RSI (Relative Strength Index)

Cari tahu apa itu RSI (Relative Strength Index), fungsi, contoh, cara kerja dan berbagai hal lainnya yang saling berkaitan hanya di Kamus Investasi Nanovest

article author image

RendyJul 1, 2024

article cover image

Apa itu RSI (Relative Strength Index)?

RSI adalah alat analisis teknikal yang digunakan untuk mengukur kecepatan dan perubahan pergerakan harga aset investasi. Diciptakan oleh J. Welles Wilder pada tahun 1978, indeks ini membandingkan besaran kenaikan harga dengan besaran penurunan harga dalam jangka waktu tertentu, biasanya dalam 14 periode. Sebagai salah satu oscillator, RSI bergerak dalam rentang 0 hingga 100. Sebuah prinsip sederhana menyatakan bahwa sebuah aset mungkin sedang overbought (terlalu banyak dibeli) saat RSI mendekati 70, dan mungkin sedang oversold (terlalu banyak dijual) saat mendekati 30.

Kenapa RSI (Relative Strength Index) Penting?

  1. Mengidentifikasi kondisi Overbought dan Oversold**: Seperti yang sudah dijelaskan, saat RSI mendekati angka 70, pasar mungkin sedang mengalami kondisi overbought. Sebaliknya, saat mendekati angka 30, pasar mungkin dalam kondisi oversold.

  1. Mendeteksi Divergensi**: Divergensi terjadi ketika harga aset membentuk high baru atau low baru, tetapi RSI tidak. Ini bisa menjadi tanda bahwa trend saat ini mungkin akan segera berakhir.

  1. Membantu Mengidentifikasi Entry dan Exit Points**: Berdasarkan pergerakan RSI, kamu dapat menentukan kapan harus masuk atau keluar dari suatu investasi.

Pahami Sinyal RSI (Relative Strength Index) untuk Strategi Investasi

  • Aturan Beli: Saat RSI bergerak di bawah angka 30 dan kemudian kembali naik, ini mungkin menandakan bahwa aset tersebut sudah oversold dan mungkin adalah waktu yang tepat untuk membeli.
  • Aturan Jual: Kebalikannya, jika RSI bergerak di atas 70 dan kemudian mulai turun, aset mungkin sudah overbought dan bisa menjadi sinyal untuk menjual.
  • Aturan Failure Swing: Ini adalah situasi ketika RSI mencapai level overbought, turun sedikit, kembali naik tetapi tidak melewati level tertinggi sebelumnya, dan kemudian turun lagi. Ini menandakan potensi kebalikan dari trend saat ini.
  • Bullish Failure Swing: Terjadi ketika RSI turun di bawah 30, naik, turun lagi tetapi tidak melewati level terendah sebelumnya, dan kemudian naik kembali. Ini bisa dianggap sebagai sinyal bullish yang kuat.
  • Bearish Failure Swing: Sebaliknya dari bullish failure swing. RSI naik di atas 70, turun, naik lagi tetapi tidak melewati level tertinggi sebelumnya, dan kemudian turun lagi. Ini menunjukkan potensi bearish.
Nanovest News v3.23.0