Perkembangan Vaksin Kanker Berbasis AI oleh Oracle

Larry Ellison, Pimpinan Perusahaan Teknologi Oracle, mengumumkan sebuah proyek ambisius yang bertujuan untuk mengembangkan vaksin kanker yang dipersonalisasi, yakni vaksin mRNA.

article author image

AjengJan 24, 2025

article cover image

Kecerdasan Buatan (AI) siap untuk mengubah lanskap perawatan kesehatan, menawarkan solusi terobosan untuk tantangan kesehatan yang sudah ada sejak lama.

Inovasi terdepannya ialah pengembangan vaksin kanker yang dipersonalisasi, sebuah kemungkinan yang diungkap dalam peluncuran Proyek Stargate di Gedung Putih baru-baru ini.

Kecerdasan Buatan (AI) memiliki potensi untuk membuat vaksin kanker yang dipersonalisasi untuk individu dalam waktu 48 jam, kata Pimpinan Perusahaan Teknologi Oracle, Larry Ellison.

Berbicara pada acara tersebut, ia menyoroti bahwa AI akan segera memungkinkan pengembangan vaksin mRNA yang disesuaikan, yang dirancang untuk memerangi kanker bagi pasien tertentu yang kemudian dapat diproduksi menggunakan sistem robotik.

Bagaimana AI dapat Membantu Mendeteksi Kanker?

Ellison menjelaskan bahwa deteksi kanker dapat dimulai dengan fragmen kecil tumor yang ada di aliran darah. AI dapat membantu mengidentifikasi fragmen-fragmen ini sejak dini melalui tes darah sederhana, diikuti dengan pengurutan gen tumor.

Berdasarkan pengurutan ini, vaksin dapat dirancang untuk menargetkan kanker. Dia menekankan bahwa pendekatan ini dapat memungkinkan deteksi dini, dan produksi vaksin yang cepat, yang dapat dicapai dalam waktu dua hari.

Ellison juga menyebutkan bahwa sistem robotik dapat memproduksi vaksin ini dalam jangka waktu yang singkat, dan menggambarkan hal ini sebagai aplikasi transformatif dari AI dalam bidang kesehatan.

Apa yang Dimaksud dengan Vaksin mRNA?

Vaksin mRNA menggunakan fragmen RNA pembawa pesan (molekul yang membawa instruksi dari DNA) untuk mendorong sel-sel dalam tubuh memproduksi protein tertentu. Protein ini kemudian merangsang respons imun, sehingga memungkinkan sistem kekebalan tubuh mengenali dan menargetkan sel kanker.

Vaksin ini dianggap aman dan dapat dikembangkan dengan cepat, sehingga menjadi alat yang menjanjikan dalam pengobatan yang dipersonalisasi.

Nanovest News v3.23.0