Top Reversal
Cari tahu apa itu Top Reversal, fungsi, contoh, cara kerja dan berbagai hal lainnya yang saling berkaitan hanya di Kamus Investasi Nanovest.

Kiki • Mar 25, 2025

Apa Itu Top Reversal?
Top Reversal: Pengertian, Pola, dan Cara Mengidentifikasinya dalam Investasi
Pengertian Top Reversal Top reversal adalah pola dalam analisis teknikal yang menunjukkan kemungkinan perubahan arah tren dari naik (bullish) menjadi turun (bearish).
Pola ini biasanya terbentuk setelah tren naik yang kuat dan menjadi sinyal bagi investor dan trader bahwa harga saham atau aset lainnya mungkin mulai mengalami penurunan.
Top reversal menjadi indikator penting bagi para pelaku pasar yang ingin mengantisipasi potensi pembalikan harga dan mengelola risiko investasi mereka.
Identifikasi pola ini dengan benar dapat membantu investor untuk mengambil keputusan yang lebih bijak, baik dalam menjual aset atau melakukan strategi lindung nilai (hedging).
Ciri-Ciri Top Reversal
Pola top reversal biasanya memiliki beberapa ciri khas yang bisa dikenali dalam grafik harga, antara lain:
Volume Perdagangan yang Meningkat**
Biasanya, sebelum top reversal terjadi, volume perdagangan meningkat drastis saat harga mencapai puncaknya.
Pola Candlestick yang Mengindikasikan Pembalikan**
Candlestick dengan sumbu panjang di bagian atas (seperti shooting star) atau pola bearish engulfing sering menjadi sinyal top reversal.
Divergensi pada Indikator Teknikal**
Jika harga masih naik tetapi indikator seperti RSI atau MACD menunjukkan tanda melemah, ini bisa menjadi indikasi awal top reversal.
Penembusan Level Support Setelah Puncak**
Setelah mencapai level tertinggi, harga mulai menurun dan menembus level support utama, yang menandakan tren turun telah dimulai.
Jenis-Jenis Pola Top Reversal
Terdapat beberapa pola klasik dalam analisis teknikal yang sering digunakan untuk mengidentifikasi top reversal, di antaranya:
Head and Shoulders**
Pola ini terdiri dari tiga puncak, di mana puncak tengah (head) lebih tinggi daripada dua puncak lainnya (shoulders). Ketika harga menembus neckline, ini menjadi sinyal kuat bahwa tren turun akan terjadi.
Double Top**
Pola ini terbentuk ketika harga mencapai puncak dua kali tetapi gagal menembus lebih tinggi, lalu mengalami penurunan setelah melewati support.
Triple Top**
Mirip dengan double top, tetapi memiliki tiga puncak yang menunjukkan kegagalan harga untuk menembus level resistance.
Shooting Star**
Candlestick dengan tubuh kecil di bagian bawah dan sumbu panjang di atas yang muncul setelah tren naik, menunjukkan tekanan jual yang mulai meningkat.
Bearish Engulfing**
Pola candlestick di mana candle bearish yang lebih besar menelan candle bullish sebelumnya, mengindikasikan potensi pembalikan tren.
Cara Mengidentifikasi Top Reversal
Untuk mengidentifikasi top reversal dengan lebih akurat, investor dapat menggunakan beberapa alat dan teknik analisis berikut:
Mengamati Pola Harga
Perhatikan apakah ada pola seperti head and shoulders, double top, atau shooting star yang terbentuk dalam grafik harga.
Menggunakan Indikator Teknikal
RSI (Relative Strength Index): Jika RSI menunjukkan overbought (di atas 70) dan mulai turun, ini bisa menjadi sinyal top reversal.
MACD (Moving Average Convergence Divergence): Perpotongan garis MACD ke bawah dari garis sinyal mengindikasikan potensi pembalikan harga.
Bollinger Bands: Jika harga menyentuh atau melewati upper band lalu berbalik turun, ini bisa menjadi tanda awal top reversal.
Memperhatikan Volume Perdagangan
Volume yang tinggi di puncak harga tetapi menurun saat harga mulai turun menunjukkan bahwa tren naik kehilangan kekuatannya.
Menentukan Level Support dan Resistance
Jika harga gagal menembus resistance dan justru berbalik turun, ini bisa menjadi tanda bahwa tren naik sudah melemah.
Apa yang Harus Dilakukan Setelah Top Reversal Teridentifikasi?
Ketika pola top reversal sudah terkonfirmasi, investor dan trader bisa mengambil beberapa tindakan strategis:
Menjual Saham atau Aset**
Jika pola top reversal muncul, investor dapat mempertimbangkan untuk menjual aset guna menghindari potensi penurunan harga yang lebih tajam.
Menggunakan Stop-Loss**
Menempatkan stop-loss di bawah level support utama untuk membatasi potensi kerugian jika harga benar-benar turun.
Melakukan Short Selling**
Trader yang memiliki pemahaman mendalam tentang pasar dapat memanfaatkan penurunan harga dengan melakukan short selling untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan bearish.
Menunggu Konfirmasi Lebih Lanjut**
Jika masih ragu, investor bisa menunggu konfirmasi tambahan seperti penembusan support yang kuat sebelum mengambil keputusan.
Kesimpulan Top reversal adalah pola dalam analisis teknikal yang menunjukkan pembalikan tren dari bullish ke bearish. Dengan memahami ciri-ciri dan jenis-jenis pola top reversal, investor dapat mengambil keputusan investasi yang lebih tepat dan mengelola risiko dengan lebih baik.
Menggunakan indikator teknikal, volume perdagangan, dan pola harga akan membantu dalam mengidentifikasi sinyal pembalikan yang lebih akurat, sehingga investor dapat menyesuaikan strategi investasi mereka dengan lebih efektif.