Cash Back

Cashback: Definisi, Fungsi, dan Cara Kerja | Kamus Nanovest

article author image

KikiJul 1, 2024

article cover image
Bagi mereka yang suka berbelanja online atau membeli barang digital, pasti sudah familiar dengan istilah cashback. Istilah ini secara sederhana berarti kembalian. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang cashback, jenisnya, dan cara menghitungnya, berikut penjelasannya!

 

Apa Itu Cash Back?

Sebenarnya, cashback berasal dari dua kata yang berbeda, "cash" dan "back". Pada awalnya, cashback hampir sama dengan keuntungan yang diterima pemegang kartu kredit saat mereka berbelanja. Biasanya, ada batasan minimal belanja yang harus dilakukan untuk mendapatkan cashback, yang mungkin berbeda-beda tergantung pada syarat dan ketentuan bank yang menerbitkan kartu.
Belanja dengan kartu debit, selain kartu kredit, juga memiliki kemungkinan mendapatkan kembalian uang tunai dalam bentuk cashback, yang biasanya cukup kecil, di bawah harga produk yang dibeli. Dengan maraknya belanja online saat ini, ada program cashback untuk menarik pelanggan.
Namun, biasanya bukan dalam bentuk uang tunai, tetapi dalam bentuk koin yang tidak dapat diuangkan tetapi dapat dibelanjakan kembali.

 

Fungsi Cashback

Untuk apa program ini dibuat? Bukankah mengikuti program ini mengakibatkan kerugian bagi bisnis? Namun, faktanya, banyak pemilik bisnis yang mengikuti program cashback. Tentu saja, semua itu telah dipertimbangkan dan memiliki manfaat bagi bisnis. Beberapa keuntungan cashback untuk bisnis dan konsumen adalah:
Fungsi Cashback bagi Bisnis
Memberikan program cashback tidak berarti perusahaan memberikan uang gratis kepada pelanggannya; sebaliknya, diharapkan pelanggan akan berbelanja lebih banyak daripada jika mereka tidak memiliki program ini.
Pelanggan biasanya akan lebih tertarik untuk berbelanja lebih banyak agar mereka dapat memperoleh cashback yang lebih besar.
Konsumen pasti akan lebih tertarik untuk belanja jika ada program diskon saat belanja. Diskon diberikan langsung kepada pelanggan saat mereka membeli barang, tetapi cashback baru diberikan setelah mereka membayar.
Dengan demikian, cashback adalah cara bagi para pebisnis untuk mempromosikan barang mereka dan menarik pelanggan baru.
Fungsi Cashback bagi Konsumen
Cashback jelas sangat bermanfaat bagi konsumen karena mereka dapat menggunakan poin atau koin mereka untuk berbelanja di masa depan, mengurangi pengeluaran yang harus mereka keluarkan.
Sebagai contoh, kamu mendapatkan 15.000 koin dari belanja sebelumnya. Jika  ingin berbelanja sebesar Rp50.000 di belanja berikutnya, kamu hanya perlu membayar Rp35.000, karena sisanya diambil dari cashback koin dari belanja sebelumnya.
Bergantung pada toko atau perusahaan, cashback dapat datang dalam berbagai bentuk, termasuk poin, koin, atau saldo internal dari toko. Tentu saja, ini win-win solution bagi pelanggan dan pemberi cashback.

 

Jenis-jenis Cashback

Berikut ini adalah beberapa jenis cashback:
Flat Rate Cashback: Jenis cashback ini paling disukai konsumen karena tidak memiliki batas minimal untuk pembelian. Misalnya, memiliki kartu kredit A yang menawarkan cashback sebesar 2% ketika melakukan pembelian.
Kamu akan menerima cashback sebesar 2% terlepas dari jumlah pembelian, apakah itu Rp 50.000 atau Rp 500.000.
Tiered Rate Cashback: Jenis cashback yang kedua adalah cashback yang persentasenya tergantung pada jumlah pengeluaran setahun. Misalnya, pemegang kartu kredit dengan pengeluaran tahunan di bawah Rp50 juta dapat mendapatkan cashback sebesar 0,5%, sementara pemegang kartu kredit dengan pengeluaran tahunan di atas Rp50 juta dapat mendapatkan cashback sebesar 1%.
Terakhir, cashback bervariasi dalam persentase tergantung pada jenis pengeluaran. Misalnya, jika  menggunakan kartu kredit B, bisa mendapatkan cashback sebesar 1% untuk belanja di supermaket, dan cashback sebesar 3% untuk belanja BBM, dan seterusnya.

 

Cara Menghitung Cashback

Jika digunakan dengan benar, cashback dapat membantu pelanggan menghemat sejumlah uang ketika mereka berbelanja dalam jumlah tertentu. Jika tidak digunakan, ini dapat menghasilkan pengeluaran yang lebih besar.
Namun, penerbit kartu kredit, biasanya bank, akan membagi keuntungan dari biaya transaksi, biasanya sekitar 2%, kepada penjual. Selain itu, konsumen jelas akan berbelanja lebih banyak karena ada cashback.
Bagaimana cara menghitung cashback? Cara menghitung flat rate cashback sangat mudah. Sebagai contoh, jika ada cashback 5% pada semua produk yang dibeli, maka jika membeli segelas kopi seharga Rp 20.000, maka akan mendapatkan:
Cashback = persentase cashback x harga barang
Cashback = Rp20.000 x 5% = Rp1.000
Dalam contoh lain, misalkan kamu dapat mendapatkan cashback sebesar 3% setiap kali berbelanja setidaknya Rp50.000. Misalnya, jika membeli nasi padang seharga Rp60.000, cashback yang akan diterima adalah:
Cashback = 60.000 x 3%= Rp 1.800.

 

Nanovest News v3.23.0