7 Cara Menghitung Harga Wajar Saham

Metode dan langkah-langkah praktis dalam menghitung harga wajar saham untuk investor Pemula.

article author image

KikiJul 1, 2024

article cover image

Menghitung harga wajar adalah salah satu teknik penting dalam evaluasi investasi saham. Berpartisipasi dalam dunia investasi, baik untuk tujuan jangka panjang maupun singkat, seperti trading, membutuhkan analisis dan perhitungan yang tepat.  Kesuksesan dalam perdagangan saham sangat bergantung pada esensinya. Sangat mungkin untuk menjadi sangat kecewa karena kesalahan dalam membuat keputusan investasi. Oleh karena itu, memahami formula dan teknik yang digunakan untuk menghitung harga wajar saham sangat penting. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa setiap keputusan investasi didasarkan pada analisis yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan.  Setiap investor yang serius harus menghindari berinvestasi tanpa basis analisis yang solid karena dapat menghasilkan hasil yang tidak memuaskan.

Apa Itu Harga Saham Wajar?

Harga wajar saham adalah nilai intrinsik atau nilai sebenarnya dari suatu saham berdasarkan analisis fundamental dan faktor-faktor ekonomi yang memengaruhinya. Ini mencerminkan perkiraan nilai sebenarnya dari aset perusahaan yang mendasari saham tersebut. Dalam konteks ini, harga pasar saat ini mungkin tidak selalu mencerminkan nilai sebenarnya dari saham tersebut. Proses penentuan harga wajar melibatkan berbagai metode valuasi, seperti Discounted Cash Flow (DCF), Price-to-Earnings Ratio (P/E), dan Price-to-Book Ratio (P/B), yang mempertimbangkan kinerja historis, proyeksi masa depan, dan kondisi pasar saat ini. Tujuan dari menentukan harga wajar adalah untuk membantu investor mengidentifikasi saham-saham yang mungkin dihargai terlalu rendah atau terlalu tinggi berdasarkan fundamental perusahaan. Investor sering menggunakan perhitungan harga wajar sebagai panduan untuk membuat keputusan investasi. Jika harga pasar saat ini di bawah harga wajar, itu bisa dianggap sebagai peluang beli. Sebaliknya, jika harga pasar melebihi harga wajar, itu mungkin menunjukkan bahwa saham tersebut overvalued. Namun, penting untuk diingat bahwa harga wajar adalah perkiraan dan bukan angka pasti. Faktor-faktor seperti perubahan kondisi pasar, regulasi, atau berita perusahaan dapat mempengaruhi nilai wajar suatu saham. Oleh karena itu, investor juga harus selalu mempertimbangkan risiko dan melakukan penelitian yang cermat sebelum membuat keputusan investasi. Analisis ini mencakup hal-hal seperti laba bersih, pertumbuhan pendapatan, arus kas, dividen, dan faktor lain yang memengaruhi kinerja perusahaan dan prospeknya di masa depan.  Investor dapat menggunakan harga wajar saham untuk mengetahui apakah saham sedang dihargai terlalu tinggi, terlalu rendah, atau seimbang dengan nilai intrinsiknya.

7 Cara Praktis Menghitung Harga Wajar Saham

Menghitung harga wajar saham mungkin terdengar rumit. Selain itu, sebagian besar investor lebih suka yang instan. Tetapi untuk urusan investasi dan keuangan tidak bisa dan tidak ada yang instan.  Sangat mungkin investasi bisa gagal jika hanya bergantung pada insting atau perkiraan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan keuntungan yang diinginkan, investor harus tahu cara menghitung harga wajar saham. Berikut penjelasan dan cara menghitung harga wajar saham:

  1. Earning per Share: Earning per Share (EPS) atau pendapatan per saham dihitung dengan membagi laba bersih perusahaan dan jumlah saham yang beredar. Nilai PER yang dianggap wajar bervariasi tergantung pada industri dan variabel lain yang memengaruhi bisnis.

