Novo Nordisk Ungguli Tesla dengan Obat Diet yang Pangkas Berat 13%
Temukan bagaimana Novo Nordisk naik 8%, mengalahkan Tesla dengan obat revolusioner amycretin, yang menjanjikan penurunan berat badan hingga 13,1% dalam 12 minggu
Rendy • Jul 1, 2024
Dalam dunia industri farmasi yang senantiasa bergerak cepat dan penuh inovasi, Novo Nordisk, raksasa farmasi asal Denmark, kembali mencuri perhatian dengan lompatan signifikan di bursa saham. Pada hari Kamis yang lalu, saham perusahaan ini melonjak hingga 8%, mencapai rekor tertinggi berkat data awal yang menjanjikan dari uji coba obat penurun berat badan eksperimentalnya, amycretin. Dengan hasil ini, Novo Nordisk berhasil melampaui Tesla Inc dalam hal valuasi pasar, sebuah pencapaian yang tidak hanya mengejutkan pasar tetapi juga menandai era baru dalam industri penurunan berat badan. Saat dunia terus berjuang melawan epidemi obesitas, Novo Nordisk menawarkan sinar harapan baru. Obat baru ini, yang masih dalam tahap uji coba Fase I, menunjukkan bahwa peserta dapat kehilangan 13,1% berat badan mereka hanya dalam waktu 12 minggu. Angka ini secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan Wegovy, obat blockbuster Novo Nordisk yang sebelumnya, yang menunjukkan penurunan berat badan sekitar 6% dalam 12 minggu dan 15% setelah 68 minggu. Kabar baik ini disambut gembira oleh investor, yang melihat ini sebagai indikasi kuat bahwa Novo memiliki lebih banyak lagi dalam pipeline mereka selain Wegovy. Saham mereka telah meroket sejak peluncuran Wegovy sebagai suntikan mingguan di Amerika Serikat pada tahun 2021. Sejak Juni 2021, saham Novo telah meningkat lebih dari tiga kali lipat, menjadikannya perusahaan terdaftar paling berharga di Eropa, mengungguli LVMH. Amycretin, yang menjadi pusat perhatian, kemungkinan besar akan menjadi fondasi bagi pipeline yang sedang berkembang pesat dari Novo Nordisk, menurut analis Guggenheim, Seamus Fernandez. Hampir setengah dari valuasi saat ini dari Novo didasarkan pada pipeline obat eksperimental perusahaan, seperti amycretin. Sementara itu, saingan Novo, Eli Lilly, mengalami penurunan saham setelah pengumuman positif dari Novo, meskipun uji coba tahap menengah dari pil eksperimental mereka menunjukkan penurunan berat badan sebesar 14,7% setelah 36 minggu pada orang yang obesitas atau kelebihan berat badan. Sebagai pemimpin pasar dalam obat-obatan penurunan berat badan, Novo Nordisk dan Eli Lilly telah menjadi pemain kunci dalam industri yang diperkirakan akan bernilai $100 miliar pada tahun 2030. Dengan berbagai terapi penurunan berat badan yang menjanjikan seperti amycretin yang sedang dalam pengembangan, masa depan industri ini tampak cerah. Selain itu, CEO Novo Nordisk, Lars Fruergaard Jorgensen, mengumumkan bahwa perusahaan akan memperluas fokusnya untuk mencakup pengobatan penyakit kardiovaskular, sejalan dengan penemuan baru-baru ini bahwa Wegovy juga memberikan manfaat kardiovaskular yang signifikan. Dengan inovasi terus-menerus dan hasil uji coba yang menjanjikan, Novo Nordisk tidak hanya memperkuat posisinya di pasar tapi juga membuka jalan baru dalam perang melawan obesitas dan penyakit terkait. Pasar global menunggu dengan penuh antisipasi untuk melihat apa lagi yang akan dibawa oleh raksasa farmasi ini ke meja, saat mereka terus berupaya untuk mengatasi salah satu tantangan kesehatan paling mendesak di zaman kita.