Angkat CEO Baru, Saham Starbuck (SBUX) Naik 20% dalam Sehari

Brian Niccol resmi ditunjuk sebagai CEO Starbucks, menggantikan Laxman Narasimhan. Langkah ini langsung direspons positif oleh pasar dengan lonjakan saham 20%

article author image

RendyAug 14, 2024

article cover image

Starbucks (NASDAQ: SBUX) kembali menjadi sorotan setelah mengumumkan penunjukan Brian Niccol sebagai CEO dan Ketua Dewan Direksi yang baru.

Kabar ini tidak hanya mengguncang industri kopi global, tetapi juga langsung memicu lonjakan harga saham Starbucks hingga 20% dalam satu hari—sebuah kenaikan yang sangat signifikan yang mencerminkan kepercayaan pasar terhadap masa depan perusahaan di bawah kepemimpinan baru ini.

Brian Niccol: Arsitek Sukses Chipotle

Brian Niccol bukanlah nama baru di industri ritel makanan cepat saji. Selama enam tahun terakhir, ia memimpin Chipotle (NYSE: CMG) dan berhasil membawa perusahaan itu melewati transformasi besar-besaran.

Di bawah kepemimpinannya, pendapatan Chipotle meningkat dua kali lipat, laba melonjak tujuh kali lipat, dan nilai saham meroket hingga 800%. Niccol juga dikenal sebagai pemimpin yang mengutamakan inovasi, transformasi digital, dan pengembangan budaya perusahaan yang kuat—hal-hal yang diharapkan akan ia terapkan di Starbucks.

Mellody Hobson, Ketua Dewan Starbucks, menegaskan bahwa Niccol adalah pilihan yang tepat untuk memimpin perusahaan di masa yang penuh tantangan ini. "Brian adalah seorang inovator sejati dengan rekam jejak yang luar biasa dalam mendorong pertumbuhan dan menciptakan nilai bagi pemegang saham," ujarnya. "Kami yakin dia akan membawa Starbucks ke level berikutnya."

Lonjakan Saham dan Respon Pasar

Pengumuman ini langsung disambut antusias oleh pasar saham. Pada hari pengumuman, volume perdagangan saham Starbucks melampaui 95 juta saham, jauh di atas rata-rata harian yang hanya sekitar 12 juta saham.

Lonjakan harga saham sebesar 20,1% dalam satu hari mencerminkan keyakinan investor bahwa Niccol dapat membawa perubahan positif bagi Starbucks, yang kini menghadapi persaingan ketat dan tantangan operasional di tengah pemulihan ekonomi global pasca-pandemi.

Rachel Ruggeri, CFO Starbucks, akan mengisi posisi CEO sementara sampai Niccol resmi mulai bertugas pada 9 September 2024. Sementara itu, Laxman Narasimhan, CEO yang baru saja mengundurkan diri, telah meninggalkan warisan berupa peningkatan operasional dan inovasi yang signifikan dalam rantai pasokan perusahaan.

Kendati lonjakan harga saham merupakan tanda positif, Niccol masih dihadapkan pada tantangan besar. Dengan persaingan yang semakin ketat dari pemain lokal maupun global, Starbucks harus terus berinovasi untuk mempertahankan dominasi pasar.

Niccol, yang dikenal dengan pendekatannya yang holistik terhadap manajemen, diharapkan dapat membawa perspektif baru yang segar ke dalam perusahaan, khususnya dalam meningkatkan pengalaman pelanggan dan kesejahteraan karyawan.

Howard Schultz, pendiri dan Ketua Emeritus Starbucks, menyatakan keyakinannya terhadap Niccol. "Saya percaya bahwa Brian adalah pemimpin yang dibutuhkan Starbucks pada saat yang krusial ini," ujarnya. "Dia membawa visi yang tepat dan semangat yang diperlukan untuk memimpin Starbucks menuju masa depan yang lebih cerah."

Nanovest News v3.22.0