MicroStrategy Terpeleset! Saham Anjlok 5,9% Usai Laporan Keuangan Q3 Gagal Penuhi Ekspektasi

MicroStrategy (MSTR) terpukul setelah laporan keuangan Q3 gagal memenuhi ekspektasi. Saham anjlok 5,9% dan analis memperingatkan risiko besar pasca pemilu AS. Apakah strategi Bitcoin mereka masih bisa menyelamatkan MSTR?

article author image

KikiJan 21, 2025

article cover image

MicroStrategy (MSTR), perusahaan yang dipimpin oleh Michael Saylor dan dikenal sebagai investor institusional Bitcoin terbesar, mengalami tekanan besar setelah laporan keuangan kuartal ketiga (Q3) 2024 gagal memenuhi ekspektasi analis. Saham perusahaan ini turun 5,9%, sementara para pengamat memperingatkan bahwa harga MSTR masih bisa menghadapi volatilitas lebih lanjut, terutama setelah pemilu AS.

Meski demikian, MicroStrategy tetap mendulang keuntungan 5,1% dari kepemilikan Bitcoinnya dan terus berambisi mengumpulkan lebih banyak BTC dengan rencana ambisius senilai $42 miliar dalam tiga tahun ke depan. Namun, apakah strategi ini cukup untuk membalikkan tren saham yang tengah menurun?

Saham MicroStrategy Terpukul, Apa Penyebabnya?

Dalam laporan yang dirilis pada 30 Oktober 2024, MicroStrategy melaporkan pendapatan dari bisnis perangkat lunaknya sebesar $116,1 juta, mengalami penurunan 10,3% dibandingkan Q3 2023 dan 5,22% di bawah ekspektasi analis.

Reaksi pasar pun langsung terlihat. Saham MSTR turun 4,23% dalam sesi perdagangan utama, ditutup di level $247,31. Tekanan ini berlanjut dalam sesi perdagangan setelah jam kerja (after-hours), di mana harga turun 1,75% lagi menjadi $242,99.

Sebagai catatan, meskipun bisnis intinya sedang lesu, MicroStrategy tetap mencatat laba kotor sebesar $81,7 juta, dengan margin keuntungan 70,4%.

Namun, ada satu faktor besar yang tak bisa diabaikan: ketergantungan MicroStrategy pada Bitcoin.

Strategi MicroStrategy: Taruhan Besar di Bitcoin

MicroStrategy bukan lagi sekadar perusahaan teknologi biasa. Sejak beberapa tahun terakhir, perusahaan ini mengubah identitasnya menjadi "perusahaan pengembang Bitcoin" dan menempatkan BTC sebagai aset utama dalam neraca keuangannya.

Michael Saylor, sang chairman eksekutif, membandingkan performa saham MSTR dengan Nvidia (NVDA) dan Tesla (TSLA) sejak Agustus 2020. Menurutnya, MicroStrategy telah tumbuh 1.989% dalam periode tersebut, mengungguli Nvidia yang "hanya" naik 1.165%.

Lebih lanjut, Saylor menekankan bahwa strategi yang diterapkan MicroStrategy lebih mudah untuk direplikasi dibandingkan dengan Nvidia atau Tesla, yang memiliki keunggulan teknologi unik.

"Bitcoin adalah modal digital, dan pada akhirnya, puluhan, ratusan, bahkan ribuan perusahaan akan menyadari ini," kata Saylor dalam panggilan pendapatan perusahaan.

Ancaman Volatilitas: Apakah Pemilu AS Akan Mengguncang MSTR?

Meskipun strategi Bitcoin MicroStrategy telah memberikan keuntungan besar, ada risiko besar yang menghantui: volatilitas BTC yang tinggi.

Timothy Peterson, seorang ekonom jaringan, memperingatkan bahwa harga saham MicroStrategy sangat sensitif terhadap pergerakan Bitcoin. Jika BTC mengalami koreksi setelah pemilu AS pada 5 November 2024, maka harga saham MSTR bisa mengalami penurunan yang jauh lebih tajam.

"Jika Bitcoin jatuh pasca-pemilu, harga saham MicroStrategy bisa anjlok dua hingga tiga kali lebih tajam, mengingat tingkat leverage tinggi dalam kepemilikan BTC mereka," jelas Peterson.

Sebaliknya, jika Bitcoin berhasil melewati all-time high (ATH) di $73.679, Peterson memperkirakan bahwa harga saham MSTR bisa mengalami lonjakan besar, mengingat banyak investor menganggapnya sebagai proksi investasi untuk BTC.

Ambisi Gila: MicroStrategy Siapkan Dana $42 Miliar untuk Borong Bitcoin

Di tengah tekanan pasar, MicroStrategy tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. Perusahaan ini mengumumkan rencana ambisius bernama "21/21 Plan", di mana mereka berencana mengumpulkan $42 miliar dalam tiga tahun ke depan untuk membeli lebih banyak Bitcoin.

Rencana ini terdiri dari:

  • $21 miliar dalam bentuk ekuitas**, dengan menerbitkan saham baru atau mencari pendanaan dari investor.

  • $21 miliar dalam bentuk sekuritas pendapatan tetap**, yang bisa berupa obligasi atau instrumen investasi lainnya.

Jika rencana ini berjalan lancar, MicroStrategy bisa memperkuat posisinya sebagai perusahaan dengan kepemilikan Bitcoin terbesar di dunia.

Masa Depan MicroStrategy, Taruhan Besar yang Berisiko?

Dengan ketergantungan tinggi pada Bitcoin, MicroStrategy menjadi perusahaan yang menarik, tetapi juga penuh risiko.

Faktor positif:

Jika Bitcoin naik melewati ATH, saham MSTR bisa ikut melonjak.

Strategi MicroStrategy terbukti mengungguli banyak perusahaan teknologi besar.

Perusahaan tetap mencetak margin keuntungan tinggi.

Faktor risiko:

Jika Bitcoin jatuh, saham MSTR bisa anjlok lebih tajam.

Pendapatan dari bisnis inti (software) terus menurun.

Rencana ambisius $42 miliar bisa menjadi pedang bermata dua.

Dalam beberapa minggu ke depan, pasar akan mengamati pergerakan Bitcoin serta dampak dari pemilu AS terhadap aset kripto. Apakah MicroStrategy akan tetap berjaya, atau justru menghadapi tekanan besar?

Pantau terus perkembangan harga BTC dan saham MSTR karena inilah momen penting bagi dunia investasi digital!

Nanovest News v3.23.0