Dividend Payout Ratio

Dividend Payout Ratio

article author image

KikiJul 1, 2024

article cover image

Apa Itu Dividend Payout Ratio (Rasio Pembayaran Dividen)?

Rasio pembayaran dividen adalah ukuran yang digunakan oleh perusahaan untuk mengungkapkan seberapa besar persentase dari laba perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Rasio ini memberikan gambaran tentang kebijakan dividen perusahaan dan seberapa besar dividen yang dapat diharapkan oleh pemegang saham. Rasio pembayaran dividen dihitung dengan membagi total dividen yang dibayarkan oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu dengan laba bersih (net income) perusahaan dalam periode yang sama. Rumusnya adalah sebagai berikut: Rasio Pembayaran Dividen = (Total Dividen / Laba Bersih) x 100% Dalam rumus tersebut, total dividen adalah jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, dan "Laba Bersih" adalah laba perusahaan setelah dikurangi semua biaya dan pajak. Penting untuk diingat bahwa rasio pembayaran dividen yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan cenderung membagikan sebagian besar labanya kepada pemegang saham dalam bentuk dividen, sementara rasio yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan lebih memilih untuk menyisihkan labanya untuk pertumbuhan, investasi, atau pembayaran utang. Kebijakan pembayaran dividen dapat bervariasi antara perusahaan, tergantung pada strategi dan kondisi finansialnya. Investor sering mengamati rasio pembayaran dividen sebagai salah satu faktor yang memengaruhi keputusan mereka untuk berinvestasi dalam saham perusahaan tertentu. Rasio yang stabil dan konsisten dapat memberikan sinyal bahwa perusahaan memiliki kebijakan dividen yang dapat diandalkan, sementara fluktuasi yang signifikan dapat menimbulkan pertanyaan tentang kestabilan dan keberlanjutan dividen. Namun, penting juga untuk memahami bahwa rasio pembayaran dividen tidaklah satu-satunya faktor yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan investasi. Analisis yang lebih komprehensif, termasuk penilaian kesehatan finansial perusahaan, potensi pertumbuhan, dan risiko yang terkait dengan investasi, juga penting untuk membuat keputusan investasi yang informasional.

Formula dan Perhitungan Dividend Payout Ratio

Formula dan perhitungan Dividend Payout Ratio (DPR) adalah rasio yang mengukur sejauh mana perusahaan mengeluarkan dividen kepada pemegang saham dibandingkan dengan laba bersih yang diperoleh perusahaan. Formula untuk Dividend Payout Ratio  adalah sebagai berikut: Dividend Payout Ratio = Dividen yang Dibayarkan / Laba Bersih Langkah-langkah untuk menghitung Dividend Payout Ratio adalah sebagai berikut:

  • Tentukan jumlah dividen yang dibayarkan oleh perusahaan selama periode yang diinginkan. Ini bisa dalam bentuk dividen kas atau dividen saham.
  • Tentukan laba bersih perusahaan selama periode yang sama. Laba bersih biasanya terdapat dalam laporan laba rugi perusahaan.
  • Gunakan rumus Dividend Payout Ratio di atas untuk menghitung rasio Kalikan hasilnya dengan 100 jika ingin mengungkapkan Dividend Payout Ratio  sebagai persentase: Dividend Payout Ratio (%) = (Dividen yang Dibayarkan / Laba Bersih) x 100

