Candlestick vs Bar Chart, Mana yang Lebih Oke?

Candlestick vs Bar Chart, Mana yang Lebih Oke?

article author image

NonaJul 1, 2024

article cover image

Candlestick chart dan bar chart adalah dua contoh chart (grafik) yang biasa digunakan oleh investor-investor dengan pendekatan analisis teknikal. Kedua grafik ini punya kelebihan yang disenangi oleh tiap investor. Kira-kira, grafik mana yang paling oke buat kamu si investor pemula? Yuk, cari tahu cara membaca candlestick juga bar chart serta perbedaan di antara keduanya dalam artikel ini!

Cara membaca candlestick chart

Pencipta candlestick chart, Munehisa Homma, menilai keadaan psikologis investor juga punya andil yang sama kuat dengan permintaan dan penawaran saham di bursa. Oleh karena itu, candlestick ditampilkan dalam warna-warni sebagai representasi keadaan psikologis investor pada satu periode perdagangan. Grafik ini bisa menunjukkan 4 posisi harga sebuah saham saat:

  • Jam buka perdagangan (open)
  • Di posisi tertinggi (high)
  • Di posisi terendah (low)
  • Jam tutup perdagangan (close)

Candlestick chart juga punya real body atau sisi bodi yang lebar. Bagian ini mewakili rentang harga antara jam buka dan tutup perdagangan satu hari. Nah, kalau bodi grafik berwarna merah atau hitam, artinya harga close lebih rendah daripada harga open. Sebaliknya, kalau bodi grafik berwarna hijau atau putih, artinya harga close lebih tinggi daripada harga open. Selain bodi, candlestick chart juga punya shadow atau ekor yang ada di sisi atas dan bawah bodi. Bagian ekor ini mewakili kisaran harga saham saat open dan close dalam satu hari. Kalau ekor pada candlestick warna merah itu pendek, artinya nilai perdagangan hari itu cukup sedikit. Sebaliknya kalau ekor pada candlestick warna hijau itu pendek, artinya nilai perdagangan hari itu cukup tinggi. Menurut Investopedia, candlestick chart itu punya visual yang lebih bagus lantaran adanya penggunaan warna sebagai representasi kondisi psikologis pasar juga bentuk bodi yang lebar. Jadinya, kontras harga open dan close sebuah saham akan lebih terlihat. Serupa dengan pembacaan pola grafik pasar saham, membaca candlestick crypto juga ada caranya sendiri.

Cara membaca bar chart

Bar chart adalah versi simpel dari candlestick. Soalnya, grafik ini juga punya komponen yang sama dengan candlestick: harga saham saat open, high, low, dan close (OHLC). Namun, bar chart (grafik batang) tidak punya bodi lebar, melainkan garis-garis vertikal dan horizontal saja. Setiap batang grafik ini menunjukkan harga tertinggi dan terendah dari satu periode perdagangan. Harga open itu ditunjukkan dengan garis horizontal di sisi kiri garis batang, sedangkan harga close ditunjukkan dengan garis horizontal di sisi kanan garis batang. Kalau harga close lebih tinggi, batang grafik ini akan berwarna hitam atau hijau. Sedangkan kalau harga close lebih rendah, batang grafik akan berwarna putih atau merah. Selain itu, jarak antara garis open dan close juga punya arti tersendiri. Apabila garis close berada jauh di atas garis open, perdagangan saham pada periode itu cukup banyak. Ini menandakan saham akan banyak dibeli pada periode perdagangan berikutnya. Sebaliknya jika garis close berada dekat dengan garis open, perdagangan saham pada periode itu hanya sedikit. Bar chart punya keunggulan dalam hal pemilihan periode perdagangan yang akan dianalisis. Jadinya, baik daily trader maupun short-term investor sama-sama dapat melakukan analisis teknikal secara tepat sesuai periode pilihannya dengan grafik ini.

Mana yang lebih oke untukmu?

The Blue Collar Investor menyimpulkan kalau kunci perbedaan antara kedua grafik ini terletak pada harga yang ingin dianalisis. Soalnya, candlestick chart itu lebih fokus pada selisih harga open-close pada hari/periode sekarang dan sebelumnya. Sementara bar chart itu lebih fokus pada selisih harga open-close pada hari/periode yang sama. Kalau bertanya mana yang lebih oke, jawabannya kembali lagi ke kamu. Potensi harga seperti apa yang ingin kamu analisis? Apakah harga antara dua periode atau antara satu periode yang sama? Masih bingung? Nggak usah khawatir! Soalnya, Nanovest akan menyajikan grafik simpel per periode pilihan untuk bantu kamu si investor pemula menentukan harga beli saham. Seru, kan? Download aplikasi Nanovest di Play Store atau App Store lalu registrasi diri kamu untuk mulai jadi investor. Yuk, tunggu apa lagi? Referensi: https://www.investopedia.com/terms/t/technicalanalysis.asp  https://en.wikipedia.org/wiki/Technical_analysis  https://en.wikipedia.org/wiki/Candlestick_chart https://www.investopedia.com/trading/candlestick-charting-what-is-it/ https://www.investopedia.com/terms/b/barchart.asp https://www.thebluecollarinvestor.com/technical-analysis-bar-charts-vs-candlestick-charts/#

Nanovest News v3.23.0