Penipuan Kripto Senilai $2,9 Juta Dibongkar SEC Melalui Deepfake dan Blockchain
Tiga warga Nigeria dituntut SEC atas penipuan Bitcoin menggunakan deepfake dan blockchain. Temukan detail skema dan langkah regulator AS
M • Dec 12, 2024
Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) mengambil langkah tegas dengan mengajukan tuntutan terhadap tiga warga negara Nigeria yang diduga menjalankan skema penipuan senilai $2,9 juta. Dalam pengumuman pada 11 Desember, SEC menuduh ketiganya menyamar sebagai pialang dan penasihat investasi untuk menipu sedikitnya 28 investor.
Para tersangka diduga membuat situs web palsu yang meniru identitas profesional dari perusahaan terkenal AS. Mereka memanfaatkan perangkat lunak pengubah suara, aplikasi pesan terenkripsi, dan media sosial untuk mendapatkan kepercayaan korban, mengarahkan mereka membeli Bitcoin melalui platform yang sah, lalu mentransfer dana ke alamat blockchain milik para pelaku.
Kemudian, para pelaku menunjukkan keuntungan palsu melalui antarmuka akun investasi palsu. Investor diyakinkan bahwa mereka menerima pengembalian hingga 25% per bulan, tetapi dana tidak pernah diinvestasikan sebagaimana dijanjikan. Ketika korban mencoba menarik dana, mereka dikenakan biaya tambahan yang pada akhirnya membuat dana tidak dapat dikembalikan.
Penipuan dengan Dukungan Teknologi AI
SEC menyoroti peningkatan kecanggihan dalam skema penipuan ini, termasuk penggunaan teknologi berbasis AI seperti deepfake untuk memalsukan audio dan video. Perpaduan teknologi canggih dan pasar aset digital menciptakan tantangan baru dalam upaya pelacakan dan penegakan hukum.
Untuk menarik perhatian korban, pelaku membeli domain daring, menggunakan forum diskusi investasi, dan menyebarkan identitas palsu yang diambil dari catatan publik profesional investasi sebenarnya.
Tuntutan SEC yang diajukan bersama Kantor Kejaksaan AS untuk Distrik New Jersey, meminta pengadilan untuk memberikan larangan permanen, pengembalian dana dengan bunga, dan hukuman perdata terhadap para pelaku.
SEC juga memperingatkan investor untuk memverifikasi identitas penasihat keuangan melalui dokumen resmi seperti Form CRS dan menghindari kontak yang tidak diverifikasi. Saran ini disusun bersama FBI, menyoroti perlunya kewaspadaan tinggi dalam transaksi aset kripto.
Langkah ini menunjukkan bagaimana regulator semakin beradaptasi terhadap skema penipuan baru yang menggabungkan taktik tradisional dengan ekosistem kripto.