Miners vs Blockchain Validator, Apa Perbedaannya?
Miners dan blockchain validator berperan penting pada dalam keamanan, verifikasi, dan desentralisasi jaringan blockchain. Simak penjelasan lengkapnya di sini.
M • Jul 1, 2024
Tahukah kamu jika di dunia investasi khususnya kripto terdapat istilah miners dan blockchain validator. Mungkin masih belum banyak yang mengetahui arti dan perbedaan keduanya. Sebenarnya, apa sih arti dan perbedaan dari kedua istilah tersebut?
Jadi, secara umum miners dan blockchain validator merupakan komponen penting dalam konsensus jaringan blockchain dengan tugas untuk menjaga integritas dan validitas transaksi di blockchain. Untuk penjelasan secara lengkap, kamu dapat menyimak artikel ini secara seksama.
Pengertian Miners dan Blockchain Validator
Miners dan Blockchain Validator merupakan dua komponen utama dalam jaringan blockchain yang memiliki berperan dalam menjaga integritas dan keamanan sistem dan data.
Miners
Miners atau disebut juga sebagai penambang adalah individu atau organisasi yang memverifikasi transaksi aset kripto di blockchain untuk menerima imbalan dalam bentuk aset kripto baru.
Penambang dapat menghasilkan koin kripto baru yang tidak diambil dari pemilik kripto sebelumnya melalui perangkat komputer khusus yang digunakan untuk mencatat pergerakan uang kripto.
Blockchain Validator
Sedangkan blockchain validator adalah seorang yang bertanggung jawab untuk memverifikasi transaksi yang dilakukan di dalam blok dan memastikan bahwa blok tersebut sesuai dengan aturan dan konsensus yang berlaku dalam jaringan.
Nantinya validator akan menilai keakuratan suatu transaksi, lalu menambahkannya ke buku besar. Dalam prosesnya, validator akan memilih jaringan blockchain, memilih hardware dan software yang sesuai, dan menjalankan node sesuai dengan persyaratan protokol blockchain.
Peranan Miners dan Validator dalam Jaringan Blockchain
Dalam jaringan blockchain baik miners maupun validator memegang peran penting untuk menjaga kelancaran transaksi serta keamanan sistem. Berikut adalah beberapa peran keduanya.
1. Validasi Transaksi
Penambang atau validator memastikan bahwa transaksi memenuhi persyaratan dan aturan jaringan blockchain yang telah ditentukan sebelumnya.
Miners memvalidasi transaksi dengan memecahkan algoritma kriptografi yang rumit, sementara validator akan memverifikasi dan menyetujui transaksi yang masuk ke dalam blok.
2. Pemeliharaan Konsensus
Proses konsensus dilakukan oleh miners maupun validator untuk menyetujui urutan dan isi transaksi yang akan ditambahkan ke blockchain.Hal ini dapat memastikan bahwa setiap blok yang ditambahkan ke blockchain telah melewati proses validasi yang benar.
3. Pembuatan Blok
Penambang maupun validator berperan untuk membuat blok baru yang berisi transaksi yang telah divalidasi. Blok-blok ini ditambahkan ke blockchain secara berurutan.
4. Sistem Keamanan
Keduanya berperan dalam mencegah aktivitas atau tindakan ilegal, seperti serangan spam dan penipuan. Hal itu dilakukan dengan komputasi dan mempertahankan integritas blockchain.
Perbedaan Miners dan Blockchain Validator
Meskipun miners dan blockchain validator memiliki kesamaan untuk memvalidasi transaksi di blockchain, keduanya tidaklah sama dan memiliki perbedaan yang mencolok.
Perbedaan utama dari keduanya terletak pada mekanisme konsensusnya. Untuk penjelasannya, berikut beberapa perbedaan antara miners dan blockchain validator.
1. Fungsi
Miners berfungsi untuk memvalidasi transaksi dan membuat blok baru dengan memecahkan teka-teki matematika yang rumit. Proses tersebut berguna juga untuk menjaga keamanan dan fungsionalitas jaringan.
Tidak seperti penambang, validator berfungsi memvalidasi transaksi memeriksa apakah blok-blok tersebut sesuai dengan aturan konsensus jaringan dan apakah transaksi di dalamnya sah.
2. Cara Kerja
Miners bekerja dengan menggunakan daya komputasi yang tinggi untuk memecahkan teka-teki kriptografi yang ada. Proses ini dikenal sebagai proof-of-work (PoW).
Dalam jaringan PoW, miners tidak dipilih, melainkan mereka bersaing untuk memecahkan teka-teki yang rumit dengan menggunakan daya komputasi. Miners yang pertama memecahkan teka-teki dapat menambahkan blok baru ke blockchain dan mendapatkan imbalan berupa kripto.
Sedangkan, validator bekerja berdasarkan mekanisme proof-of-stake (PoS), di mana mereka mempertaruhkan sejumlah kripto mereka untuk mendapatkan hak untuk memvalidasi blok.
Pemilihan Validator biasanya didasarkan pada jumlah kripto yang mereka staked dan bersedia untuk "mempertaruhkan" atau mengunci sebagai jaminan.
Tidak seperti PoW yang membutuhkan lebih banyak daya komputasi untuk meningkatkan peluang menambahkan blok, mekanisme PoS menggunakan lebih sedikit daya komputasi untuk memilih siapa yang akan memvalidasi transaksi dan menambahkan blok baru ke dalam blockchain.
3. Imbalan
Miners memperoleh imbalan dalam bentuk kripto baru sebagai insentif untuk menambahkan blok baru ke blockchain.
Sementara validator memperoleh imbalan berupa biaya transaksi yang dibayar oleh pengguna serta koin tambahan atau hadiah staking dari protokol blockchain. Imbalan biasanya dibagi di antara semua validator secara proporsional sesuai dengan “taruhan” mereka.
Jadi, meskipun keduanya memiliki peranan yang sama dalam memverifikasi transaksi dan menjaga keamanan jaringan blockchain terdapat perbedaan yang signifikan antara keduanya. Keduanya bekerjasama untuk menjaga integritas jaringan dengan metode konsensus yang berbeda.
Ketika mata uang kripto terus berkembang seperti saat ini, memahami peranan dan perbedaan miner dan blockchain validator sangatlah penting dalam menavigasi batas kriptografi dan lebih paham bagaimana mekanisme blockchain beroperasi dalam perolehan aset kripto.
Bagi kamu yang ingin mendapatkan lebih banyak informasi kripto dan memulai investasi aset kripto, kamu dapat mendownload Nanovest di Google Play Store atau App Store.
Di Nanovest, kamu juga dapat mengakses ribuan saham global dan emas digital dengan modal mulai investasi dari Rp.5000 saja. Jadi, ayo download sekarang dan mulai investasi #AamanSamaNano