Tesla & Alphabet Rilis Laporan Keuangan di Tengah Ketidakpastian Tarif Trump

Tesla dan Alphabet akan menjadi ujung tombak musim laporan keuangan saat pasar terguncang akibat tarif baru dari Presiden Trump. Bagaimana investor harus bersikap?

article author image

KikiApr 21, 2025

article cover image

Pasar saham Amerika Serikat kembali terguncang, kali ini akibat kombinasi antara kebijakan tarif Presiden Donald Trump dan laporan keuangan dari dua raksasa teknologi, Tesla dan Alphabet.

Kedua perusahaan ini, yang termasuk dalam "Magnificent Seven", menjadi sorotan utama investor yang tengah menghadapi ketidakpastian ekonomi global.​

Tarif Trump Pemicu Volatilitas Pasar

Pada awal April 2025, Presiden Trump mengumumkan tarif sebesar 10% untuk hampir semua negara, dengan tarif tambahan hingga 34% untuk China. Langkah ini memicu kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global dan mendorong investor untuk menjual aset berisiko.

Indeks S&P 500 turun sekitar 1,5%, sementara Nasdaq dan Dow Jones masing-masing merosot sekitar 2,6% dalam empat hari perdagangan.

Ketidakpastian ini diperparah oleh pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell, yang menyatakan bahwa bank sentral akan menunggu "kejelasan lebih lanjut" sebelum mempertimbangkan penyesuaian suku bunga.

Tesla dan Alphabet Laporan Keuangan yang Ditunggu

Di tengah gejolak pasar, Tesla dan Alphabet dijadwalkan merilis laporan keuangan kuartal pertama mereka. Kinerja kedua perusahaan ini akan menjadi indikator penting bagi investor dalam menilai dampak tarif terhadap sektor teknologi.​

Saham Tesla telah turun lebih dari 40% sejak awal tahun, sementara saham Alphabet merosot hampir 20%. Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap dampak tarif pada rantai pasokan dan margin keuntungan perusahaan teknologi.​

Dampak Tarif terhadap Perusahaan Teknologi

Perusahaan teknologi, terutama yang bergantung pada komponen dari China, menghadapi tantangan besar akibat tarif baru. Nvidia, misalnya, melaporkan bahwa pembatasan ekspor chip ke China akan menyebabkan kerugian sebesar $5,5 miliar.

Selain itu, investor institusional mulai mengurangi eksposur mereka terhadap saham AS dan dolar, beralih ke aset yang dianggap lebih aman seperti emas dan obligasi. Survei Bank of America menunjukkan pesimisme tertinggi terhadap aset AS dalam 30 tahun terakhir.

Prospek Pasar ke Depan

Analis memperkirakan bahwa ketidakpastian akan terus membayangi pasar dalam beberapa bulan ke depan. David Keller dari Sierra Alpha Research menyarankan investor untuk fokus pada sektor defensif seperti kebutuhan pokok konsumen dan kontraktor pertahanan. ​

Sementara itu, JPMorgan merekomendasikan penggunaan instrumen keuangan seperti structured notes dan hedge funds untuk melindungi portofolio dari volatilitas pasar. ​

Laporan keuangan Tesla dan Alphabet akan menjadi ujian penting bagi pasar saham AS di tengah ketidakpastian akibat kebijakan tarif. Investor disarankan untuk tetap waspada dan mempertimbangkan strategi investasi yang defensif untuk menghadapi potensi volatilitas yang berkelanjutan.

Nanovest News v4.8.0