Michelle Bowman Ingatkan Risiko Inflasi Tinggi dan Penurunan Suku Bunga

Michelle Bowman tegaskan pentingnya pendekatan hati-hati pada penurunan suku bunga di tengah inflasi yang masih tinggi. Pasar tunggu keputusan FOMC Desember.

article author image

MDec 9, 2024

article cover image

Federal Reserve kembali dihadapkan pada dilema kebijakan moneter. Gubernur Fed, Michelle Bowman, menegaskan perlunya kehati-hatian dalam menurunkan suku bunga di tengah inflasi yang masih jauh dari target 2%. Pernyataannya muncul setelah laporan ketenagakerjaan November menunjukkan rebound dengan pertambahan 227.000 pekerjaan, meskipun tingkat pengangguran sedikit meningkat menjadi 4,2%.

Inflasi Masih Menjadi Ancaman Utama

Dalam konferensi Missouri Bankers Association Executive Management, Bowman menyampaikan bahwa meskipun inflasi menunjukkan penurunan dalam beberapa bulan terakhir, progres tersebut tampaknya terhenti. Core inflation yang tetap tinggi menjadi alasan utama mengapa dia menganggap risiko terhadap stabilitas harga lebih besar dibandingkan tantangan di pasar tenaga kerja.

“Saya terus melihat risiko yang lebih besar pada stabilitas harga, terutama saat pasar tenaga kerja mendekati kondisi full employment,” ujar Bowman.

Dia menambahkan bahwa suku bunga yang saat ini berada di kisaran 4,5%–4,75% masih sulit dianggap cukup restriktif untuk memperlambat ekonomi secara signifikan.

Pasar Tunggu Keputusan FOMC Desember

Bowman menyebutkan bahwa laporan ketenagakerjaan yang baru dirilis dan data inflasi pekan depan akan menjadi panduan penting bagi keputusan dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 17–18 Desember. Pasar saat ini memprediksi pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin, yang akan membawa total penurunan suku bunga menjadi satu poin penuh sejak September.

Namun, Bowman tetap skeptis terhadap penurunan suku bunga yang terlalu cepat. Dia sebelumnya menolak skala pemangkasan dalam rapat FOMC September, mencerminkan pandangannya bahwa kebijakan moneter yang terlalu longgar bisa kembali memicu tekanan inflasi.

Tantangan dalam Data Ekonomi

Bowman juga mengkritisi keandalan data ketenagakerjaan, menyebut revisi data dan tantangan pengukuran sebagai hambatan dalam memahami kondisi pasar secara akurat. “Data real-time seperti laporan tenaga kerja semakin sulit diinterpretasikan, terutama dengan tantangan pengukuran dan revisi data,” ujarnya.

Bowman mempertanyakan asumsi bahwa suku bunga saat ini benar-benar membatasi pertumbuhan ekonomi, mengingat kinerja ekonomi yang tetap kuat.

“Sulit untuk mengatakan bahwa level suku bunga saat ini cukup restriktif mengingat bagaimana ekonomi berjalan,” tambahnya.

Pernyataan Bowman menyoroti ketegangan antara kebutuhan untuk menstabilkan inflasi dan kekhawatiran akan dampaknya pada pasar tenaga kerja. Dengan latar belakang data ekonomi yang beragam, keputusan The Fed pada pertemuan mendatang diperkirakan akan menjadi titik krusial dalam menentukan arah kebijakan moneter AS.

Nanovest News v3.23.0