Dividend Payout Ratio berguna bagi para investor dan analis keuangan untuk mengevaluasi seberapa besar bagian laba yang diberikan kepada pemegang saham sebagai dividen. Semakin tinggi Dividend Payout Ratio, semakin besar bagian laba yang dibayarkan sebagai dividen, yang bisa mengindikasikan bahwa perusahaan berusaha memberikan pengembalian kepada pemegang sahamnya. Namun, Dividend Payout Ratio yang sangat tinggi juga dapat menunjukkan bahwa perusahaan mungkin tidak menginvestasikan cukup dalam pertumbuhan bisnisnya. Pastikan untuk mendapatkan data yang akurat dari laporan keuangan perusahaan untuk menghitung Dividend Payout Ratio dengan benar. Rasio Pembayaran Dividen = Pendapatan bersih            Dividen Dibayar Atau, rasio pembayaran dividen juga dapat dihitung sebagai: Rasio Pembayaran Dividen = 1 − Rasio Retensi ​Pada basis per sahamnya, rasio retensinya dapat dinyatakan sebagai: Rasio Retensi =      EPS  EPS−DPS EPS = Laba per saham DPS = Dividen per saham Rasio pembayaran dividen menunjukkan berapa banyak uang yang dikembalikan perusahaan kepada pemegang saham versus berapa banyak yang tersisa untuk diinvestasikan kembali dalam pertumbuhan, melunasi hutang, atau menambah cadangan kas (laba ditahan).

Apa yang Diberitahukan oleh Rasio Pembayaran Dividen kepada Investor

Rasio Pembayaran Dividen, atau Dividend Payout Ratio (DPR), memberikan wawasan penting kepada para investor dan pemegang saham tentang bagaimana perusahaan menggunakan laba bersihnya. Dividend Payout Ratio mengukur sejauh mana laba yang dihasilkan oleh perusahaan dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Informasi yang dapat diberikan oleh Dividend Payout Ratio adalah sebagai berikut:

  • Kebijakan Dividen Perusahaan
  • Pendapatan Pemegang Saham
  • Keberlanjutan Dividen
  • Potensi Pertumbuhan
  • Analisis Komparatif

Namun, perlu diingat bahwa Dividend Payout Ratio tidak boleh dilihat secara terisolasi. Informasi ini harus selalu dipertimbangkan bersama dengan faktor-faktor lain, seperti kebijakan pertumbuhan perusahaan, kinerja bisnis, dan kondisi ekonomi secara keseluruhan, untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kesehatan keuangan perusahaan dan potensi investasinya.

Keberlanjutan Dividen

Rasio pembayaran juga berguna untuk menilai keberlanjutan dividen. Perusahaan sangat sungkan untuk memotong dividen karena dapat menyebabkan menurunnya harga saham dan bisa berdampak buruk pada kemampuan manajemen perusahaan. Jika rasio pembayaran perusahaan lebih dari 100%, itu mengembalikan lebih banyak uang kepada pemegang saham daripada yang diperolehnya dan mungkin akan dipaksa untuk menurunkan dividen atau berhenti membayarnya sama sekali. Namun, hasil itu tidak bisa dihindari. Pentingnya mempertimbangkan ekspektasi pendapatan di masa depan dan menghitung rasio pembayaran berwawasan ke depan dalam konteks keuangan perusahaan. Ini adalah langkah penting dalam perencanaan keuangan dan manajemen keuangan yang baik. Dalam situasi bisnis yang sulit, perusahaan perlu memahami berapa banyak pendapatan yang dapat mereka harapkan di masa depan untuk membuat keputusan yang bijak tentang pembayaran dan manajemen utang. Ini juga membantu mereka mengukur sejauh mana mereka dapat mempertahankan likuiditas dan solvabilitas mereka. Tren jangka panjang dalam rasio pembayaran juga penting. rasio pembayaran dividen yang terus meningkat dapat menjadi indikasi positif tentang kesehatan dan kematangan bisnis. Ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan pendapatan yang cukup untuk memberikan dividen yang stabil kepada pemegang sahamnya. Hal ini sering dianggap sebagai tanda bahwa bisnis tersebut berkembang dengan baik dan memiliki prospek yang kuat di masa depan. Namun, rasio pembayaran dividen yang melonjak atau terlalu tinggi juga dapat menjadi tanda peringatan. Jika perusahaan membayar dividen yang melebihi pendapatan yang mereka hasilkan, itu bisa mengindikasikan bahwa mereka sedang menggunakan sumber daya keuangan yang tidak berkelanjutan atau bahkan berutang untuk membiayai dividen tersebut. Hal ini bisa mengarah pada masalah likuiditas dan solvabilitas di masa depan. Rasio retensi adalah kebalikan dari rasio pembayaran dividen. Rasio pembayaran dividen dan rasio retensi adalah dua metrik yang penting dalam menganalisis bagaimana perusahaan mengelola laba mereka. Berikut penjelasan lebih lanjut tentang keduanya: Rasio Pembayaran Dividen: Rasio ini mengukur seberapa besar persentase dari laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Ini dihitung dengan membagi dividen yang dibayarkan oleh laba bersih. Rasio pembayaran dividen yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan membagikan sebagian besar labanya kepada pemegang saham dan mungkin kurang menginvestasikan kembali laba tersebut untuk pertumbuhan atau pengembangan bisnis. Rasio Retensi: Rasio retensi, juga dikenal sebagai rasio laba yang ditahan, mengukur seberapa besar persentase dari laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan yang tidak dibayarkan sebagai dividen tetapi tetap diinvestasikan kembali dalam bisnis. Ini dihitung dengan mengurangkan dividen yang dibayarkan dari laba bersih dan kemudian membaginya dengan laba bersih. Rasio retensi yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan lebih memilih untuk menginvestasikan kembali laba mereka untuk pertumbuhan atau membayar utang daripada membagikannya kepada pemegang saham. Kedua rasio ini memberikan wawasan tentang strategi keuangan perusahaan. Rasio pembayaran dividen yang tinggi dapat menarik bagi investor yang mencari pendapatan dividen reguler, sementara rasio retensi yang tinggi dapat menunjukkan fokus perusahaan pada pertumbuhan jangka panjang. Namun, setiap keputusan tentang pembayaran dividen dan retensi harus mempertimbangkan kondisi keuangan perusahaan, kebutuhan modal, dan tujuan bisnis yang lebih luas.

