Distribution Phase
Cari tahu apa itu Distribution Phase, fungsi, contoh, cara kerja dan berbagai hal lainnya yang saling berkaitan hanya di Kamus Investasi Nanovest
Albert • Oct 30, 2024
Apa Itu Fase Distribusi?
Fase distribusi adalah kebalikan dari fase akumulasi. Pada fase ini, pasar bergerak dalam rentang yang stabil setelah mengalami tren kenaikan yang panjang. Investor besar dan lembaga keuangan mulai menjual aset mereka dan mendistribusikan kepemilikan mereka tanpa menyebabkan penurunan harga yang signifikan. Dengan kata lain, fase distribusi adalah saat para investor besar melakukan penjualan.
Fase distribusi dapat diidentifikasi dengan mengikuti panduan dari Richard Wyckoff. Wyckoff mendefinisikan fase distribusi dan akumulasi melalui pola-pola tertentu.
Lima Fase Distribusi
Menurut Wyckoff, terdapat lima fase dalam pola distribusi:
Fase A:** Pada fase ini, tren naik sebelumnya berhenti dan permintaan yang dominan sebelumnya telah habis. Pasokan mulai masuk ke pasar, memberikan pasokan awal (PSY) dan klimaks pembelian (BC). Setelah itu, terjadi reaksi otomatis (AR) diikuti oleh uji sekunder (ST) terhadap klimaks pembelian. Volume selama uji sekunder sering kali menurun, dan tren naik mungkin berakhir tanpa klimaks tambahan. Setiap kenaikan menjadi semakin lemah, dan pasokan signifikan muncul.
Fase B:** Di fase ini, tren turun baru mulai dipersiapkan secara perlahan. Institusi dan pemain besar mulai menjual kepemilikan mereka dan mengambil posisi jual. Fase ini mirip dengan fase akumulasi tetapi dalam arah yang berlawanan, di mana penjual menggantikan pembeli dan menghabiskan permintaan sebanyak mungkin. Pedagang cermat akan melihat bahwa tren mulai beralih dari permintaan ke pasokan.
Fase C:** Pada fase ini, upthrust mungkin menguji pasokan sebelum berbalik dan kembali ke zona distribusi. Ini adalah tahap terakhir dari permintaan dan dikenal sebagai jebakan bull. Pedagang pemula sering kali salah menafsirkan pergerakan ini sebagai awal dari tren naik baru. Fase ini juga memungkinkan investor besar untuk membeli posisi jual dari pemain kecil. Beberapa upthrust bisa terjadi selama fase ini, tetapi mungkin tidak mencapai klimaks pembelian sebelumnya.
Fase D:** Harga mulai menguji level dukungan dan akhirnya menembusnya. Fase ini sering disertai dengan beberapa reli lemah yang cepat habis oleh pasokan awal (LPSY). Pada titik ini, semua investor besar telah menutup posisi beli mereka.
Fase E:** Tren turun menjadi jelas, dan pasokan sepenuhnya mengendalikan aksi harga. Penurunan di bawah level dukungan mungkin diuji oleh reli yang gagal di sekitar level dukungan tersebut. Ini memberikan kesempatan bagi pedagang berpengalaman untuk menambah posisi jual mereka. Kemudian, reli menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Pergerakan ini dapat diakhiri dengan aksi klimaks yang mirip dengan klimaks pembelian ke arah atas.
Strategi Terbaik untuk Perdagangan Distribusi
Ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk perdagangan pada fase distribusi:
Strategi Rentang:** Jika rata-rata bergerak 200-hari mulai datar dan harga tidak menunjukkan kenaikan dalam tiga hingga enam bulan terakhir, pedagang dapat mengidentifikasi level tinggi dan rendah dari fase konsolidasi. Mereka bisa mempertimbangkan posisi jual ketika harga ditolak di puncak rentang dan posisi beli ketika ditolak di dasar rentang. Penting untuk menggunakan stop-loss yang ketat karena harga dapat menembus ke arah atas atau bawah.
Masuk Agresif:** Jika harga tampaknya memasuki tahap akhir fase distribusi, pedagang dapat mengambil posisi masuk agresif untuk memanfaatkan pergerakan tersebut. Jika ada faktor fundamental yang menyebabkan tren turun, pedagang agresif bisa mengabaikan upthrust. Stop-loss untuk strategi ini biasanya ditempatkan sedikit di atas upthrust untuk mengantisipasi kemungkinan breakout ke arah atas.
Masuk Konservatif:** Pedagang juga dapat memilih untuk masuk dengan posisi konservatif dengan menggunakan LPSY yang jelas. Dengan mengambil posisi jual dan stop-loss ketat di atas LPSY, pedagang dapat memperoleh rasio risiko-imbalan yang baik sebelum fase distribusi memasuki tahap akhir penjualannya.
Pola Distribusi Wyckoff
Pola distribusi klasik menurut Wyckoff meliputi:
Double-top cup and handle
Ascending channel
Ascending wedge
Rounded bottom
Setelah fase distribusi, umumnya akan mengikuti tren turun dan pembalikan menuju fase konsolidasi dan akumulasi baru. Pedagang berpengalaman menggunakan fase distribusi untuk mengurangi kepemilikan mereka sebelumnya dan menyesuaikan posisi mereka dengan tren pasar yang baru.
Sekarang kamu bisa Download aplikasi Nanovest di Appstore atau Playstore dan mulai berinvestasi hanya dengan Rp5.000! Dengan Nanovest, kamu dapat berinvestasi emas, saham AS dan kripto serta menikmati banyak fitur menarik lainnya.
Ada lebih dari 2000 opsi aset saham AS dan kripto. Jangan lewatkan kesempatan untuk mengembangkan portofolio dan menguntungkan. Mulailah perjalanan investasi dengan Nanovest! #AmanSamaNano