Elon Musk Kembali Fokus ke Tesla, Investor Merespons Positif
Kepulangan Elon Musk dari panggung politik ke ruang kendali Tesla picu sentimen pasar. Apakah ini sinyal kebangkitan TSLA atau sekadar reli sesaat?

Kiki • May 14, 2025

Dalam satu bulan terakhir, saham Tesla Inc. (TSLA) mengalami lonjakan hingga 26%, mematahkan tren lesu yang sempat menghantam sektor teknologi. Apa yang mendorong kebangkitan ini?
Kombinasi dua katalis utama: prospek bisnis robotaxi yang semakin konkret, dan perkembangan positif dalam negosiasi dagang Amerika Serikat dengan mitra internasional, termasuk Tiongkok.
Dikemukakan oleh mantan CEO Ford, Mark Fields, dalam wawancaranya dengan CNBC, narasi Tesla saat ini bukan hanya soal mobil listrik atau energi terbarukan tetapi tentang positioning strategis di persimpangan teknologi otonom dan geopolitik.
Robotaxi: Bisnis Masa Depan yang Semakin Nyata?
Dalam laporan pendapatan kuartal pertama, Tesla kembali menegaskan komitmennya untuk meluncurkan layanan robotaxi pada Juni 2025. Meski belum ada detail teknis penuh, pasar tampaknya merespons pernyataan ini dengan antusias.
Spekulasi bahwa layanan robotaxi bisa membuka pasar baru bernilai miliaran dolar membuat investor berani ambil posisi lebih awal.
“Proyek ini bisa sangat besar bagi Tesla atau tidak sama sekali,” ujar Fields, menunjukkan bahwa pasar saat ini bergerak berdasarkan ekspektasi, bukan kepastian.
Namun dalam dunia saham, harapan bisa lebih berdampak daripada realisasi. Dan dalam kasus Tesla, sentimen itu terbukti kuat.
Angin Segar dari Meja Perundingan Dagang
Lebih dari sekadar teknologi, Tesla juga mendapatkan dorongan dari luar ruang pabrik yaitu penurunan tensi dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Fields mengungkapkan bahwa Tesla, yang mengimpor sejumlah komponen penting dari negara-negara lain (termasuk Tiongkok), sangat diuntungkan oleh pengurangan tarif.
Perdagangan global yang lebih cair berarti rantai pasokan yang lebih stabil, margin yang lebih sehat, dan kepercayaan investor yang meningkat. Dalam konteks inilah, kabar baik dari meja negosiasi dagang berperan penting dalam reli harga saham TSLA.
Elon Musk Kembali Fokus ke Tesla
Selain faktor eksternal dan produk, ada pula elemen kepemimpinan yang kembali menarik perhatian pasar: Elon Musk. Fields mencatat bahwa keputusan Musk untuk mengurangi keterlibatannya dalam pemerintahan Trump dan kembali lebih fokus pada Tesla mendorong optimisme di kalangan pemegang saham.
“Keputusan Musk untuk lebih banyak menghabiskan waktu dengan Tesla telah menyuntikkan energi ke dalam investor,” tegas Fields.
Dengan CEO-nya kembali ke jalur utama, investor menganggap Tesla kini lebih terkonsolidasi baik dari sisi eksekusi bisnis maupun arah strategis.
Konteks Pasar AI Saham vs. Tesla?
Meski TSLA naik 26% dalam sebulan terakhir, ia masih turun 9% dalam tiga bulan terakhir sebuah sinyal bahwa reli ini masih dalam tahap pemulihan. Di sisi lain, analis di sektor keuangan tetap menyatakan bahwa saham-saham berbasis AI lebih menjanjikan untuk potensi return tinggi dalam waktu yang lebih singkat.
Menariknya, laporan tambahan dari sumber yang sama menyebut adanya satu saham AI undervalued yang naik signifikan sejak awal 2025, bahkan ketika saham-saham AI populer lain justru turun 25%.
Tesla Masih Bertenaga Tapi Tantangan Belum Berakhir
Kebangkitan saham Tesla dalam sebulan terakhir adalah kombinasi antara momentum eksternal dan ekspektasi internal. Proyek robotaxi memang menjanjikan, tapi keberhasilannya masih harus dibuktikan secara nyata.
Sementara itu, diplomasi dagang bisa berubah sewaktu-waktu tergantung geopolitik global.
Namun satu hal jelas: Tesla kembali masuk radar investor besar, terutama karena narasi-narasi strategis yang dibangun dalam waktu singkat dan seperti biasa, didorong oleh nama besar Elon Musk.