3 Saham Teknologi Terbaik untuk Diinvestasikan Selama 10 Tahun Mendatang
Tiga saham teknologi teratas siap mendominasi pasar AI dan keamanan siber selama dekade mendatang, pelajari potensi jangka panjangnya sekarang.
Mohammad • Sep 27, 2024
Di tengah booming teknologi kecerdasan buatan (AI), banyak saham teknologi yang meroket dalam satu tahun terakhir.
Namun, di balik persaingan ketat dan hiruk-pikuk pasar, pertanyaannya tetap: saham teknologi mana yang bisa bertahan dan terus memberikan hasil mengesankan selama 10 tahun, bukan hanya dalam 10 bulan?
Berikut tiga perusahaan yang layak diperhitungkan untuk jangka panjang karena dominasinya di pasar masing-masing dan inovasi berkelanjutan.
Nvidia
Meski saham Nvidia (NASDAQ: NVDA) sudah melonjak signifikan dalam beberapa tahun terakhir, mungkin banyak investor merasa telah ketinggalan kereta.
Namun, jika bertanya siapa yang akan mendominasi pasar AI dalam satu dekade mendatang, Nvidia adalah salah satu yang dapat dipertimbangkan. Saat ini, Nvidia menguasai 70%-95% pasar chip AI, dan baru-baru ini meluncurkan prosesor AI H200, penerus chip H100 yang sangat populer.
Permintaan terhadap H200 begitu tinggi hingga melampaui pasokan, dengan pemerintah di seluruh dunia, seperti Jepang mulai mengadopsi Nvidia untuk membangun sistem AI superkomputer mereka.
Menurut proyeksi Goldman Sachs, perusahaan-perusahaan akan menghabiskan hingga $1 triliun dalam beberapa tahun mendatang untuk mengembangkan teknologi AI mereka, membuka peluang besar bagi Nvidia.
Meskipun saham Nvidia saat ini memiliki rasio harga terhadap laba (forward P/E) sebesar 41 yang terbilang tinggi, koreksi harga saham sebesar 8% dalam tiga bulan terakhir bisa menjadi kesempatan emas bagi investor jangka panjang untuk masuk. Dengan teknologi AI yang baru mulai berkembang, Nvidia masih memiliki perjalanan panjang di depan.
Broadcom
Jika kamu ingin diversifikasi investasi AI, Broadcom (NASDAQ: AVGO) adalah pilihan yang tepat. Berbeda dengan Nvidia yang fokus pada chip AI umum, Broadcom menempati ceruk pasar dengan chip application-specific integrated circuits (ASICs), yang banyak digunakan oleh raksasa teknologi seperti Meta dan Alphabet untuk memenuhi kebutuhan AI mereka.
Penjualan AI Broadcom melonjak tiga kali lipat pada kuartal terbaru, mencapai $3,1 miliar. Perusahaan ini memperkirakan pendapatan AI sebesar $12 miliar di akhir tahun 2024, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar $11 miliar.
Estimasi dari J.P. Morgan juga memperkirakan pasar total untuk chip AI ASIC akan mencapai $150 miliar dalam 4-5 tahun mendatang.
Selain dominasi di pasar chip AI, Broadcom baru-baru ini mengakuisisi VMware untuk memperluas layanan cloud computing.
Akuisisi ini memungkinkan Broadcom menyediakan solusi cloud hybrid dan private bagi perusahaan yang ingin membangun sistem AI mereka sendiri. Dengan rasio forward P/E sebesar 27, Broadcom adalah saham AI yang relatif terjangkau dibandingkan pesaingnya.
CrowdStrike
Dengan ancaman dunia siber yang terus berkembang, permintaan terhadap solusi keamanan siber berbasis AI semakin meningkat. CrowdStrike Holdings (NASDAQ: CRWD) adalah pemimpin di sektor ini, dengan platform keamanan Falcon yang terus diperbarui menggunakan teknologi AI.
Tahun lalu, mereka meluncurkan Charlotte AI, yang membantu para analis keamanan mendeteksi ancaman dan memperbaiki masalah secara otomatis, menghemat waktu hingga dua jam per hari.
Pasar AI di bidang keamanan siber diproyeksikan tumbuh hingga $135 miliar pada 2035, sembilan kali lebih besar dari angka pada 2021.
Saat ini, sekitar 65% pelanggan CrowdStrike telah mengadopsi lima atau lebih modul keamanan pada platform Falcon, menunjukkan kepercayaan besar terhadap solusi yang ditawarkan.
Meski saham CrowdStrike relatif mahal dengan forward P/E sebesar 82, koreksi harga sebesar 20% dalam tiga bulan terakhir memberikan peluang bagi investor yang ingin menunggangi tren jangka panjang AI dalam keamanan siber.
Dengan dominasi pasar AI, inovasi, dan peluang pertumbuhan yang menjanjikan, ketiga perusahaan ini berada di posisi baik untuk memberikan hasil positif dalam dekade mendatang. Meskipun volatilitas jangka pendek bisa muncul, potensi jangka panjang dari teknologi AI dan keamanan siber membuat saham-saham ini layak untuk dimasukkan dalam portofolio jangka panjang.