Sinarmas. Dengan banyaknya instrumen investasi di Nanovest, kamu juga dapat melakukan diversifikasi portofolio agar risiko lebih terkendali dan keuntungan bisa dimaksimalkan.
Jadi, ayo download Nanovest dan mulai investasimu #AmansamaNano.