Valuasi Saham

Cari tahu apa itu valuasi saham, fungsi, contoh, cara kerja dan berbagai hal lainnya yang saling berkaitan hanya di Kamus Investasi Nanovest.

article author image

KikiApr 14, 2025

article cover image

Apa Itu Valuasi Saham?

Valuasi Saham: Pengertian, Metode, dan Pentingnya dalam Investasi

Dalam dunia investasi, valuasi saham adalah proses menentukan nilai intrinsik suatu saham berdasarkan analisis fundamental dan metode tertentu. Valuasi saham sangat penting bagi investor karena membantu mereka memahami apakah suatu saham dihargai dengan wajar, undervalued (dihargai lebih rendah dari nilai sebenarnya), atau overvalued (dihargai lebih tinggi dari nilai sebenarnya).

Pengertian Valuasi Saham

Valuasi saham adalah teknik analisis untuk menentukan nilai wajar suatu saham berdasarkan kondisi keuangan perusahaan, prospek bisnis, dan faktor ekonomi lainnya. Dengan melakukan valuasi, investor dapat membandingkan harga pasar saham dengan nilai intrinsiknya untuk mengambil keputusan investasi yang lebih baik.

Tujuan Valuasi Saham

  1. Menentukan apakah saham layak dibeli atau dijual**

Investor dapat mengetahui apakah suatu saham masih memiliki potensi kenaikan atau sudah terlalu mahal.

  1. Menghindari risiko overvaluasi**

Dengan memahami nilai wajar, investor bisa menghindari membeli saham dengan harga terlalu tinggi.

  1. Membantu dalam diversifikasi portofolio**

Investor dapat memilih saham dengan valuasi menarik untuk mendapatkan portofolio yang lebih seimbang.

  1. Mendukung strategi investasi jangka panjang**

Valuasi membantu dalam memilih saham berkualitas tinggi dengan harga yang masuk akal.

Metode Valuasi Saham

Berikut beberapa metode umum yang digunakan untuk melakukan valuasi saham:

1. Metode Price-to-Earnings Ratio (P/E Ratio)

  • Mengukur harga saham dibandingkan dengan laba per saham (EPS).

  • Formula: P/E Ratio = Harga Saham / EPS

  • Contoh: Jika harga saham Rp10.000 dan EPS Rp500, maka P/E Ratio = 20x. Artinya, investor membayar Rp20 untuk setiap Rp1 laba perusahaan.

  • P/E tinggi bisa menunjukkan saham mahal, sementara P/E rendah bisa menunjukkan saham murah atau undervalued.

2. Price-to-Book Value Ratio (P/B Ratio)

  • Membandingkan harga saham dengan nilai buku perusahaan.

  • Formula: P/B Ratio = Harga Saham / Book Value per Share

  • Jika P/B < 1, saham bisa dikatakan undervalued.

3. Dividend Discount Model (DDM)

  • Cocok untuk saham yang rajin membayar dividen.

  • Menghitung nilai intrinsik berdasarkan dividen masa depan yang didiskon ke nilai saat ini.

  • Formula dasar: Harga Saham = Dividen per Saham / (Tingkat Diskonto - Pertumbuhan Dividen)

  • Jika hasil valuasi lebih tinggi dari harga pasar, saham bisa dikatakan undervalued.

4. Discounted Cash Flow (DCF)

  • Menggunakan proyeksi arus kas perusahaan di masa depan yang didiskon ke nilai saat ini.

  • Formula umum: NPV = Σ (Cash Flow / (1 + r)^t), di mana r adalah tingkat diskonto dan t adalah periode waktu.

  • DCF membantu investor melihat prospek keuangan jangka panjang suatu perusahaan.

5. Enterprise Value (EV) to EBITDA Ratio

  • Menghitung valuasi berdasarkan total nilai perusahaan dibandingkan dengan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi.

  • Formula: EV/EBITDA = (Market Cap + Debt - Cash) / EBITDA

  • Semakin rendah rasio EV/EBITDA, semakin menarik valuasi saham.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Valuasi Saham

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi valuasi saham antara lain:

  1. Kinerja Keuangan Perusahaan** – Pendapatan, laba bersih, margin keuntungan, dan pertumbuhan EPS sangat berpengaruh.

  1. Kondisi Makroekonomi** – Inflasi, suku bunga, dan pertumbuhan ekonomi dapat mempengaruhi valuasi saham.

  1. Tren Industri** – Prospek industri tempat perusahaan beroperasi akan berdampak pada valuasi sahamnya.

  1. Sentimen Pasar** – Faktor psikologis dan berita dapat menyebabkan harga saham menyimpang dari valuasi intrinsiknya.

  1. Manajemen Perusahaan** – Kredibilitas dan kualitas manajemen mempengaruhi kepercayaan investor terhadap prospek perusahaan.

Valuasi saham merupakan alat penting bagi investor untuk menilai apakah suatu saham layak dibeli atau dijual. Dengan memahami berbagai metode valuasi seperti P/E Ratio, P/B Ratio, DCF, dan lainnya, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih rasional.

Namun, valuasi saham tidak bisa berdiri sendiri, sehingga investor juga perlu mempertimbangkan faktor ekonomi dan kondisi pasar sebelum mengambil keputusan investasi.

Nanovest News v3.23.2