Tether Lakukan Swap 2 Miliar USDT ke Ethereum di Tengah Isu Penyelidikan AS
Tether lakukan swap cross-chain 2 miliar USDT ke Ethereum atas permintaan bursa besar, di tengah laporan penyelidikan AS. Transfer ini tidak pengaruhi pasokan total USDT.
Muhammad • Nov 7, 2024
Penerbit stablecoin, Tether, mengumumkan sedang melakukan swap cross-chain besar senilai lebih dari 2 miliar Tether-USD (USDT) dari beberapa jaringan blockchain ke jaringan Ethereum pada 6 November 2024.
Rincian Swap Cross-Chain Tether
Menurut Tether, swap ini mencakup 1 miliar USDT dari jaringan Tron, 600 juta USDT dari Avalanche C-Chain, tambahan 300 juta USDT dari protokol NEAR, serta 60 juta USDT dari jaringan EOS yang semuanya akan dipindahkan ke Ethereum.
Tether menjelaskan bahwa swap cross-chain ini dilakukan atas permintaan sebuah bursa besar yang tidak disebutkan namanya, yang ingin memindahkan kepemilikan USDT mereka dari berbagai cold wallet ke blockchain Ethereum.
Tether juga meyakinkan para investor bahwa transfer cross-chain besar ini tidak akan mempengaruhi total pasokan USDT.
Di Tengah Isu Penyelidikan Pemerintah AS
Langkah transfer USDT dalam jumlah besar ini terjadi di tengah laporan tak berdasar dari Wall Street Journal yang menyebutkan bahwa pemerintah Amerika Serikat sedang menyelidiki Tether atas dugaan pencucian uang dan pelanggaran sanksi.
Berita ini sempat membuat pasar crypto terguncang akibat ketakutan, ketidakpastian, dan keraguan di kalangan investor. Ketidakpastian ini mendorong CEO Tether, Paolo Ardoino, untuk memberikan rincian cadangan aset perusahaan yang mendukung stablecoin mereka di acara PlanB di Lugano, Swiss.
Cadangan Aset Tether dan Kapitalisasi Pasar yang Tinggi
Cadangan aset Tether mencakup sekitar $100 miliar dalam bentuk US Treasury bills, 82.000 Bitcoin (BTC) yang bernilai sekitar $6,2 miliar dengan harga pasar saat ini, dan 48 ton emas yang baru-baru ini mencapai harga tertinggi sepanjang masa sebesar $2.790 per ons terhadap dolar AS.
Pada Oktober 2024, kapitalisasi pasar Tether (USDT) juga mencapai $120 miliar. Kapitalisasi pasar yang tinggi ini dilihat oleh banyak trader sebagai indikator meningkatnya aktivitas perdagangan di pasar aset digital, yang sering kali dianggap sebagai tanda bullish bagi harga aset.
Namun, data dari Chainalysis mengungkapkan bahwa stablecoin semakin banyak digunakan sebagai penyimpan nilai di negara-negara dengan mata uang lokal yang cepat terdepresiasi, bukan untuk spekulasi pasar.