Flipping

Cari tahu apa itu Flipping, fungsi, contoh, cara kerja dan berbagai hal lainnya yang saling berkaitan hanya di Kamus Investasi Nanovest

article author image

AlbertOct 30, 2024

article cover image

Pengertian Flipping dalam Kripto

Flipping adalah strategi investasi jangka pendek yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan cepat dengan membeli aset kripto dan menjualnya kembali dalam waktu singkat ketika harganya naik. Konsep flipping mirip dengan praktik jual-beli cepat di pasar saham, real estate, atau barang koleksi, tetapi di dunia kripto, flipping sering terjadi dalam konteks token baruNFT, atau proyek yang baru diluncurkan (Initial Coin Offering/ICO).

Cara Kerja Flipping

  1. Membeli Aset Saat Harga Rendah**:

    • Investor membeli aset kripto atau NFT segera setelah diluncurkan atau ketika harganya masih rendah.

  1. Menjual Ketika Harga Naik**:

    • Aset dijual dengan cepat setelah harga naik, biasanya dalam hitungan jam, hari, atau minggu, untuk mengamankan keuntungan sebelum harga berbalik turun.

  1. Memanfaatkan Momentum Pasar**:

    • Trader yang melakukan flipping memanfaatkan hype atau antusiasme pasar terhadap proyek baru atau event tertentu (seperti rilis NFT atau listing di exchange).

Contoh Flipping dalam Dunia Crypto

  1. ICO Flipping**:

    • Investor membeli token dalam ICO atau IDO (Initial DEX Offering) dengan harga murah dan menjualnya segera setelah token tersebut terdaftar di exchange publik untuk mendapatkan keuntungan dari lonjakan awal harga.

  1. NFT Flipping**:

    • Pembeli membeli NFT saat koleksi baru dirilis atau di minting dan menjualnya kembali ketika permintaan meningkat. Banyak yang memanfaatkan tren koleksi digital populer seperti Bored Ape Yacht Club atau CryptoPunks.

  1. Flipping pada Airdrop**:

    • Investor bisa menjual token gratis yang didapat dari airdrop ketika harganya naik di awal perdagangan.

Kelebihan dan Kekurangan Flipping

Kelebihan:

  • Keuntungan Cepat**: Potensi untuk mendapatkan profit dalam waktu singkat.

  • Modal Relatif Kecil**: Beberapa proyek memungkinkan masuk dengan biaya awal rendah, terutama dalam dunia NFT atau token baru.

  • Memanfaatkan Hype**: Trader bisa mengambil keuntungan dari antusiasme publik terhadap proyek-proyek baru.

Kekurangan:

  • Risiko Tinggi**: Harga bisa turun drastis setelah hype memudar.

  • Volatilitas Pasar**: Flipping sangat tergantung pada kondisi pasar yang cepat berubah.

  • Ketergantungan pada Momentum**: Jika momentum hilang, aset bisa kehilangan nilainya dengan cepat.

  • Biaya Transaksi**: Di beberapa jaringan seperti Ethereum, biaya gas bisa tinggi dan mengurangi profit.

Flipping adalah strategi spekulatif yang berfokus pada keuntungan jangka pendek di pasar kripto atau NFT. Meski dapat menghasilkan profit dengan cepat, flipping juga mengandung risiko tinggi karena sangat bergantung pada volatilitas dan hype pasar. Oleh karena itu, strategi ini membutuhkan pengetahuan pasar dan ketepatan waktu agar berhasil.

Sekarang kamu bisa Download aplikasi Nanovest di Appstore atau Playstore dan mulai berinvestasi hanya dengan Rp5.000! Dengan Nanovest, kamu dapat berinvestasi emas, saham AS dan kripto serta menikmati banyak fitur menarik lainnya.

Ada lebih dari 2000 opsi aset saham AS dan kripto. Jangan lewatkan kesempatan untuk mengembangkan portofolio dan menguntungkan. Mulailah perjalanan investasi dengan Nanovest! #AmanSamaNano

Nanovest News v3.23.0