Dividen Spesifik Industri

Pemahaman tentang kebijakan dividen dalam industri tertentu bisa sangat bermanfaat untuk investor atau analis yang tertarik pada sektor tersebut. Setiap industri dapat memiliki karakteristik unik yang mempengaruhi cara perusahaan dalam industri tersebut mengelola dividen. Di bawah ini, beberapa contoh kebijakan dividen yang mungkin ditemui dalam beberapa industri khusus:

  1. Industri Teknologi**: Perusahaan teknologi sering lebih cenderung untuk mempertahankan lebih banyak laba untuk inovasi dan pertumbuhan jangka panjang. Mereka mungkin memiliki rasio retensi yang tinggi dan membayar sedikit atau bahkan tidak membayar dividen sama sekali.

  1. Industri Keuangan**: Perusahaan dalam industri keuangan, seperti bank, sering memiliki sejarah yang kuat dalam pembayaran dividen. Dividen sering menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi investor dalam sektor ini.

  1. Industri Energi**: Perusahaan di sektor energi, seperti perusahaan minyak dan gas, sering membayar dividen yang tinggi karena laba mereka bisa sangat bergantung pada harga komoditas. Ini dapat menarik bagi investor yang mencari pendapatan yang stabil.

  1. Industri Konsumen**: Perusahaan konsumen, seperti perusahaan makanan atau minuman, sering memiliki kebijakan dividen yang konsisten karena produk-produk konsumen cenderung memiliki permintaan yang relatif stabil.

  1. Industri Farmasi**: Perusahaan farmasi mungkin memiliki pendapatan yang stabil dan mengalokasikan sejumlah besar laba mereka untuk penelitian dan pengembangan produk baru. Ini bisa berdampak pada kebijakan dividen mereka.

Penting untuk diingat bahwa kebijakan dividen dapat berubah dari satu perusahaan ke perusahaan lain dalam industri yang sama, tergantung pada strategi bisnis, kondisi keuangan, dan faktor-faktor eksternal. Oleh karena itu, penting untuk melakukan analisis yang cermat terhadap setiap perusahaan dan memahami konteks industri ketika mempertimbangkan investasi atau penilaian perusahaan.

