The Fed Tahan Suku Bunga di Tengah Ketidakpastian Ekonomi
The Fed tetap menahan suku bunga di tengah ketidakpastian ekonomi, sambil mengamati dampak kebijakan pemerintahan Trump terhadap inflasi, tenaga kerja, dan pertumbuhan ekonomi.

Muhammad • Feb 19, 2025

Presiden Federal Reserve Bank San Francisco, Mary Daly, pada hari Selasa mengatakan bahwa meskipun kemajuan menuju inflasi 2% mungkin tidak selalu terlihat atau berjalan mulus, tidak ada alasan untuk berkecil hati. Menurutnya, bank sentral AS sebaiknya tetap mempertahankan suku bunga pinjaman jangka pendek pada level saat ini hingga kemajuan tersebut lebih jelas terlihat.
"Kebijakan moneter perlu tetap ketat sampai saya benar-benar melihat bahwa kita terus membuat kemajuan dalam menurunkan inflasi," kata Daly dalam konferensi perbankan komunitas yang diselenggarakan oleh American Bankers Association di Phoenix, Arizona.
Dengan kondisi ekonomi dan pasar tenaga kerja yang masih kuat, Daly menekankan pentingnya kehati-hatian sebelum melakukan perubahan kebijakan agar tekanan terhadap inflasi tetap terjaga.
Dampak Kebijakan Pemerintahan Trump terhadap Ekonomi
Pada pertemuan bulan lalu, bank sentral AS mempertahankan suku bunga acuan dalam kisaran 4,25%-4,50% dan diperkirakan akan tetap di level tersebut selama beberapa pertemuan ke depan. Para pembuat kebijakan masih mengamati data ekonomi serta dampak dari kebijakan tarif, imigrasi, pajak, dan kebijakan lainnya dari pemerintahan Trump terhadap inflasi dan tingkat pengangguran.
Daly mengatakan bahwa kebijakan-kebijakan tersebut bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi, pasokan tenaga kerja, dan inflasi, tergantung pada detail, cakupan, skala, dan waktunya. Namun, saat ini belum cukup informasi bagi The Fed untuk mengambil keputusan.
"Kita harus bersabar," ujarnya. Menurut Daly, kebijakan moneter saat ini berada di posisi yang tepat untuk merespons secara efektif jika diperlukan.
Inflasi berdasarkan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), yang menjadi target The Fed di angka 2%, tercatat sebesar 2,6% pada akhir tahun lalu. Beberapa analis memperkirakan inflasi bulan lalu telah turun menjadi 2,4%. Sementara itu, tingkat pengangguran pada Januari berada di 4%, lebih rendah dari yang dianggap berkelanjutan dalam jangka panjang oleh sebagian besar pejabat The Fed.
Pandangan Daly mengenai perlunya mempertahankan suku bunga sejalan dengan salah satu pejabat The Fed yang paling hawkish, Gubernur The Fed Michelle Bowman. Pada hari sebelumnya, Bowman mengatakan bahwa ia ingin mendapatkan "keyakinan lebih besar" bahwa inflasi akan terus turun sebelum memutuskan untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut.
Daly juga menyoroti ketidakpastian yang muncul akibat banyaknya perintah eksekutif dan kebijakan baru dari pemerintahan Trump.
"Kita masih membutuhkan lebih banyak informasi untuk menentukan langkah yang benar-benar harus diambil," katanya. "Dan itulah yang akan saya lakukan: terus mengawasi dengan cermat dan berhati-hati dalam menilai situasi, agar kita tidak terburu-buru mengambil keputusan yang akhirnya disesali."