Resmi! The Fed Akhirnya Pangkas Suku Bunga sebesar 50 Bps

Federal Reserve mulai pelonggaran ekonomi dengan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin jadi langkah agresif pertama sejak pandemi, apa dampaknya?

article author image

MohammadSep 19, 2024

article cover image

Federal Reserve (The Fed) membuat langkah mengejutkan dengan memotong suku bunga sebesar 50 basis poin dalam upaya untuk menangkal pelemahan pasar tenaga kerja dan mengendalikan inflasi.

Pemotongan suku bunga ini menjadi pertama yang dilakukan oleh The Fed sejak masa awal pandemi Covid-19. Langkah agresif ini menandai dimulainya kampanye pelonggaran moneter pertama dalam empat tahun terakhir.

Alasan di Balik Pemotongan 50 Basis Poin

Keputusan Federal Open Market Committee (FOMC) untuk memangkas suku bunga utama mereka menjadi kisaran 4,75% - 5% ini datang di tengah tanda-tanda bahwa inflasi mulai terkendali dan pasar tenaga kerja mengalami perlambatan.

Dalam pernyataan resminya, The Fed menyebutkan bahwa mereka kini memiliki “kepercayaan lebih besar” bahwa inflasi bergerak menuju target 2%. Selain itu, mereka menilai bahwa risiko terhadap target inflasi dan pekerjaan telah seimbang.

Screenshot 2024-09-19 094413.png

Grafik ini menunjukkan titik tengah (midpoint) dari target suku bunga yang ditetapkan oleh Federal Reserve sejak Desember 2008 hingga sekarang, menggambarkan nilai tengah dari rentang suku bunga resmi yang diumumkan oleh Fed.

Data pada grafik dimulai dari tahun 1982, ketika Fed mulai menetapkan target suku bunga secara eksplisit untuk mengelola inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi. Area berbayang abu-abu pada grafik mengindikasikan periode resesi, seperti yang didefinisikan oleh National Bureau of Economic Research (NBER), yang secara resmi menetapkan kapan resesi dimulai dan berakhir di Amerika Serikat.

Langkah ini lebih besar dari yang diantisipasi oleh beberapa pengamat pasar, yang sebelumnya memperkirakan pemotongan hanya sebesar 25 basis poin. Keputusan ini mencerminkan kekhawatiran yang mendalam dari The Fed tentang kondisi ekonomi saat ini, terutama setelah tanda-tanda pelemahan dalam laporan pekerjaan dan perlambatan ekonomi di sektor-sektor utama.

Sejarah dan Dampak Langsung Pemotongan Suku Bunga

Pemotongan sebesar 50 basis poin ini menurunkan tingkat suku bunga acuan ke rentang terendahnya sejak pertengahan tahun 2023.

Dampak dari pemotongan ini akan meluas ke berbagai sektor keuangan, seperti hipotek, kredit mobil, dan kartu kredit, karena tingkat suku bunga jangka pendek yang lebih rendah umumnya mempengaruhi biaya pinjaman konsumen.

Yang menarik, selain pemotongan suku bunga ini, dot plot FOMC yang menunjukkan ekspektasi pejabat tentang kebijakan suku bunga ke depan mengindikasikan bahwa 50 basis poin tambahan pemotongan suku bunga diharapkan terjadi hingga akhir tahun.

Hal ini sesuai dengan ekspektasi pasar yang sudah memasukkan kemungkinan pemotongan lebih lanjut dalam perhitungan mereka.

Selain itu, FOMC juga memproyeksikan bahwa akan ada pemotongan suku bunga lebih lanjut sebesar 1% hingga akhir tahun 2025, dan tambahan 0,5% lagi pada tahun 2026. Secara keseluruhan, The Fed memproyeksikan penurunan suku bunga sebesar 2% di luar keputusan yang diumumkan hari ini.

Meski hampir seluruh pejabat FOMC sepakat dengan langkah ini, pemotongan suku bunga 50 basis poin tidak sepenuhnya disetujui secara bulat.

Michelle Bowman, salah satu gubernur The Fed, adalah satu-satunya yang menolak, lebih memilih pemotongan yang lebih kecil sebesar 25 basis poin. Penolakan Bowman ini menandai dissent pertama dari seorang gubernur The Fed sejak tahun 2005.

Sikap Bowman ini mengindikasikan adanya perbedaan pandangan di antara para pengambil kebijakan mengenai kecepatan dan ukuran pelonggaran yang tepat. Beberapa pengamat memperkirakan bahwa keputusan Bowman ini mencerminkan kehati-hatian yang lebih besar dalam menangani inflasi dan pasar tenaga kerja, meski inflasi mulai terkendali.

Prospek Ekonomi ke Depan

Dengan pemotongan suku bunga ini, The Fed tampaknya ingin mengambil langkah awal untuk memitigasi potensi resesi dan memastikan bahwa inflasi tetap terkendali. Namun, meski ada tanda-tanda optimisme, langkah-langkah kebijakan lebih lanjut akan sangat bergantung pada data ekonomi mendatang, terutama terkait dengan laporan pekerjaan dan inflasi inti.

Pemangkasan suku bunga yang agresif ini menunjukkan bahwa The Fed serius dalam mendukung perekonomian di tengah ketidakpastian global. Semua mata kini tertuju pada langkah-langkah berikutnya, termasuk apakah The Fed akan tetap pada jalur pelonggaran agresif ini jika ekonomi terus menunjukkan tanda-tanda pelemahan.

Dengan pelonggaran moneter yang kembali dilakukan setelah bertahun-tahun pengetatan, investor dan pelaku pasar di seluruh dunia akan menaruh perhatian dengan cermat setiap pernyataan dan langkah lebih lanjut dari The Fed untuk memahami arah ekonomi AS ke depan.

Nanovest News v3.18.0