Pengertian dan Cara Beli Bitcoin di Indonesia

BTC atau Bitcoin adalah pionir aset kripto yang popularitasnya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Buktinya, harga Bitcoin melonjak drastis dari Rp45 ribu di tahun 2012 menjadi Rp700 juta di tahun 2021!

article author image

NonaJul 1, 2024

article cover image

BTC atau Bitcoin adalah pionir aset kripto yang popularitasnya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Buktinya, harga Bitcoin melonjak drastis dari Rp45 ribu di tahun 2012 menjadi Rp700 juta di tahun 2021! Tren Bitcoin tersebut mendorong para pengembang untuk menciptakan mata uang kripto alternatif seperti Ethereum, Solana, hingga Dogecoin. Namun, hingga kini BTC masih mendominasi pasar cryptocurrency, yaitu dengan kapitalisasi pasar US$908 miliar per 3 Oktober 2021. Lantas, apa itu Bitcoin? Bagaimana asal usulnya sehingga bisa menjadi salah satu mata uang dan instrumen investasi yang menjanjikan return tinggi? Serta bagaimana cara beli Bitcoin di Indonesia? Simak penjelasannya di dalam artikel berikut ini!

Apa itu Bitcoin?

Bitcoin adalah mata uang digital baru yang memungkinkan kamu bertransaksi tanpa melalui pihak ketiga seperti bank atau pemerintah. Oleh sebab itu, mata uang ini dinilai transparan dan minim risiko penyalahgunaan oleh pihak otoritas. Sistem kerja Bitcoin tidak bergantung pada pihak penerbit, jadi validasi transaksi dilakukan oleh berbagai pihak yang berbeda. Untuk keamanannya, mata uang ini menggunakan teknologi kriptografi. Seperti layaknya mata uang pada umumnya, Bitcoin bisa digunakan untuk melakukan pembelian berbagai barang, misalnya server internet, alat elektronik, barang fashion. Kamu juga bisa menggunakannya untuk membeli jasa seperti pembuatan website atau program. Beberapa orang juga menggunakan Bitcoin sebagai instrumen investasi dengan memanfaatkan fluktuasi harganya. Jadi, investor akan membeli BTC di saat harganya rendah dan menjualnya ketika harganya sudah tinggi. Perlu dicatat bahwa nilai Bitcoin dan mata uang kripto lainnya tidaklah stabil. Bitcoin bersifat bebas tanpa regulasi pemerintah, sehingga harganya pun tidak diregulasi dan bisa meningkat dan menurun secara drastis. Kendati begitu, salah satu orang terkaya di dunia pemilik perusahaan Tesla, Elon Musk, mendukung konsep dasar mata uang kripto karena transparansinya. Ia bahkan menerima pembayaran menggunakan BTC bagi pelanggan Tesla.

Cara kerja Bitcoin

Menggunakan teknologi blockchain, Bitcoin menerapkan sistem yang terdesentralisasi. Apa maksudnya? Pada transaksi konvensional, setiap transaksi yang kamu lakukan akan divalidasi keasliannya oleh pihak bank, supaya tidak terjadi penipuan dalam pengiriman aset. Pada kasus ini, bank berperan sebagai validator transaksi. Pada sistem blockchain, semua orang di dalam jaringan bisa berperan sebagai validator yang akan memvalidasi transaksi yang ada. Mereka disebut sebagai penambang Bitcoin. Para penambang akan berlomba-lomba memecahkan algoritma yang sulit untuk memvalidasi transaksi tersebut. Jika berhasil memvalidasi transaksi, penambang tersebut akan mendapat upah berupa sekian persen Bitcoin. Setiap transaksi yang terjadi akan disimpan di dalam jaringan dan tidak bisa diubah lagi. Oleh sebab itu, bisa dibilang Bitcoin adalah mata uang yang aman. Terlebih, sistem keamanannya juga dilengkapi dengan teknologi kripto untuk memastikan kepemilikan dompet Bitcoin hanya bisa dipegang oleh satu pihak saja.

Sejarah Bitcoin

Bitcoin diterbitkan pada tanggal 21 April 2009 oleh seseorang yang mengaku bernama Satoshi Nakamoto. Mata uang ini sengaja dibuat terbatas, yaitu sebanyak 21 juta keping. Diperkirakan, jumlahnya akan habis pada tahun 2140. Masyarakat baru mulai mengenal BTC satu tahun setelah mata uang ini terbit, yaitu tahun 2010. Ada banyak orang yang mulai menjadi penambang Bitcoin. Popularitasnya tersebut mendorong banyak pengembang lain untuk menciptakan mata uang kripto alternatif (altcoin), seperti Ether, Solana, hingga Dogecoin. Hingga saat ini, terdapat sekitar 6 ribuan jenis mata uang kripto yang ada di pasaran. Transaksi awal BTC terjadi antara Satoshi Nakamoto dengan pengguna awal. Namun, seseorang baru benar-benar melakukan pertukaran Bitcoin dengan barang pada tahun 2010, di mana salah satu penambang membeli dua pizza dengan harga 10 ribu BTC. Sayangnya, sampai saat ini Bitcoin dan mata uang kripto lainnya belum bisa menjadi alat tukar yang sah di Indonesia. Jadi kamu belum bisa membeli barang dengan BTC. Namun, kamu tetap bisa membeli BTC dan mata uang kripto lainnya untuk berinvestasi secara legal. Pemerintah sudah menyusun daftar mata uang kripto yang bisa kamu beli secara legal melalui berbagai platform mata uang kripto di pasaran.

Cara Beli Bitcoin di Indonesia

Untuk membeli Bitcoin caranya tidaklah sulit, berikut beberapa langkah yang bisa kamu lakukan: 1. Pilih Platform Bitcoin Terpercaya Pertama, pilihah platform atau bursa trading bitcoin yang terpercaya, pastikan platform tersebut sudah terdaftar pada Bappebti. 2. Buat Akun Biasanya, kamu akan dimintai beberapa informasi seperti kartu identitas dan rincian rekening bank untuk verifikasi data. Jadi, lebih baik siapkan terlebih dulu agar proses verifikasi bisa berlangsung cepat. 3. Beli Bitcoin Setelah proses verifikasimu selesai, kamu bisa langsung membeli Bitcoin sesuai dengan jumlah yang diinginkan. Biasanya ada banyak pilihan metode pembayaran yang tersedia di platform tersebut, pilihlah yang paling mudah untuk kamu. 4. Pantau Secara Rutin Setelah selesai membeli Bitcoin, sebaiknya lakukan pemantauan pergerakan harga Bitcoin secara rutin. Ini agar investasimu tidak merugi di kemudian hari. Itulah sedikit penjelasan tentang pengertian, cara kerja, sejarah, hingga cara beli Bitcoin di Indonesia. Semoga informasi tersebut bermanfaat!

Nanovest News v3.21.0