Menang Banyak! Ini Alasan Wajib Koleksi Saham Perusahaan Vaksin
Menang Banyak! Ini Alasan Wajib Koleksi Saham Perusahaan Vaksin
Nona • Jul 1, 2024
Investasi saham di sektor perbankan, mungkin salah satu yang menjanjikan. Apalagi, sistem keuangan di dunia masih mengandalkan sektor ini. Ternyata, di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, sektor farmasi wajib dilirik.
Apalagi bagi kamu yang berinvestasi di bursa saham global seperti di Amerika Serikat (USA). Ada beberapa saham farmasi atau perusahaan obat-obatan yang memproduksi vaksin Covid-19 dan berhasil mencatatkan rekor kenaikan harga saham (capital gain) hingga lebih dari 200 persen.
Tertarik? Yuk, kita ulas dalam artikel kali ini.
Alasan wajib investasi di saham Pfizer
Nama perusahaan farmasi asal New York City, USA, Pfizer Inc yang tercatat di New York Stock Exchange (NYSE) mendadak jadi trending media lantaran vaksin buatannya, BNT162b2, hasil kolaborasi dengan perusahaan Jerman, BioNTech SE, berhasil melawan virus corona hingga 90 persen.
Sontak kabar ini membuat harga sahamnya melonjak pada penutupan perdagangan di Wall Street, Senin waktu USA atau Selasa pagi (10/11) WIB. Tahu gak kalau saham berkode PFE ini melesat 7,69 persen kala itu menjadi US$39,20 per lembar saham.
Setahun terakhir saham Pfizer naik 5,80 persen dengan kapitalisasi pasar US$217,9 miliar atau sekira Rp3.050 triliun.
Situs perusahaan mencatat, Pfizer adalah perusahaan farmasi multinasional Amerika Serikat. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan farmasi terbesar di dunia dan berada di peringkat ke-57 dalam daftar Fortune 500 tahun 2018 dari perusahaan terbesar USA berdasarkan pendapatan total.
Di sisi lain, saham Biopharmaceutical New Technologies (BioNTech) atau emiten farmasi dengan kode BNTX di Bursa Nasdaq bahkan meroket 13,91 persen di level US$104,80/saham dan year to date sahamnya meroket 209,33 persen dengan kapitalisasi pasar US$25,05 miliar atau setara Rp351 triliun.
BioNTech SE adalah perusahaan bioteknologi Jerman yang didedikasikan untuk pengembangan dan pembuatan imunoterapi aktif dengan pendekatan khusus pasien dalam pengobatan penyakit serius.
BioNTech juga menjalin hubungan yang luas dengan beragam kolaborator farmasi global, termasuk Eli Lilly and Company, Genmab, Sanofi, Bayer Animal Health, Genentech, bagian dari Roche Group, Genevant, Fosun Pharma, dan Pfizer.
Pada 8 November lalu, Pfizer dan BNTX mengumumkan kandidat vaksin berbasis mRNA mereka yakni BNT162b2, untuk melawan virus SARS-CoV-2 dan telah menunjukkan bukti keampuhan terhadap Covid-19 pada peserta uji coba tanpa efek samping.
Kenapa saham AstraZeneca oke?
Kalau saham perusahaan farmasi asal Inggris ini punya cerita berbeda yang membuat sahamnya meroket. Jadi, saham perusahaan yang tercatat di Bursa New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange, AstraZeneca PLC, ini pada 2020 tengah dalam pembicaraan dengan empat negara soal pemesanan vaksin corona (Covid-19). Keempat negara itu adalah Jepang, Rusia, Brasil, dan China.
Bahkan keempat negara tersebut diketahui sudah sepakat membayar setoran awal sebesar 750 juta euro atau US$843,2 juta (setara Rp 12 triliun) untuk 300 juta dosis vaksin potensial yang diproduksi AstraZeneca guna mengobati Covid-19.
Sentimen ini sontak membuat harga saham AstraZeneca baik di NYSE alias Wall Street dan Bursa London juga melesat. Data perdagangan CNBC mencatat, pada pembukaan perdagangan di Wall Street usai kabar tersebut, saham AstraZeneca di Bursa NYSE melesat 1,46 persen di level US$52,22/saham.
Secara year to date atau sejak Januari hingga saat ini, saham berkode AZN ini naik 4,07 persen dan setahun terakhir melesat 30,80 persen. Kapitalisasi pasarnya menembus US$136,9 miliar atau Rp1.917 triliun.
AstraZeneca adalah perusahaan farmasi yang merupakan hasil merger dari perusahaan Swedia Astra AB dan perusahaan Britania, Zeneca Group PLC. Situs resmi perusahaan mencatat, AstraZeneca didirikan pada 6 April 1999 dan merupakan hasil merger dari perusahaan Swedia Astra AB dan perusahaan Britania, Zeneca Group PLC.
Saham Moderna berpeluang cuan
Kalau saham yang satu ini berhasil meroket hingga 255 persen sejak awal Januari 2020 di Bursa Nasdaq. Kapitalisasi pasarnya kini mencapai US$24,9 miliar atau Rp371 triliun (asumsi kurs Rp14.900/US$), dengan harga saham tertinggi harian yakni di level US$87/saham dan terendah US$ 11,54/saham dalam 52 pekan terakhir.
Di awal tahun, mengacu data CNBC International, harga sahamnya masih di level US$18,89/saham pada 3 Januari 2020, tertinggi US$80/saham pada 18 Mei.
Nama Moderna sepekan terakhir memang mendadak menjadi perbincangan pelaku pasar di seluruh dunia. Harga sahamnya di Bursa Nasdaq tiba-tiba melonjak setelah uji coba awal vaksin miliknya menunjukkan hasil menggembirakan dan berhasil menciptakan antibodi Covid-19. Vaksin itu dinamakan mRNA-1273.
Perusahaan pertama kali masuk Bursa Nasdaq pada 6 Desember 2018. Saat itu perusahaan langsung mengguncang pasar dengan menawarkan sebanyak 26,3 juta saham dengan harga penawaran perdana (IPO) di level US$23/saham. Dana yang dihimpun melebihi target US$600 juta atau Rp8,9 triliun. Saat itu kapitalisasinya baru US$7,5 miliar sebagaimana dikutip biospace.com.
Pada Senin 18 Mei lalu, dalam siaran persnya, manajemen Moderna juga mengungkapkan perseroan melakukan aksi korporasi penerbitan saham baru atau rights issue sebanyak 17,6 juta saham biasa dengan harga US$76/saham.
Moderna memberikan opsi kepada penjamin emisi (underwriter) untuk membeli hingga 2,64 juta saham tambahan dengan harga yang sama. Beberapa investor alias penyandang dana juga cukup beragam, terutama dari pemerintah USA sendiri.
Misalnya pada 16 April 2020, perusahaan mengumumkan tambahan pendanaan dari lembaga pemerintah AS, BARDA, hingga US$483 juta atau Rp7,2 triliun untuk mempercepat pengembangan mRNA-1273. Suntikan dana ini akan mendanai pengembangan mRNA-1273 ke lisensi FDA dan peningkatan proses manufaktur untuk memungkinkan produksi skala besar.
Kalau baca harga saham tiga perusahaan ini memang agak mahal ya? Tapi, tenang saja karena kita bisa membelinya satu lembar atau satu per sekian bagian yang disebut in fraction. Ini menjadi salah satu keuntungan kita yang ingin berinvestasi di bursa saham USA.
Caranya? Tentu saja lewat Nanovest.io yang menjadi platform profesional bagi investor di Tanah Air yang ingin berinvestasi di bursa saham global seperti Wall Street. Tertarik?