Cara Menghitung Payout Ratio di Excel

Pertama, jika kamu diberi jumlah dividen selama periode tertentu dan jumlah saham yang beredar, kamu dapat menghitung dividen per saham (DPS). Misalkan kamu berinvestasi di sebuah perusahaan yang membayar total $5 juta tahun lalu dan memiliki 5 juta saham beredar. Menghitung Payout Ratio di Excel relatif sederhana, terutama jika memiliki data laba bersih dan pembayaran dividen. Payout Ratio mengukur persentase laba bersih yang dibayarkan sebagai dividen. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Persiapkan Data: Pertama, pastikan memiliki data yang diperlukan. Investor memerlukan angka laba bersih dan total pembayaran dividen selama periode tertentu, seperti satu tahun.

  1. Buat Sel di Excel: Buat dua sel di Excel untuk menampilkan laba bersih dan total pembayaran dividen. Misalnya, kamu dapat menempatkan angka laba bersih di sel A1 dan total pembayaran dividen di sel A2.

  1. Hitung Payout Ratio: Di sel lain, kamu dapat menghitung Payout Ratio dengan menggunakan rumus berikut:

=(Dividen yang Dibayarkan / Laba Bersih) x 100 Ini akan membagi total pembayaran dividen (sel A2) dengan laba bersih (sel A1) untuk memberikan Payout Ratio dalam bentuk desimal.

  1. Format Hasil: Untuk membuat hasilnya lebih mudah dibaca, kamu dapat mengubah format sel menjadi persen. Klik kanan pada sel dengan hasil Payout Ratio, pilih Format Cells, lalu pilih kategori "Persentase" dan tentukan jumlah desimal yang diinginkan.

Dengan cara ini, kamu akan memiliki Payout Ratio dalam bentuk persentase yang menunjukkan seberapa besar persentase laba bersih yang dibayarkan sebagai dividen selama periode yang ditinjau. Selain itu, jika memiliki banyak data untuk dihitung, kamu dapat menggunakan rumus ini secara massal untuk menghitung Payout Ratio untuk sejumlah perusahaan atau periode waktu yang berbeda. Kemudian, kamu perlu menghitung laba per saham (EPS) jika tidak diberikan. Masukkan penghasilan per saham ke A2. Misalkan perusahaan memiliki laba bersih sebesar $50 juta tahun lalu. Rumus laba per saham adalah (laba bersih - dividen saham preferen) ÷ (saham beredar). Masukkan =(50000000 - 5000000)/5000000 ke B2. EPS untuk perusahaan ini adalah $9. Terakhir, hitung rasio pembayaran: Masukkan "Rasio Pembayaran" ke dalam sel A3. Selanjutnya, masukkan "=B1/B2" ke dalam sel B3; rasio pembayaran adalah 11,11%. Investor menggunakan rasio untuk mengukur apakah dividen sesuai dan berkelanjutan. Rasio pembayaran tergantung pada sektornya; misalnya, perusahaan pemula mungkin memiliki rasio pembayaran yang rendah karena mereka lebih fokus menginvestasikan kembali pendapatannya untuk mengembangkan bisnis.

Contoh Cara Menggunakan Payout Ratio

Perusahaan yang memperoleh laba pada akhir periode fiskal dapat melakukan beberapa hal dengan laba yang diperolehnya. Mereka dapat membayarnya kepada pemegang saham sebagai dividen, mereka dapat menyimpannya untuk diinvestasikan kembali dalam pertumbuhan bisnis mereka, atau mereka dapat melakukan keduanya. Porsi laba yang dipilih perusahaan untuk dibayarkan kepada pemegang sahamnya dapat diukur dengan rasio pembayaran. Misalnya, Apple (AAPL) telah membayar $0,87 per saham dalam bentuk dividen selama 12 bulan terakhir (TTM) per 3 Januari 2022.  EPS Apple selama TTM adalah sebagai berikut: Q1 2021: $1,70 Q2 2021: $1,41 Q3 2021: $1,31 Q4 2021: $1,25 EPS TTM untuk Apple adalah $5,67 per 3 Januari 2022. Jadi, rasio pembayarannya adalah 15,3%, atau $0,87 dibagi $5,67.

