Yield Spread
Cari tahu apa itu Yield Spread, fungsi, contoh, cara kerja dan berbagai hal lainnya yang saling berkaitan hanya di Kamus Investasi Nanovest.

Kiki • Apr 21, 2025

Apa Itu Yield Spread?
Yield Spread: Pengertian, Jenis, dan Pengaruhnya dalam Investasi
Pengertian Yield Spread
Yield Spread adalah selisih antara tingkat imbal hasil (yield) dari dua instrumen keuangan yang berbeda, seperti obligasi pemerintah dan obligasi korporasi, atau antara obligasi dengan peringkat kredit yang berbeda.
Yield spread sering digunakan sebagai indikator risiko kredit dan kondisi pasar keuangan.
Dalam investasi, yield spread memberikan wawasan tentang bagaimana investor menilai risiko aset keuangan tertentu dibandingkan dengan aset lain. Semakin besar spread, semakin tinggi risiko yang diasumsikan investor untuk aset yang memiliki imbal hasil lebih tinggi.
Rumus Yield Spread
Rumus umum untuk menghitung yield spread adalah:
Yield Spread: Yield Instrumen A - Yield Instrumen B
Sebagai contoh, jika yield obligasi korporasi adalah 6% dan yield obligasi pemerintah adalah 4%, maka yield spread-nya adalah:
6% - 4% = 2%
Ini berarti investor menuntut tambahan 2% untuk berinvestasi di obligasi korporasi dibandingkan obligasi pemerintah karena adanya risiko tambahan.
Jenis-Jenis Yield Spread
Terdapat beberapa jenis yield spread yang sering digunakan dalam analisis investasi:
Credit Spread (Spread Kredit)
Perbedaan yield antara obligasi dengan peringkat kredit berbeda, seperti obligasi korporasi dan obligasi pemerintah.
Contoh: Jika obligasi korporasi dengan peringkat BBB memiliki yield 5% dan obligasi pemerintah dengan tenor yang sama memiliki yield 3%, maka credit spread adalah 2%.
Yield Curve Spread
Perbedaan yield antara obligasi dengan tenor berbeda.
Contoh: Jika yield obligasi pemerintah 2 tahun adalah 3% dan yield obligasi 10 tahun adalah 4%, maka yield curve spread adalah 1%.
Intermarket Spread
Perbedaan yield antara instrumen keuangan di pasar yang berbeda, seperti yield antara obligasi AS dan obligasi Eropa.
Contoh: Jika yield obligasi AS adalah 2,5% dan yield obligasi Jerman adalah 1%, maka spread-nya adalah 1,5%.
Option-Adjusted Spread (OAS)
Mengukur yield spread setelah memperhitungkan dampak opsi yang tertanam dalam obligasi, seperti hak pelunasan lebih awal (call option).
Digunakan dalam analisis obligasi yang memiliki fitur opsi seperti mortgage-backed securities (MBS).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Yield Spread
Yield spread dapat berubah tergantung pada berbagai faktor ekonomi dan keuangan, termasuk:
Kondisi Ekonomi**
Saat ekonomi tumbuh, investor cenderung lebih bersedia mengambil risiko, sehingga spread mengecil.
Sebaliknya, saat ekonomi melemah, spread melebar karena investor beralih ke aset yang lebih aman.
Kebijakan Suku Bunga Bank Sentral**
Jika bank sentral menaikkan suku bunga, yield spread bisa melebar karena obligasi dengan risiko lebih tinggi akan mengalami kenaikan yield lebih besar.
Sebaliknya, jika suku bunga diturunkan, spread bisa menyempit karena yield obligasi berisiko tinggi turun lebih cepat.
Perubahan Peringkat Kredit**
Jika peringkat kredit suatu obligasi diturunkan, yield spread akan meningkat karena investor menuntut imbal hasil lebih tinggi.
Jika peringkat kredit meningkat, spread bisa mengecil karena risiko menurun.
Permintaan dan Penawaran di Pasar Obligasi**
Jika permintaan untuk obligasi pemerintah meningkat, yield-nya turun, yang bisa menyebabkan spread melebar terhadap obligasi korporasi.
Jika investor mencari imbal hasil lebih tinggi, mereka mungkin membeli lebih banyak obligasi korporasi, yang menyebabkan spread menyempit.
Interpretasi Yield Spread dalam Investasi
Yield spread sering digunakan oleh investor dan analis untuk menilai kondisi pasar dan potensi risiko dalam investasi. Berikut adalah beberapa interpretasi umum:
Spread Melebar
Mengindikasikan peningkatan risiko atau ketidakpastian di pasar.
Biasanya terjadi selama krisis ekonomi atau resesi, di mana investor lebih memilih aset yang lebih aman seperti obligasi pemerintah.
Spread Menyempit
Menunjukkan meningkatnya kepercayaan investor terhadap aset berisiko lebih tinggi.
Biasanya terjadi selama periode pertumbuhan ekonomi yang stabil.
Yield Curve Inversion (Pembalikan Kurva Yield)
Terjadi ketika yield obligasi jangka pendek lebih tinggi daripada yield obligasi jangka panjang.
Sering dianggap sebagai sinyal resesi karena investor lebih memilih obligasi jangka panjang sebagai perlindungan terhadap ketidakpastian ekonomi.
Strategi Investasi Berdasarkan Yield Spread
Investor dapat menggunakan yield spread dalam berbagai strategi investasi:
Strategi Carry Trade
Investor meminjam dana pada suku bunga rendah dan menginvestasikannya pada aset dengan yield lebih tinggi untuk mendapatkan keuntungan dari selisih spread.
Rotasi Sektor Berdasarkan Spread Kredit
Jika spread kredit melebar, investor mungkin mengurangi eksposur pada obligasi korporasi dan meningkatkan kepemilikan obligasi pemerintah.
Jika spread menyempit, investor bisa lebih agresif dalam membeli obligasi korporasi dengan imbal hasil lebih tinggi.
Hedging Risiko Pasar Obligasi
Investor dapat menggunakan derivatif seperti credit default swaps (CDS) untuk melindungi portofolio mereka dari perubahan spread yang tidak menguntungkan.
Yield spread adalah indikator penting dalam dunia investasi yang memberikan wawasan tentang kondisi pasar dan tingkat risiko aset keuangan. Dengan memahami konsep spread dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, investor dapat mengambil keputusan yang lebih cerdas dalam mengelola portofolio mereka.
Perubahan dalam yield spread dapat mencerminkan sentimen pasar, perubahan suku bunga, dan ekspektasi ekonomi di masa depan. Oleh karena itu, investor yang ingin mengoptimalkan investasi mereka, terutama di pasar obligasi dan kredit, perlu memperhatikan pergerakan yield spread sebagai bagian dari analisis mereka.