Elon Musk Kurangi Waktu di DOGE, Tesla Naik 5% Meski Laba Jatuh
Di tengah tekanan keuangan dan ketidakpastian politik, Musk nyatakan akan kembali fokus pada Tesla. Saham TSLA melonjak usai pengumuman. Apa strategi di balik keputusan ini?

Kiki • Apr 23, 2025

Di tengah tekanan pendapatan dan gejolak pasar, Tesla Inc. memilih untuk tetap menggenggam erat Bitcoin miliknya. Sementara itu, sang CEO eksentrik Elon Musk mengumumkan akan mengurangi keterlibatannya dalam peran sebagai "czar pemotong anggaran" pemerintahan Trump jabatan yang oleh Gedung Putih disebut sebagai kepala Department of Government Efficiency (DOGE).
Langkah Musk ini bukan hanya berdampak pada Tesla secara internal, tapi juga membentuk persepsi pasar yang lebih luas terhadap arah perusahaan dan fokus kepemimpinan Musk di tahun-tahun mendatang. Dan, tak kalah penting, ia terjadi di tengah momen kritis kinerja keuangan Tesla yang mengecewakan analis.
Tesla Gagal Capai Target, Laba Turun Drastis
Dalam laporan keuangan kuartal pertama 2025 yang dirilis pada 22 April, Tesla mencatat pendapatan sebesar $19,34 miliar, turun 9,2% dibanding tahun sebelumnya dan meleset dari ekspektasi Wall Street sebesar 7,85%.
Laba bersih anjlok lebih tajam: dari $1,39 miliar pada kuartal sebelumnya menjadi hanya $409 juta, penurunan lebih dari 80% secara kuartalan, dan turun 70,5% dibanding Q1 2024. Penurunan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perlambatan penjualan kendaraan listrik, meningkatnya kompetisi dari China, serta ketidakpastian ekonomi akibat kebijakan tarif proteksionis dari pemerintahan Trump.
Namun, justru di tengah kinerja yang suram ini, saham Tesla mencatat kenaikan 5,4% dalam perdagangan after-hours, setelah naik 4,6% di sesi reguler.
Apa pemicunya?
Elon Musk Dari “DOGE” Kembali ke Tesla
Dalam panggilan konferensi dengan investor, Elon Musk menyatakan bahwa mulai Mei 2025, ia akan mengurangi peran aktifnya di Department of Government Efficiency (DOGE), lembaga baru yang dibentuk oleh Presiden Trump untuk memangkas pemborosan anggaran pemerintah.
“Mulai bulan depan, saya akan mengalokasikan jauh lebih banyak waktu untuk Tesla,” ujar Musk. Ia menambahkan bahwa meskipun masih akan terlibat “satu atau dua hari per minggu” untuk DOGE, fokus utamanya kini kembali ke perusahaan mobil listrik tersebut.
Pernyataan ini langsung diterima positif oleh pasar, yang sebelumnya khawatir bahwa keterlibatan politik Musk telah mengalihkan perhatiannya dari pengelolaan Tesla. Ketidakpastian ini sempat mendorong penurunan harga saham Tesla lebih dari 37% sejak awal tahun.
Bitcoin Masih Aman di Neraca Tesla
Meskipun mengalami penurunan nilai akibat koreksi harga BTC sebesar 11,56% di Q1 2025, Tesla tetap mempertahankan portofolio kripto-nya yang terdiri dari 11.509 BTC tanpa perubahan sejak Juni 2022.
Nilai aset digital Tesla sempat turun dari $1,076 miliar menjadi $951 juta selama kuartal tersebut. Namun, berkat pemulihan pasar kripto di minggu terakhir, nilai simpanan Bitcoin Tesla kini telah kembali ke lebih dari $1,07 miliar, menurut data Bitcoin Treasuries.
Penting dicatat bahwa per 2024, Financial Accounting Standards Board (FASB) telah mengizinkan perusahaan publik untuk mencatat nilai pasar riil atas kepemilikan kripto mereka bukan hanya kerugian yang memberi dampak positif terhadap transparansi neraca.
DOGE Dari Meme ke Birokrasi?
Nama lembaga yang dipimpin Musk di bawah Trump, yaitu Department of Government Efficiency (DOGE), tentu saja menarik perhatian karena kesamaan dengan nama meme coin yang dulu sering dipromosikan Musk: Dogecoin.
Namun, dalam konteks ini, DOGE adalah lembaga nyata, bukan token digital. Musk menyebut misinya adalah memastikan “waste and fraud” di birokrasi tidak “kembali mengganas.” Ironisnya, perhatian terhadap DOGE (departemen) justru sempat membuat investor khawatir bahwa Musk lebih fokus ke politik daripada teknologi sinyal yang kini ia coba ubah dengan pernyataan terbarunya.
Fokus Kembali ke Tesla, Bitcoin Tetap Dipeluk
Meskipun laporan keuangan Q1 2025 menunjukkan tekanan signifikan pada kinerja Tesla, pasar tampaknya menyambut baik komitmen Musk untuk kembali mengutamakan perusahaan teknologi andalannya.
Kepemilikan Bitcoin yang tetap utuh juga menunjukkan bahwa Tesla masih melihat potensi jangka panjang pada aset kripto.
Dengan likuiditas pasar yang mulai membaik dan Musk kembali ke kursi kapten, pertanyaannya kini: akankah Tesla kembali ke jalur pertumbuhan? Atau justru, ketergantungan pada figur Musk akan menjadi risiko baru saat dunia makin kompleks?