Pembayaran Dividen vs. Hasil Dividen

Pembayaran dividen dan hasil dividen adalah dua istilah yang terkait dengan konsep dividen dalam konteks investasi dan keuangan perusahaan. Mereka merujuk pada dua hal yang berbeda:

  1. Pembayaran Dividen (Dividend Payment): Ini adalah jumlah uang yang diberikan oleh perusahaan kepada pemegang sahamnya sebagai pembagian keuntungan. Pembayaran dividen biasanya dibagikan secara berkala, seperti per kuartal atau per tahun. Perusahaan umumnya mengumumkan jumlah pembayaran dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen per saham. Misalnya, jika perusahaan mengumumkan dividen sebesar $0,50 per saham dan kamu memiliki 100 saham, maka akan menerima pembayaran dividen sebesar $50.

  1. Hasil Dividen (Dividend Yield): Ini adalah perbandingan antara pembayaran dividen tahunan per saham dengan harga saham saat ini. Hasil dividen dihitung dengan rumus berikut:

Dividend Yield = (Dividend per Share / Harga Saham) x 100%

  1. Hasil dividen memberikan gambaran tentang berapa banyak pendapatan yang akan diperoleh oleh investor dari dividen sebagai persentase dari nilai investasi mereka dalam saham tersebut. Ini adalah metrik yang digunakan oleh investor untuk mengevaluasi potensi pendapatan dividen dari saham tertentu.

Jadi, perbedaannya adalah bahwa "pembayaran dividen" adalah jumlah uang yang sebenarnya dibayarkan kepada pemegang saham, sementara "hasil dividen" adalah persentase hasil investasi yang diperoleh dari pembayaran dividen. Investasi dalam saham dengan hasil dividen yang tinggi bisa menarik bagi investor yang mencari pendapatan dividen yang stabil. Perlu diingat bahwa baik pembayaran dividen maupun hasil dividen dapat berubah seiring waktu, tergantung pada kebijakan dividen perusahaan dan pergerakan harga saham. Hasil dihitung sebagai: Hasil Dividen = Harga per Saham / Dividen Tahunan per Saham Misalnya, perusahaan yang membayar $10 dalam bentuk dividen tahunan per saham pada perdagangan saham seharga $100 per saham memiliki hasil dividen sebesar 10%. Kamu juga dapat melihat bahwa kenaikan harga saham mengurangi persentase hasil dividen dan sebaliknya untuk penurunan harga.

Mengapa Rasio Pembayaran Dividen Penting?

Rasio pembayaran dividen adalah salah satu metrik penting dalam analisis keuangan perusahaan dan memiliki beberapa alasan mengapa penting dalam konteks investasi dan manajemen keuangan:

  • Indikator Kebijakan Dividen: Rasio pembayaran dividen memberikan wawasan tentang kebijakan dividen perusahaan. Ini membantu investor dan analis memahami bagaimana perusahaan memutuskan untuk membagikan laba mereka kepada pemegang saham. Perusahaan yang memiliki kebijakan dividen yang konsisten dan terukur dapat menarik bagi investor yang mencari pendapatan dividen yang stabil.
  • Kesehatan Keuangan: Rasio pembayaran dividen membantu dalam menilai kesehatan keuangan perusahaan. Jika rasio ini terlalu tinggi, yang berarti perusahaan membayar sebagian besar atau lebih dari laba bersih mereka sebagai dividen, ini dapat menjadi tanda peringatan. Hal ini bisa mengindikasikan bahwa perusahaan mungkin kesulitan untuk menginvestasikan kembali laba mereka untuk pertumbuhan atau memenuhi kewajiban keuangan lainnya.
  • Pendapatan Pasif: Bagi investor yang mencari pendapatan pasif dari investasi mereka, rasio pembayaran dividen menjadi penting. Ini membantu mereka memilih saham dari perusahaan yang memberikan dividen yang cukup besar dan konsisten.
  • Evaluasi Kinerja Saham: Rasio pembayaran dividen juga digunakan untuk mengevaluasi kinerja saham dari sudut pandang pendapatan dividen. Ketika hasil dividen (dividend yield) dikombinasikan dengan kenaikan harga saham, investor dapat menilai seberapa baik saham tersebut telah berkinerja.
  • Keputusan Investasi: Analis dan investor sering menggunakan rasio pembayaran dividen dalam proses pengambilan keputusan investasi. Hal ini membantu mereka membandingkan saham dari berbagai perusahaan dalam industri yang sama atau sektor yang berbeda dan memilih yang paling sesuai dengan tujuan investasi mereka.
  • Perbandingan dengan Industri dan Rekanan: Rasio pembayaran dividen juga digunakan untuk membandingkan kinerja dividen perusahaan dengan perusahaan dalam industri yang sama atau rekanan sektor yang serupa. Ini dapat membantu dalam menilai apakah perusahaan tersebut berada dalam tingkat yang kompetitif dalam hal pembayaran dividen.

