SEC memberi sinyal pergeseran dalam kebijakan regulasi kripto, menilai kembali pendaftaran perusahaan

Penjabat ketua SEC, Mark Uyeda, mengatakan bahwa merupakan sebuah kesalahan untuk mengaitkan regulasi pasar Treasury dengan upaya keras untuk meredam pasar kripto.

article author image

TheodoreMar 11, 2025

article cover image

SEC Pertimbangkan untuk Meninggalkan Proposal Registrasi bagi Perusahaan Kripto

Ketua sementara SEC, Mark Uyeda, mengumumkan pada 10 Maret bahwa Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) sedang mempertimbangkan untuk membatalkan proposal yang mewajibkan beberapa perusahaan kripto untuk mendaftar sebagai sistem perdagangan alternatif (ATS).

Dalam acara “Konferensi Tahunan Washington 2025 dari Institute of International Bankers”, Uyeda mengatakan bahwa ia telah meminta staf SEC untuk mengevaluasi cara membatalkan ketentuan ini. Namun, rencana ini masih dalam tahap peninjauan dan belum difinalisasi.

Latar Belakang Proposal ATS

Proposal yang diperkenalkan pada 2022 bertujuan untuk memperluas pengawasan terhadap sektor kripto, dengan mengklasifikasikan beberapa platform aset digital di bawah kerangka regulasi yang sama dengan platform perdagangan tradisional.

Aturan ini akan memperluas definisi ATS, yang sebelumnya hanya mencakup bursa efek alternatif, untuk mencakup beberapa platform perdagangan aset digital, termasuk bursa terpusat dan protokol DeFi.

Saat pertama kali diajukan, proposal ini mendapat tentangan dari industri kripto, karena dianggap sebagai upaya mengendalikan pasar kripto secara berlebihan.

Uyeda mengakui bahwa menggabungkan regulasi pasar Treasury dengan peningkatan pengawasan terhadap perusahaan kripto adalah sebuah kesalahan.

“Menurut saya, menghubungkan regulasi pasar Treasury dengan upaya berlebihan untuk menekan pasar kripto adalah kesalahan.”

Dukungan dari Industri dan Kongres

Pernyataan Uyeda disambut positif oleh Bill Hughes, pengacara di Consensys, yang menyebut bahwa keputusan SEC untuk membatalkan aturan ini adalah “perkembangan yang menggembirakan”.

Selain itu, Komite Jasa Keuangan DPR AS juga menyatakan dukungan terhadap keputusan Uyeda melalui pernyataan resmi.

Uyeda menambahkan bahwa ia telah meminta staf SEC untuk memperbarui diskusi dengan Departemen Keuangan, Federal Reserve, dan pelaku pasar lainnya, guna meninjau kembali rencana regulasi ATS di pasar sekuritas pemerintah.

Pendekatan Baru SEC terhadap Kripto

SEC menunjukkan perubahan pendekatan dalam regulasi kripto di bawah pemerintahan baru.

Kini, regulator lebih terbuka untuk bekerja sama dengan lembaga pemerintah lainnya serta mempertimbangkan masukan dari publik dan industri kripto.

Komisioner Hester Peirce baru-baru ini mengonfirmasi bahwa SEC sedang bekerja sama dengan Commodity Futures Trading Commission (CFTC) dalam regulasi aset digital.

Peirce menekankan bahwa masukan dari industri kripto sangat penting dalam proses regulasi, karena pihak yang terkena dampak harus memiliki peran dalam pembentukan aturan.

Sebagai bagian dari Crypto Task Force yang dipimpin oleh Peirce, SEC akan mengadakan serangkaian diskusi publik mengenai berbagai aspek industri kripto untuk mengumpulkan masukan dari masyarakat.

Selain itu, Crypto Task Force juga telah mengadakan pertemuan dengan perusahaan kripto untuk membahas berbagai kebijakan, termasuk kemungkinan mengizinkan staking dalam produk investasi yang diperdagangkan di bursa (ETP).

Nanovest News v3.23.2