Microsoft Batalkan Sewa Pusat Data, Investor Khawatirkan Perlambatan AI

Microsoft membatalkan sewa pusat data besar di AS, memicu kekhawatiran investor tentang perlambatan AI. Saham terkait turun, sementara skeptisisme terhadap investasi AI meningkat.

article author image

MuhammadFeb 25, 2025

article cover image

Catatan analis yang menyoroti kemungkinan perlambatan Microsoft (MSFT.O) dalam menyewa kapasitas pusat data menarik perhatian pasar pada hari Senin. Hal ini semakin memperkuat skeptisisme di kalangan investor yang khawatir bahwa lonjakan saham yang didorong oleh AI mungkin mulai kehilangan momentum.

Dalam catatan yang dirilis pada hari Jumat, analis TD Cowen menyebutkan bahwa raksasa teknologi tersebut telah membatalkan penyewaan kapasitas pusat data dalam jumlah besar di Amerika Serikat. Ini mengisyaratkan kemungkinan kelebihan pasokan di tengah ekspansi infrastruktur kecerdasan buatan yang sedang dibangun Microsoft.

Berdasarkan pemeriksaan rantai pasokannya, TD Cowen menyatakan bahwa Microsoft telah membatalkan kontrak sewa dengan total "beberapa ratus megawatt" kapasitas di setidaknya dua operator pusat data swasta, menurut tim analis yang dipimpin oleh Michael Elias.

Seorang juru bicara Microsoft menegaskan bahwa rencana perusahaan untuk menginvestasikan lebih dari $80 miliar dalam kapasitas AI dan cloud pada tahun fiskal ini tetap berjalan sesuai rencana. "Meskipun kami mungkin menyesuaikan atau mengatur ulang infrastruktur kami secara strategis di beberapa area, kami akan terus tumbuh dengan kuat di semua wilayah," tambah juru bicara tersebut.

Dampak ke Pasar Saham dan Skeptisisme Investor

Saham Microsoft sendiri tidak terlalu terpengaruh, hanya turun 1% pada hari Senin, tetapi perusahaan terkait mengalami penurunan cukup signifikan. Saham perusahaan Jerman Siemens Energy (ENR1n.DE) dan perusahaan Prancis Schneider Electric (SCHN.PA) masing-masing turun 7% dan 4%.

Perusahaan utilitas AS yang memasok listrik untuk pusat data seperti Constellation Energy (CEG.O) dan Vistra (VST.N) juga mengalami penurunan saham masing-masing sebesar 5,9% dan 5,1%. Saham perusahaan teknologi utama lainnya juga ikut merosot dalam penurunan yang lebih luas di Nasdaq.

Skeptisisme investor terhadap miliaran dolar yang telah diinvestasikan perusahaan teknologi AS dalam infrastruktur AI semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh lambatnya hasil investasi tersebut serta terobosan dari startup China DeepSeek yang berhasil menunjukkan teknologi AI dengan biaya jauh lebih rendah dibandingkan pesaingnya di Barat.

TD Cowen juga menyebutkan bahwa Microsoft telah menghentikan konversi "statement of qualifications" yang merupakan langkah awal sebelum kontrak sewa formal dan menambahkan bahwa perusahaan teknologi lain termasuk Meta Platforms (META.O) sebelumnya telah melakukan langkah serupa untuk mengurangi belanja modal.

Indikasi Penurunan Permintaan atau Penyesuaian Strategis

Pembatalan sewa ini akan menjadi perubahan signifikan bagi Microsoft yang sebelumnya menggelontorkan miliaran dolar untuk pusat data guna mengatasi kendala pasokan yang membatasi kemampuannya memenuhi permintaan AI.

Analis Bernstein Mark Moelder mengatakan bahwa berita ini bisa menjadi indikasi adanya penurunan permintaan terutama setelah hasil kuartalan yang kurang memuaskan dari perusahaan cloud besar. Namun hal ini juga mencerminkan ekspansi kapasitas yang telah dilakukan Microsoft dalam beberapa tahun terakhir.

"Microsoft harus memenuhi permintaan dan mengalami kesulitan besar dalam menemukan kapasitas yang cukup. Manajemen mungkin menyewa pusat data dan kapasitas GPU dengan harga tinggi serta menegosiasikan lebih banyak kesepakatan untuk kapasitas masa depan daripada yang sebenarnya mereka butuhkan," tambah Moelder.

logo

Aplikasi NanovestInvestasi Saham AS, Kripto, dan Emas #AmanSamaNano

Download
Nanovest News v3.23.2