Dengan demikian, rasio pembayaran dividen memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana perusahaan mengelola laba mereka, dan itu adalah salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan oleh investor dalam proses pengambilan keputusan investasi.

Bagaimana Menghitung Rasio Pembayaran Dividen?

Kamu dapat menghitung rasio pembayaran dividen dengan menggunakan rumus berikut: Rasio Pembayaran Dividen = (Dividen yang Dibayarkan) / (Laba Bersih) Berikut adalah langkah-langkah singkat untuk menghitungnya:

  • Dapatkan Data: Pertama, kamu perlu mendapatkan data dividen yang dibayarkan oleh perusahaan dan laba bersih selama periode waktu yang ingin dievaluasi. Kamu dapat menemukan informasi ini dalam laporan keuangan perusahaan, khususnya dalam laporan laba rugi (income statement) dan laporan arus kas (cash flow statement).
  • Hitung Total Dividen: Jumlahkan semua dividen yang dibayarkan oleh perusahaan selama periode yang dianalisis. Ini termasuk semua dividen yang dibagikan kepada pemegang saham biasa.
  • Temukan Laba Bersih: Temukan angka laba bersih perusahaan selama periode yang sama. Laba bersih adalah keuntungan total yang diperoleh perusahaan setelah mempertimbangkan semua biaya operasional, pajak, dan beban lainnya.
  • Gunakan Rumus: Gunakan rumus di atas untuk menghitung rasio pembayaran dividen. Misalnya, jika perusahaan membayar $5 juta dalam dividen dan memiliki laba bersih sebesar $10 juta selama periode itu, maka rasio pembayaran dividen adalah: Rasio Pembayaran Dividen = ($5 juta) / ($10 juta) = 0,5 atau 50%

Hasil dari perhitungan ini akan memberikan rasio pembayaran dividen sebagai persentase dari laba bersih. Dalam contoh di atas, perusahaan membayar 50% dari laba bersihnya sebagai dividen. Penting untuk dicatat bahwa rasio pembayaran dividen dapat dihitung untuk berbagai periode waktu, seperti per kuartal, per tahun, atau periode waktu lainnya, tergantung pada kebutuhan analisis investor. Juga, rasio ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan dengan industri sejenis atau rekanan sektor yang serupa untuk mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang kebijakan dividen perusahaan tersebut.

Apakah Rasio Pembayaran Dividen Tinggi Baik?

Investor aktif tidak terlalu tertarik dengan Rasio pembayaran dividen yang tinggi. Rasio pembayaran dividen yang luar biasa tinggi dapat mengindikasikan bahwa perusahaan sedang berusaha menutupi situasi bisnis yang buruk dari investor dengan menawarkan dividen yang berlebihan, atau bahwa perusahaan tidak berencana untuk menggunakan modal kerja secara agresif untuk melakukan ekspansi.

Perbedaan Antara Rasio Pembayaran Dividen dan Hasil Dividen?

Saat membandingkan dua ukuran dividen, penting untuk diketahui bahwa hasil dividen memberi tahu berapa tingkat pengembalian sederhana dalam bentuk dividen tunai kepada pemegang saham, tetapi rasio pembayaran dividen menunjukkan berapa banyak laba bersih perusahaan yang dibayarkan. sebagai dividen.

Nanovest News v3.23.0