SEC Pertimbangkan Regulasi Baru untuk Aset Digital
Komisaris SEC Mark T. Uyeda mendesak pembaruan regulasi untuk sekuritas aset digital dengan mengusulkan formulir S-1 khusus di tengah meningkatnya ketidakpastian regulasi.
Mohammad • Sep 4, 2024
Dalam dunia yang semakin didominasi oleh aset digital, regulasi tradisional tampaknya tidak lagi cukup. Komisaris Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), Mark T. Uyeda, menegaskan pentingnya memperbarui alat-alat regulasi untuk menghadapi kompleksitas baru yang dihadirkan oleh aset digital.
Pada Korea Blockchain Week 2024 pada 3 September lalu, Uyeda menyerukan pengembangan formulir pendaftaran khusus, seperti S-1, yang dirancang khusus untuk sekuritas aset digital.
Formulir S-1 Khusus untuk Mengatasi Kompleksitas Aset Digital
Formulir S-1 merupakan dokumen kunci yang wajib diajukan oleh emiten sekuritas di AS sebelum menawarkan sekuritas baru kepada publik. Dokumen ini biasanya mencakup berbagai pengungkapan keuangan yang penting, termasuk laporan pendapatan dan arus kas, untuk memberi transparansi kepada calon investor.
Namun, Uyeda menyatakan bahwa formulir S-1 saat ini tidak cukup memadai untuk menangkap karakteristik dan kompleksitas unik dari sekuritas aset digital.
Uyeda merujuk pada pengalaman SEC sebelumnya dalam bekerja sama dengan sponsor produk keuangan lain untuk membuat persyaratan pendaftaran yang lebih spesifik ketika formulir standar dianggap tidak memadai.
Menggunakan pendekatan yang serupa untuk aset digital, menurutnya, dapat mengurangi beban pengungkapan yang tidak relevan atau sulit dipenuhi oleh sponsor sekuritas aset digital.
"Aset digital sering kali tidak sesuai dengan kategori regulasi yang ada," ujar Uyeda.
Hal ini menyebabkan sponsor aset digital menghadapi kesulitan dalam memberikan pengungkapan yang sesuai dan transparan. Uyeda menggarisbawahi pentingnya kerangka regulasi yang lebih adaptif, khususnya karena aset digital telah diklasifikasikan sebagai sekuritas di bawah hukum federal.
Masalah regulasi terhadap sekuritas aset digital masih menjadi topik kontroversial dalam SEC, terutama mengingat perseteruan hukum dengan pemain besar di industri kripto seperti Ripple dan Coinbase.
Perusahaan-perusahaan ini telah berulang kali menuduh SEC tidak memberikan kejelasan yang cukup terkait definisi sekuritas dalam konteks aset digital, yang mengarah pada ketidakpastian dan tantangan hukum.
Perusahaan-perusahaan ini mendorong SEC untuk menciptakan aturan yang jelas, konsisten, dan dapat diprediksi, sehingga inovasi dapat tumbuh tanpa mengorbankan perlindungan investor.
Ketidakpastian regulasi ini telah menjadi titik perselisihan utama, dan banyak yang berpendapat bahwa peraturan yang lebih jelas akan memberikan dukungan lebih besar bagi industri aset digital untuk berkembang.
Uyeda sendiri mengakui bahwa SEC belum mengambil langkah tegas untuk mengatasi masalah ini. Ia menyarankan bahwa badan tersebut sebaiknya mempertimbangkan pembuatan undang-undang atau aturan baru untuk memberikan panduan yang lebih jelas bagi industri.
Kendati demikian, isu-isu terkait aset digital tampaknya belum menjadi prioritas utama dalam agenda regulasi SEC di bawah kepemimpinan Ketua Gary Gensler.
Di tengah ketidakpastian ini, Uyeda juga menyoroti pentingnya SEC untuk mempertimbangkan perkembangan internasional dalam menyusun regulasi aset digital di masa mendatang.
Kawasan seperti Uni Eropa, Korea Selatan, dan Jepang telah mulai memperkenalkan aturan yang lebih spesifik untuk mengatur industri ini. Uyeda berpendapat bahwa AS harus mengikuti jejak tersebut untuk menjaga daya saing dan melindungi para inovator di dalam negeri.
Dengan masa jabatan yang tetap sebagai komisaris hingga Juni 2028, Uyeda tampaknya bertekad untuk mendorong perubahan regulasi yang lebih baik dalam menghadapi lanskap aset digital yang terus berkembang.
Dalam pandangannya, pendekatan regulasi yang lebih kolaboratif dan fleksibel sangat penting untuk menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan inovasi dan perlindungan investor.
Namun, apakah perubahan yang didorong Uyeda akan diadopsi oleh SEC atau tidak masih menjadi pertanyaan besar. Sementara ketidakpastian tetap membayangi industri, perusahaan-perusahaan aset digital terus mencari kepastian regulasi yang dapat membantu mereka berkembang dengan lebih stabil di masa depan.