Investor dan analis saham suka menggunakan EPS sebagai dasar perhitungan harga wajar saham karena kemungkinan harga saham akan naik lebih besar jika EPS perusahaan lebih besar.

  1. Dividend Yield***: Dividend Yield adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham yang dibagikan secara berkala; rasio antara dividen per saham dan harga saham dikenal sebagai dividen per saham (Dividend Yield).

Dividend yield adalah persentase dividen yang diterima investor setiap tahun dibandingkan dengan harga saham yang dibayarkan. Pembayaran dividen yang diterima investor berkorelasi positif dengan Dividend Yield saham.

  1. Price to Book Value: Price to book value adalah nilai aset bersih perusahaan yang dibagi dengan jumlah saham yang beredar, tetapi PBV adalah rasio antara harga saham per lembar dan PBV.

Metode PBV menunjukkan seberapa besar nilai pasar suatu perusahaan dibandingkan dengan nilai bukunya. Jika hasil PBV suatu saham lebih tinggi, harga sahamnya akan lebih mahal.

  1. Price to Earning Share***: Price to earning share (PER), yang merupakan rasio antara harga saham per lembar dan EPS yang dihasilkan perusahaan, adalah metode tambahan untuk menghitung harga wajar saham.

Pendapatan bersih perusahaan dibagi dengan jumlah saham yang beredar dikenal sebagai EPS. Seberapa banyak investor harus membayar per unit pendapatan perusahaan ditunjukkan oleh PER, dan semakin tinggi PER, semakin mahal harga saham perusahaan.

  1. Price Earning to Growth Ratio***: Salah satu metode tambahan yang dapat digunakan untuk menentukan harga wajar saham adalah Price Earning to Growth Ratio (PEG), yang menggabungkan PER dan pertumbuhan EPS perusahaan.

Coba bayangkan perusahaan Visa memiliki harga saham sebesar Rp3.000 dan EPS sebesar Rp300. Hasil perhitungan PEG rendah menunjukkan bahwa harga saham perusahaan terlihat murah.

  1. Return on Equity***: Salah satu cara untuk menentukan harga wajar saham adalah dengan menggunakan Return on Equity (ROE), rasio yang menunjukkan seberapa efisien suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari modal yang diinvestasikan.

Semakin tinggi ROE suatu perusahaan, semakin efisien perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. Investor harus menghitung ROE perusahaan dan membandingkannya dengan ROE perusahaan sejenis di industri yang sama untuk mengetahui harga wajar saham.

  1. Debt to Equity Ratio***: Untuk mengetahui seberapa banyak utang suatu perusahaan dibandingkan dengan modal yang diinvestasikan oleh pemegang saham, ada rasio yang disebut Debt to Equity Ratio (DER).

Karena DER berkorelasi positif dengan risiko perusahaan dalam hal ketidakmampuan membayar utangnya, DER dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk menghitung harga wajar saham.  Investor harus menghitung rasio DER perusahaan dan membandingkannya dengan rasio DER perusahaan lain dalam industri yang sama untuk menghitung harga wajar saham dengan metode DER. Dengan menggunakan metode menghitung harga wajar saham yang sudah dijelaskan di atas, sekarang dapat mulai mencari saham yang tepat. Namun, penting untuk memahami konteks bisnis, keadaan pasar, dan tren industri yang sedang berkembang. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan strategis dengan memahami berbagai metode perhitungan harga wajar saham. Namun, penting untuk selalu menggabungkan analisis ini dengan pemahaman menyeluruh tentang perusahaan, kondisi pasar, dan faktor industri yang relevan untuk membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan cermat. Membicarakan tentang perhitungan harga wajar saham dalam investasi saham memberikan pemahaman yang sangat baik tentang konsep keuangan dan menunjukkan betapa pentingnya meningkatkan kemampuan trading.

Nanovest News v3.19.0