TSLA, AMD, atau PLTR Saham Mana yang Paling Potensial untuk Investasi?

Dengan penurunan suku bunga yang diantisipasi, saham Tesla, AMD, dan Palantir menjadi incaran. Pelajari rekomendasi dan potensi kenaikan masing-masing.

article author image

KikiSep 24, 2024

article cover image

Tiga raksasa saham teknologi, Tesla (TSLA), Advanced Micro Devices (AMD), dan Palantir (PLTR), kini menjadi sorotan di tengah tekanan makroekonomi yang kian intensif. Biaya pinjaman yang tinggi serta inflasi yang terus melonjak memaksa banyak perusahaan teknologi untuk menavigasi tantangan berat.

Namun, dengan adanya harapan bahwa Federal Reserve akan segera menurunkan suku bunga, banyak analis memprediksi bahwa saham-saham berbasis pertumbuhan ini akan mengalami lonjakan. Pertanyaannya: mana dari ketiga saham ini yang paling menjanjikan untuk investasi jangka panjang?

Tesla (TSLA) Menantikan Pemulihan Pasar Mobil Listrik

Tesla, sebagai pemimpin dalam pasar kendaraan listrik (EV), mengalami peningkatan saham sebesar 5% dalam sebulan terakhir. Namun, jika dilihat dari kinerja sepanjang tahun 2024, saham TSLA masih turun sekitar 9%.

Sentimen negatif terhadap Tesla sebagian besar dipengaruhi oleh penurunan permintaan EV di pasar-pasar utama seperti China, serta meningkatnya persaingan dengan para pesaing yang juga agresif menurunkan harga.

Pada kuartal kedua 2024, pendapatan otomotif Tesla menurun 7% akibat penurunan pengiriman, sementara laba per saham (EPS) yang disesuaikan anjlok hingga 43% menjadi $0,52.

Ini menunjukkan tekanan margin yang signifikan akibat pemangkasan harga yang dilakukan Tesla. Semua mata kini tertuju pada pengiriman kuartal ketiga yang dapat menjadi katalis penting bagi pergerakan saham.

Selain itu, event "Robotaxi" yang dijadwalkan pada Oktober diharapkan mampu memperbaiki sentimen investor. Bagi mereka yang optimis terhadap masa depan Tesla, potensi margin keuntungan dari penurunan biaya material dan pengurangan kerugian pada Cybertruck dapat menjadi angin segar.

Meski begitu, Wall Street masih bersikap hati-hati terhadap TSLA, dengan konsensus Hold. Harga target rata-rata saham Tesla berada di angka $208,98, yang mencerminkan potensi penurunan sebesar 8% dari level saat ini.

AMD (AMD) Mencoba Mengejar Nvidia di Arena AI

Advanced Micro Devices (AMD) tampaknya memiliki jalan panjang untuk mengejar rival utamanya, Nvidia (NVDA), yang mengalami lonjakan harga saham sebesar 136% sepanjang 2024 berkat meningkatnya permintaan chip untuk kecerdasan buatan (AI).

Sebaliknya, AMD hanya mampu mencatatkan kenaikan 3,2% pada tahun ini. Namun, optimisme terhadap AMD tetap tinggi, terutama dengan peluncuran chip MI300X AI yang diharapkan dapat menggerakkan pasar chip AI yang terus berkembang.

CEO AMD, Lisa Su, mengonfirmasi dalam laporan pendapatan Q2 bahwa permintaan untuk chip AI AMD melebihi ekspektasi. Selain itu, pendapatan dari chip MI300 berhasil melewati angka $1 miliar pada kuartal tersebut.

Hal ini memicu perusahaan untuk menaikkan proyeksi pendapatan pusat data GPU menjadi lebih dari $4,5 miliar untuk tahun 2024.

Potensi besar AMD tak hanya datang dari AI. Pemulihan pasar PC juga diharapkan mendorong permintaan CPU AMD semakin tinggi. Selain itu, dalam acara Communacopia + Technology Conference, Lisa Su menunjukkan keyakinan kuat dalam pemulihan pasar CPU server dan peningkatan pangsa pasar AMD di sektor enterprise.

Tak heran jika banyak analis Wall Street menilai AMD sebagai saham yang harus dibeli (Strong Buy), dengan harga target rata-rata $190,25 yang mencerminkan potensi kenaikan sebesar 25,1%.

Palantir (PLTR) Laju Cepat Namun Terlalu Mahal?

Palantir, perusahaan teknologi yang berfokus pada kecerdasan buatan dan analisis data, telah melihat harga sahamnya melesat lebih dari 111% sepanjang 2024. Pendorong utama kenaikan ini adalah optimisme investor terhadap platform Artificial Intelligence Platform (AIP) milik Palantir, serta kinerja keuangan perusahaan yang solid.

Pada kuartal kedua 2024, Palantir mencatatkan laba positif selama tujuh kuartal berturut-turut, dengan peningkatan pendapatan sebesar 27% secara tahunan dan jumlah pelanggan naik 41% menjadi 593.

Meskipun prospeknya terlihat cerah, sebagian analis masih bersikap hati-hati terhadap PLTR, terutama karena valuasi saham yang dinilai terlalu tinggi. Citigroup, misalnya, memberikan peringkat Hold pada saham ini, dengan harga target $30.

Meskipun optimis terhadap momentum AIP, mereka menilai monetisasi AIP masih dalam tahap awal dan potensi pertumbuhan dari bisnis pemerintah AS (yang menyumbang porsi besar pendapatan Palantir) bisa saja terganggu oleh faktor politik menjelang pemilu.

Konsensus dari Wall Street terhadap Palantir adalah Hold, dengan target harga rata-rata $27,08, yang mencerminkan potensi penurunan sebesar 25,4%.

Mana yang Terbaik?

Dari ketiga saham ini, Wall Street terlihat paling bullish terhadap AMD. Dengan inovasi chip AI yang kuat dan prospek cerah di sektor pusat data dan PC, AMD diperkirakan memiliki potensi upside terbesar, yakni 25%.

Di sisi lain, Tesla dan Palantir tetap menjadi saham yang dipantau dengan hati-hati, mengingat tantangan masing-masing di pasar EV dan valuasi yang dianggap terlalu tinggi.

Bagi investor yang mencari saham teknologi dengan potensi pertumbuhan besar di masa depan, AMD mungkin menjadi pilihan terbaik. Namun, dengan volatilitas pasar yang masih tinggi dan ketidakpastian ekonomi global, para investor disarankan untuk tetap waspada dan mempertimbangkan risiko sebelum mengambil keputusan investasi.

Penurunan suku bunga dan prospek AI menjadi topik kunci yang harus terus dipantau oleh investor di sektor teknologi. Ketiga saham ini menawarkan cerita unik, tetapi AMD tampaknya menjadi yang terdepan dalam perburuan ini.

Nanovest News v3.18.0