January Effect

Cari tahu apa itu January Effect, fungsi, contoh, cara kerja dan berbagai hal lainnya yang saling berkaitan hanya di Kamus Investasi Nanovest

article author image

MFeb 5, 2025

article cover image

Apa itu January Effect?

January Effect adalah fenomena di pasar investasi di mana harga saham cenderung mengalami kenaikan pada bulan Januari. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Sidney Wachtel, seorang bankir Amerika Serikat, pada tahun 1942. Dari pengamatannya sejak tahun 1925, Wachtel menemukan bahwa saham-saham di bursa AS, khususnya saham-saham berkapitalisasi kecil (small caps), sering mengalami kenaikan harga di bulan Januari, umumnya dari awal hingga akhir bulan.

Penelitian lain oleh Rozeff dan Kinney juga mendukung fenomena ini, menemukan bahwa tingkat pengembalian saham selama Januari bisa mencapai hingga lima kali lipat dibandingkan bulan-bulan lainnya, terutama pada saham-saham small caps. Studi ini didasarkan pada analisis data pergerakan saham di NYSE dari tahun 1904 hingga 1974.

Di Indonesia, fenomena serupa juga terlihat. Dalam 10 tahun terakhir, IHSG mencatatkan kenaikan di bulan Januari sebanyak 7 kali, yang secara historis menunjukkan probabilitas kenaikan IHSG di bulan Januari sekitar 70%.

Investor sering memanfaatkan momen ini untuk memperoleh keuntungan, terutama setelah banyak saham mengalami penurunan harga di Desember akibat aksi profit-taking dan tax-loss selling. Dalam skenario ini, January Effect menciptakan peluang investasi bagi mereka yang siap kembali masuk ke pasar dan mengambil posisi baru.

Mengapa January Effect Bisa Terjadi?

Sebenarnya, penyebab January Effect hingga kini masih menjadi perdebatan, namun beberapa teori sering diajukan. Pertama, setelah liburan akhir tahun, banyak investor mengalokasikan dana yang mereka kumpulkan atau bonus akhir tahun ke pasar saham, sehingga permintaan saham meningkat dan mendorong harga naik.

Kedua, aksi jual saham di akhir tahun untuk mengurangi pajak penghasilan kerap diikuti dengan pembelian kembali saham yang sama di awal tahun, menyebabkan lonjakan harga. Selain itu, banyak perusahaan membagikan dividen pada Januari, menarik minat investor dan meningkatkan harga saham perusahaan tersebut.

Ada juga faktor bias musiman seperti di awal tahun, investor optimis terhadap pertumbuhan ekonomi sehingga cenderung membeli saham-saham dengan prospek positif, yang akhirnya mendorong kenaikan harga di pasar. Ditambah lagi, manajer investasi biasanya membeli saham yang berkinerja baik untuk memperbaiki portofolio investasi pada laporan tahunan pemegang saham, dan permintaan ini memicu kenaikan harga saham di bulan Januari.

Manfaat January Effect

Membeli saham dengan prospek pertumbuhan tinggi

Pada bulan Januari, investor bisa masuk ke saham-saham perusahaan yang menunjukkan potensi pertumbuhan baik atau memiliki dividen menarik. Biasanya, saham-saham dengan performa buruk di Desember mengalami perbaikan nilai di bulan ini.

Membeli saat harga saham rendah

Karena banyak saham mengalami koreksi di akhir tahun akibat aksi jual, bulan Januari menjadi momen strategis bagi investor untuk masuk saat harga masih rendah, sebelum tren kenaikan dimulai.

Memanfaatkan bonus dan kas akhir tahun

Banyak investor menggunakan bonus akhir tahun atau akumulasi kas untuk kembali berinvestasi di bulan Januari, memperkuat likuiditas pasar dan mendorong kenaikan harga saham.

January Effect mencerminkan peluang strategis bagi investor yang jeli memanfaatkan momen awal tahun untuk membeli saham dengan harga kompetitif. Memahami fenomena ini dapat membantu investor membuat keputusan yang lebih baik dalam mengelola portofolio.

Bagi kamu yang ingin memulai investasi dan memanfaatkan momen-momen tertentu untuk memperoleh keuntungan, kamu dapat menggunakan Nanovest. Dengan modal mulai Rp5.000 saja, kamu dapat berinvestasi dengan aman dan instan karena Nanovest sudah berizin Bappebti.

Selain saham AS, kamu juga bisa diversifikasi ke aset kripto dan emas untuk memaksimalkan keuntungan dan mengurangi risiko. Jadi, ayo download Nanovest dan mulai investasimu #AmansamaNano.

Nanovest News v3.23.0