Cloud Mining
Cari tahu apa itu Cloud Mining, fungsi, contoh, cara kerja dan berbagai hal lainnya yang saling berkaitan hanya di Kamus Investasi Nanovest
Rendy • Jul 1, 2024
Mendapatkan aset kripto tentunya bisa dilakukan dengan banyak cara. Mulai dari; membelinya di aplikasi saham & kripto hingga melakukan mining. Mining sendiri merupakan proses penambangan aset kripto menggunakan perangkat yang terhubung dengan internet untuk memecahkan teka-teki dan kode matematika kompleks. Ada banyak sekali jenis mining yang bisa dicoba untuk mendapatkan aset kripto, salah satunya cloud mining.
Apa itu Cloud Mining?
Melansir Finansialku, cloud mining adalah metode mendapatkan aset kripto secara gratis dengan membayar pihak ketiga untuk melakukan mining. Dengan memanfaatkan metode ini, maka trader hanya perlu untuk menyewa hash power atau mining rig yang kekuatannya dihitung memakai satuan Th/s dan Gh/s. Nantinya, penyedia layanan cloud mining yang akan mengelola dan mengoperasikan mining rig tersebut. Tak hanya itu, penyedia layanan juga akan memberi keringanan kepada trader, di mana bisa menyewa sebagian saja dari mining rig yang dihasilkan. Metode ini biasanya kerap digunakan untuk Proof-of-Work (PoW) systems seperti Bitcoin dan Ethereum. Di mana, PoW sendiri merupakan sistem yang berfungsi untuk menghindari adanya serangan cyber. Misalnya, serangan DDoS (Distributed Denial of Service), kiriman email yang berbahaya, dan lain sebagainya.
Jenis-jenis Cloud Mining
Ada beberapa jenis cloud mining yang bisa dipilih agar bisa mendapatkan aset kripto gratis. Apa saja? 1. Lease Hash Power Salah satu jenisnya yaitu Lease Hash Power. Yang mana, jenis ini tidak akan membebani trader ketika melakukan mining karena tidak ada biaya untuk pengaturan maupun pemeliharaan. Biasanya, jenis satu ini melibatkan penyewaan dari hash power yang dihasilkan mining farm. Dengan begitu, trader hanya perlu berlangganan paket yang nantinya digunakan untuk menerima keuntungan yang diperoleh dari farm yang menemukan blok baru dan menghasilkan reward. Pendapatan yang didapat dari blok tersebut akan dibagi kepada trader sesuai dengan hash power yang dikendalikan. 2. Host Mining Berbeda dengan Lease Hashpower, Host Mining biasanya melibatkan penyewaan rig langsung di mining farm. Sehingga, besar kemungkinan trader harus membayar pemeliharaan dan pengaturan rig tersebut. Meski harus membayar, tapi ada beberapa keuntungan yang akan didapat trader jika memilih jenis ini, seperti mengurangi biaya overhead, memiliki kontrol terhadap rig, memiliki kendali atas reward yang dihasilkan, dan meningkatkan peluang menemukan blok baru dengan mengalihkan hash power yang dihasilkan mining pool.
Kelebihan & Kekurangan Cloud Mining
Kelebihan
- Tidak perlu khawatir dengan kerusakan karena semuanya disediakan langsung oleh penyedia layanan cloud mining.
- Beban listrik menjadi lebih murah karena tidak membutuhkan daya listrik yang besar ketika melakukan mining.
- Situasi menjadi lebih kondusif karena dikendalikan dari jarak jauh menggunakan perangkat komputer.
- Bebas melakukan aktivitas tanpa perlu memikirkan kondisi rig mining dan tidak akan mengalami gangguan jaringan maupun terputusnya arus listrik.
Kekurangan
- Tidak ada kejelasan terkait di mana lokasi mining dilakukan sehingga risiko terkena scam ataupun penipuan bisa saja terjadi. Untuk itu, sangat dianjurkan untuk lebih berhati-hati ketika memilih penyedia layanan cloud mining.
- Kontrak cloud mining yang sudah deal sebelumnya bisa saja tiba-tiba dihentikan karena harga aset kripto tidak sesuai. Di mana, jika nilainya terlalu rendah, maka tidak dapat menutupi biaya operasional.
Cloud mining sangat cocok dimanfaatkan oleh para pemula yang masih belum paham melakukan mining saat investasi aset kripto karena harus memecahkan kode matematika. Tenang, ketika memanfaatkan metode satu ini, trader tetap bisa memantau pendapatannya lewat perangkat yang digunakan. Yuk, coba terapkan di aplikasi Nanovest yang bisa di-download melalui Play Store dan App Store.