Meta Terancam Pecah: FTC Gugat Zuckerberg atas Dugaan Monopoli Instagram & WhatsApp

Meta menghadapi gugatan besar dari FTC yang bisa memaksa penjualan Instagram dan WhatsApp. Konflik ini melibatkan isu monopoli, tekanan politik dari Trump, dan masa depan industri teknologi global.

article author image

KikiApr 15, 2025

article cover image

Bayangkan perusahaan teknologi sebesar Meta yang menaungi Facebook, Instagram, dan WhatsApp dipaksa untuk memecah dirinya sendiri. Itu bukan plot film fiksi politik, melainkan kenyataan yang tengah bergulir di ruang sidang Amerika Serikat.

Dan yang membuat kisah ini semakin menggelegar: ada aroma politik, lobi kekuasaan, dan pertaruhan besar terhadap masa depan internet sosial global.

Monopoli dan Akuisisi Besar

Kasus yang kini memasuki meja hijau merupakan kelanjutan dari gugatan Federal Trade Commission (FTC) Amerika Serikat, yang menuduh Meta membentuk monopoli sosial melalui strategi yang secara sistematis mencekik persaingan.

Akusisi Instagram pada 2012 dan WhatsApp pada 2014 yang saat itu terlihat sebagai langkah ekspansi biasa kini dianggap sebagai tindakan predatorik untuk menyingkirkan pesaing.

Jika pengadilan memutuskan memihak pemerintah, Meta bisa dipaksa unbundling melepaskan Instagram dan WhatsApp dari portofolio perusahaannya. Ini bukan sekadar soal bisnis, ini soal arah kebijakan teknologi dunia.

Hakim Boasberg dan Ketegangan Politik

Menariknya, sidang ini tidak melibatkan juri. Hakim tunggal, James Boasberg, akan memutuskan nasib Meta. Boasberg sendiri bukan nama asing dalam kontroversi politik: ia sebelumnya menentang penggunaan Alien Enemies Act oleh Trump untuk deportasi massal warga Venezuela.

Tidak heran jika Trump menyebutnya sebagai “Radical Left Lunatic.”

Apa artinya ini? Di era ketika garis antara eksekutif dan lembaga independen makin kabur, keputusan hakim seperti Boasberg bisa menentukan arah demokrasi digital, bukan hanya masa depan Meta.

Trump, Zuckerberg, dan Politik Balas Budi?

Inilah bagian yang lebih dramatis. Mantan (dan kembali) Presiden Donald Trump diyakini memiliki pengaruh besar atas jalannya perkara ini. Ia telah memecat dua komisaris Demokrat dari FTC secara kontroversial, yang kini tengah menggugat balik.

Sementara itu, Mark Zuckerberg terlihat aktif menjalin hubungan baik dengan Trump dari makan malam pribadi hingga menyusun ulang kebijakan Meta agar lebih “ramah MAGA.” Bahkan, perubahan algoritma dan kebijakan konten di Facebook pasca-pemilu 2024 dinilai sebagai bagian dari strategi merayu Trump.

Zuckerberg mengatakan kepada karyawannya bahwa Meta kini punya “peluang untuk membangun kemitraan produktif dengan pemerintah AS.” Tapi di balik kata-kata itu, tersirat kegentingan luar biasa karena jika gagal, ia bisa kehilangan dua aset digital paling bernilai di dunia.

China, AI, dan Geopolitik Teknologi

Meta membingkai pertarungan ini sebagai lebih dari sekadar kasus hukum. Perusahaan ini menekankan bahwa TikTok yang dimiliki China adalah lawan nyata mereka, dan memecah Meta hanya akan melemahkan posisi AS dalam persaingan global, terutama dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI).

“Regulator seharusnya mendukung inovasi Amerika, bukan justru memberatkan perusahaan dalam negeri,” tegas juru bicara Meta.

Poin ini penting, karena di tengah kecemasan global terhadap dominasi teknologi China, siapa yang mengendalikan jaringan sosial dan AI menjadi persoalan geopolitik, bukan hanya korporasi.

Apa yang Bisa Terjadi Selanjutnya?

Hakim Boasberg akan memimpin sidang selama beberapa minggu ke depan, dan keputusannya dapat menjadi preseden monumental. Jika Meta kalah, ini akan menjadi pemecahan perusahaan teknologi besar pertama sejak AT&T di tahun 1984 dan bisa membuka pintu bagi gugatan serupa terhadap Amazon, Apple, hingga Google.

Namun, jika Trump campur tangan, baik langsung maupun tidak langsung, maka integritas hukum persaingan AS akan diuji di hadapan dunia.

Satu hal pasti: sidang ini bukan hanya tentang Meta. Ini tentang batas kekuasaan korporasi, moralitas politik, dan masa depan ekosistem digital global. Dan kita semua, sebagai pengguna dan warga dunia digital, adalah bagian dari cerita ini.

Nanovest News v4.8.0