Defensive Stocks
Cari tahu apa itu Defensive Stocks, fungsi, contoh, cara kerja dan berbagai hal lainnya yang saling berkaitan hanya di Kamus Investasi Nanovest.

Kiki • Apr 15, 2025

Apa Itu Defensive Stocks?
Defensive Stocks: Pengertian, Karakteristik, dan Keuntungannya dalam Investasi
Dalam dunia investasi, istilah defensive stocks merujuk pada saham perusahaan yang cenderung stabil dan tahan terhadap fluktuasi ekonomi. Saham ini sering menjadi pilihan investor yang ingin mengurangi risiko dalam portofolionya, terutama saat kondisi ekonomi tidak menentu atau mengalami resesi.
Pengertian Defensive Stocks
Defensive stocks adalah saham dari perusahaan yang tetap memiliki permintaan tinggi terhadap produknya, bahkan dalam kondisi ekonomi yang buruk. Perusahaan dalam kategori ini biasanya bergerak di sektor kebutuhan dasar, seperti makanan, minuman, farmasi, utilitas, dan barang konsumsi harian.
Karena sifatnya yang stabil, harga sahamnya cenderung tidak mengalami penurunan drastis saat pasar saham bergejolak.
Karakteristik Defensive Stocks
Saham defensif memiliki beberapa karakteristik utama yang membedakannya dari jenis saham lain:
Stabil dalam Berbagai Kondisi Ekonomi
Saham defensif tidak terlalu terpengaruh oleh siklus ekonomi.
Saat resesi, harga sahamnya cenderung lebih stabil dibanding saham dari sektor lain seperti teknologi atau barang mewah.
Produk atau Layanan Bersifat Esensial
Perusahaan yang masuk kategori defensive stocks biasanya memproduksi barang dan jasa yang tetap dibutuhkan oleh masyarakat.
Contoh: produk makanan, obat-obatan, listrik, dan air bersih.
Dividen Konsisten
Banyak saham defensif yang memberikan dividen secara rutin karena memiliki arus kas yang stabil.
Hal ini menjadikannya menarik bagi investor yang mencari pendapatan pasif.
Volatilitas Rendah
Harga saham defensif cenderung tidak mengalami perubahan yang tajam dibandingkan saham dari sektor siklikal seperti otomotif atau teknologi.
Kinerja Baik dalam Jangka Panjang
Meskipun tidak selalu menawarkan pertumbuhan yang agresif, defensive stocks sering memberikan hasil investasi yang stabil dalam jangka panjang.
Contoh Sektor dan Perusahaan Defensive Stocks
Berikut adalah beberapa sektor dan perusahaan yang biasanya masuk dalam kategori defensive stocks:
Sektor Kesehatan**
Perusahaan farmasi dan rumah sakit tetap memiliki permintaan tinggi.
Contoh: Kalbe Farma (KLBF), Pfizer, Johnson & Johnson.
Sektor Barang Konsumsi Primer**
Produk kebutuhan sehari-hari seperti makanan dan minuman selalu dibutuhkan.
Contoh: Indofood (ICBP), Unilever (UNVR), Nestlé.
Sektor Utilitas**
Layanan listrik, air, dan gas merupakan kebutuhan utama yang digunakan oleh masyarakat setiap hari.
Contoh: Perusahaan Listrik Negara (PLN), Telkom Indonesia (TLKM), PGN.
Sektor Retail Kebutuhan Pokok**
Supermarket dan minimarket tetap ramai dikunjungi meskipun ekonomi sedang lesu.
Contoh: Alfamart (AMRT), Walmart.
Keuntungan Berinvestasi di Defensive Stocks
Mengalokasikan dana ke defensive stocks memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
Perlindungan dari Resesi:** Karena tidak terlalu terpengaruh oleh kondisi ekonomi, defensive stocks membantu menjaga stabilitas portofolio saat pasar mengalami penurunan.
Pendapatan Dividen yang Stabil:** Banyak saham defensif yang membayar dividen secara rutin, memberikan keuntungan tambahan bagi investor.
Kurang Rentan terhadap Volatilitas Pasar:** Investor yang menghindari risiko tinggi dapat menggunakan defensive stocks sebagai aset yang lebih aman dibanding saham siklikal.
Cocok untuk Investasi Jangka Panjang:** Saham ini sering kali menjadi pilihan investor konservatif yang menginginkan pertumbuhan stabil tanpa harus menghadapi risiko besar.
Kekurangan Defensive Stocks
Meskipun memiliki banyak keuntungan, ada juga beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan:
Pertumbuhan Lebih Lambat
Dibandingkan dengan saham pertumbuhan (growth stocks), defensive stocks cenderung memiliki kenaikan harga yang lebih lambat.
Kurang Menarik Saat Ekonomi Berkembang Pesat
Saat ekonomi tumbuh dengan cepat, saham siklikal seperti teknologi dan properti bisa memberikan keuntungan lebih tinggi dibanding saham defensif.
Dividen Bisa Terpengaruh oleh Faktor Eksternal
Meskipun dividen cenderung stabil, tetap ada risiko bahwa perusahaan akan mengurangi atau menunda pembayaran dividen jika mengalami tekanan finansial.
Defensive stocks adalah pilihan investasi yang cocok bagi investor yang mengutamakan stabilitas dan keamanan dalam portofolio mereka. Saham ini berasal dari perusahaan yang menawarkan produk atau layanan esensial, sehingga tetap memiliki permintaan tinggi meskipun ekonomi mengalami perlambatan.
Dengan volatilitas rendah dan dividen yang konsisten, defensive stocks sering menjadi bagian penting dalam strategi diversifikasi portofolio. Namun, investor tetap perlu mempertimbangkan kelemahannya, terutama terkait dengan potensi pertumbuhan yang lebih lambat dibanding saham dari sektor lain.