Closing Price
Cari tahu apa itu Closing Price mulai dari definisi, hal yang harus diperhatikan, closing price yang disesuaikan, cara menghitung, dan contohnya hanya di Kamus Investasi Nanovest.

Ajeng • Nov 25, 2024

Apa Itu Closing Price?
Closing price merupakan nilai aktual dari transaksi terakhir sebuah saham sebelum sesi perdagangan reguler berakhir. Angka ini berperan penting sebagai titik acuan bagi investor untuk membandingkan performa saham dari hari ke hari.
Selain itu, closing price juga menjadi dasar dalam pembuatan grafik harga saham yang menunjukkan fluktuasi harga dari waktu ke waktu.
Closing price yang telah disesuaikan adalah harga akhir saham setelah memperhitungkan faktor-faktor seperti dividen dan pemecahan saham. Meski begitu, harga saham seringkali terus bergerak setelah official market tutup, sehingga bisa berbeda dengan harga yang disesuaikan.
Beberapa market memungkinkan after hours trading. Beberapa sumber data menggunakan harga transaksi terakhir pada sesi trading pasca-pasar sebagai harga penutupan harian.
Namun, ada juga yang menggunakan harga pukul 4 sore sebagai harga penutupan, dan menampilkan data after hours trading secara terpisah.
Hal yang Harus Diperhatikan
Closing price menjadi tolok ukur penting bagi investor untuk melihat pergerakan harga saham dari hari ke hari. Meski ada trading selama 24 jam, harga yang digunakan adalah harga terakhir saat reguler market ditutup.
Harga ini dianggap sebagai nilai yang paling mencerminkan kondisi saham hingga sesi trading berikutnya.
Analisis perbandingan harga penutupan antar periode baik harian, bulanan, maupun tahunan, dapat memberikan gambaran mengenai dinamika market sentiment terhadap suatu saham. Sebagian besar platform data keuangan menyediakan fitur visualisasi grafik harga penutupan historis, memungkinkan Investor untuk menganalisis kinerja saham sejak IPO.
Closing price saham Perusahaan mana pun biasanya tidak mencerminkan berita yang dirilis oleh Perusahaan pada hari itu.
Pengumuman besar perusahaan terkait pendapatan, stock splits, reverse stock splits, dan dividen saham biasanya dirilis setelah penutupan regular day trading untuk memberi kesempatan kepada trader untuk mencerna berita sebelum bertindak berdasarkan berita yang ada.
Berita baru seringkali membuat harga saham melonjak atau anjlok drastis dalam after hours trading. Namun, karena volume trading saat itu kecil, pergerakan harga bisa jadi sementara. Meski begitu, berita tersebut tetap bisa mempengaruhi harga pembukaan saham keesokan harinya.
Closing Price dan Closing Price yang Disesuaikan
Saat Perusahaan melakukan split stocks, harga sahamnya akan langsung disesuaikan. Misalnya, dalam pemecahan 2:1, harga saham akan terbagi dua. Perubahan ini akan terlihat pada harga penutupan yang disesuaikan.
Perubahan harga yang sama besarnya disebabkan oleh reverse stock split. Pemecahan 1-untuk-10 dapat menunjukkan bahwa sebuah Perusahaan sedang dalam kesulitan yang berjuang untuk membuat harga sahamnya terlihat lebih kuat, atau setidaknya menjaga harganya di atas ambang batas $1 untuk mencegahnya dikeluarkan dari Exchange.
Contohnya, saham yang di trading pada harga 18 sen per lembar dapat berubah menjadi saham dengan harga $1.80 per lembar.
Cara Menghitung Closing Price
Perhitungan pada closing price saham didasarkan pada harga di mana trading berakhir setelah Day Trading. Oleh karena itu, rata-rata tertimbang harga dalam 30 menit terakhir sesi trading digunakan untuk menghitung CP sekuritas apa pun.
Berikut tahapan untuk menghitung closing price.
Hitung harga saham antara pukul 15.00 dan 15.30 dan ketahui berapa banyak saham yang di trading pada setiap harga;
Untuk mengetahui nilai total dari perdagangan atau produk, kalikan harga dengan jumlah;
Hitung total volume saham (total volume); dan
Gunakan rumus berikut untuk menentukan harga.
Closing Price = Total Nilai Trading / Total Volume
Contoh dari Closing Price: Grafik Garis
Saat menggunakan grafik garis untuk melacak harga saham, harga penutupan saham adalah titik data yang paling umum digunakan.
Katakanlah harga saham senilai $30 pada hari pertama menghasilkan titik data di 1, $30. Kemudian, pada hari kedua, harga saham adalah $35, yang menghasilkan titik data di 2, $35. Setiap titik data akan dihubungkan ke garis yang menunjukkan perubahan harga penutupan harian dari waktu ke waktu.
Garis ini akan miring ke atas dan ke kanan jika harga saham meningkat setiap hari. Sebaliknya, jika harga saham terus turun, maka garis tersebut akan miring ke bawah dan ke kanan.
Setelah mengetahui closing price mulai dari definisi, hal yang harus diperhatikan, closing price dan closing price yang disesuaikan, cara menghitung, dan contohnya, sudah saatnya untuk melakukan investasi agar dapat mengaplikasikan pemahaman kamu mengenai closing price.
Nanovest menjadi platform investasi pilihan dengan jaminan keamanan terbaik dan sudah mendapatkan izin dari BAPPEBTI. Mulai dari Rp5000 saja sudah bisa berinvestasi dengan menyediakan lebih dari 2000 saham US, aset kripto, dan emas.
Unduh aplikasinya sekarang juga!