Technical Correction

Cari tahu apa itu Technical Correction, karakteristik, identifikasi, dan contohnya hanya di Kamus Investasi Nanovest.

article author image

AjengOct 29, 2024

article cover image

Apa Itu Technical Correction?

Technical correction atau koreksi teknis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan penurunan harga pasar yang wajar setelah periode kenaikan yang tajam. Istilah ini memiliki beberapa sinonim dan terkait dengan berbagai konsep dalam dunia investasi.

Memahami koreksi sangat penting bagi setiap investor yang ingin membuat keputusan investasi yang lebih baik. Istilah "koreksi" mengacu pada kemungkinan bahwa harga sekuritas telah melampaui batas dan perlu kembali ke konsensus pasar tentang nilai sekuritas tersebut, yang biasanya diwakili dengan rata-ratanya.

Koreksi teknis dapat terjadi ketika harga sekuritas terlalu meningkat dalam bullish market yang memicu penjualan, atau ketika harga sekuritas terlalu turun dalam bearish market, memicu pembelian kembali.

Koreksi teknis juga dapat terjadi ketika perilaku investor ekstrem, baik dalam kondisi gembira atau panik sudah mereda. Mengingat definisi saat ini dari koreksi teknis dalam saham adalah bahwa harga harus turun setidaknya 10%, tetapi tidak lebih dari 20%, yang menandakan bearish market, setelah kenaikan harga saham. Masuk akal bahwa hal ini akan masuk ke dalam domain analisis teknis.

Beberapa Karakteristik Koreksi Teknis

  • Tidak dapat diprediksi, jarang bertahan dalam jangka waktu yang lama, tetapi terjadi lebih sering daripada pembalikan.

  • Meskipun tidak disambut oleh semua jenis investor ekuitas, mereka lebih mengkhawatirkan bagi investor jangka pendek, daripada investor jangka panjang.

  • Mereka dapat menawarkan kepada investor saham kesempatan untuk mendapatkan saham berkualitas dengan harga potongan harga.

  • Mereka memaksa semua investor, terutama investor jangka panjang, untuk menilai kembali toleransi risiko portofolio mereka, dan melakukan perubahan yang mereka anggap perlu.Sangat mudah untuk menganggap koreksi teknis sebagai pembalikan potensial.

Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang trader untuk membedakan antara pembalikan dan koreksi. Untuk menemukan perubahan dalam nilai sekuritas, penting untuk melacak harga sekuritas bersamaan dengan berbagai komponen pasar yang mempengaruhinya.

Selain itu, sejumlah metodologi dan studi telah ditambahkan untuk membantu para trader membedakan perubahan teknis.

Identifikasi Koreksi Teknis dari Price Reversal

The Dow Theory

Teori Dow, yang pertama kali diusulkan oleh Charles Dow pada tahun 1890-an untuk memberikan dasar untuk identifikasi teknis, adalah salah satu kemajuan terpenting dalam sejarah analisis teknis yang dapat membantu trader dan investor memprediksi koreksi teknis dan membedakan antara koreksi teknis dan pembalikan harga.

Teori ini menguraikan prinsip-prinsip aksi harga sebagai berikut:

  • Market melakukan pemotongan harga (diskon).

  • Di financial markets, ada tiga tren yang berbeda, dengan pergerakan harga arah utama yang paling umum. 

  • Konfirmasi, di mana dua indeks mengonfirmasi satu sama lain untuk membuat tren.

  • Volume perdagangan menunjukkan tren, dan itu akan bertahan sampai dibalik. Teori Dow, yang merupakan dasar untuk mengidentifikasi koreksi teknis, telah menjadi subjek banyak perdebatan saat ini.

Perlu diingat bahwa prinsip-prinsipnya awalnya didasarkan pada dua indeks saham rata-rata: industri dan kereta api. Namun, prinsip-prinsip ini berlaku untuk semua index market saat ini, dan mereka juga dapat diterapkan pada financial markets.

Charting atau Grafik

Analisis teknis menemukan indeks yang berkinerja buruk yang secara konsisten mengikuti satu sama lain melalui grafik. Polanya mungkin menunjukkan bahwa perbaikan teknis akan segera dilakukan. Level support dan resistance biasanya digunakan untuk mengetahui kapan konsolidasi harga atau pembalikan arah dapat menyebabkan market correction.

Ketika harga saham atau pasar menjadi terlalu tinggi, analisis teknis biasanya muncul. Dengan menggunakan grafik, memudahkan investor untuk memantau perubahan di market, aset, atau indeks seiring waktu.

Bollinger Bands adalah salah satu komponen standar yang digunakan oleh sebagian besar platform charting untuk mengukur volatilitas harga aset di sekitar rata-rata. Mereka digunakan untuk menumpangkan garis tren dukungan dan resistensi di sekitar pola candlestick.

Contoh Koreksi Teknis

38 koreksi market AS terjadi dari tahun 1980 hingga 2010, kemudian bangkit kembali (rebound). Misalnya, pandemi COVID-19 menyebabkan S&P 500 merosot sebesar 34% dari puncak pada 19 Februari 2020.

Penurunan ini begitu tiba-tiba sehingga rem otomatis diaktifkan beberapa kali, bersama dengan stimulus tambahan dari Federal Reserve dan pemerintah AS. Namun, S&P 500 terus naik, mengurangi penjualan.

Setelah mengetahui koreksi teknis mulai dari definisi, karakteristik, identifikasi, dan contohnya, sudah saatnya untuk melakukan investasi agar dapat mengaplikasikan pemahaman kamu mengenai analisis teknik.

Nanovest menjadi platform investasi pilihan dengan jaminan keamanan terbaik dan sudah mendapatkan izin dari BAPPEBTI. Mulai dari Rp5000 saja sudah bisa berinvestasi dengan menyediakan lebih dari 2000 saham US, aset kripto, dan emas. Unduh aplikasinya sekarang juga!

Nanovest News v3.21.0