Pengertian Pasar Modal, Fungsi dan Pihak yang Terkait

Pengertian Pasar Modal, Fungsi dan Pihak yang Terkait

article author image

NonaJul 1, 2024

article cover image

Ada beberapa instrumen dalam berinvestasi di mana masyarakat lebih mengenal berupa emas atau properti. Namun, ga banyak loh yang mengetahui tentang pilihan investasi melalui pasar modal. Dengan memilih berinvestasi menggunakan capital market atau pasar modal ini, tidak hanya memberi peluang kepada masyarakat untuk mendapatkan keuntungan. Namun juga berperan aktif dalam meningkatkan kondisi perekonomian dalam negeri. Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Yuk kita cari tahu lebih lengkap mengenai pasar modal atau capital market!

Pengertian Pasar Modal

Jadi apa sih sebenarnya pasar modal itu?  Definisi pasar modal sesuai dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM) adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. Yuk kita bahas lebih lanjut mengenai manfaat dan fungsi pasar modal bagi negara dan Emiten serta investor. Ada  juga pasar modal syariah loh, untuk info selengkapnya kalian bisa baca artikel terkait disini: https://www.ojk.go.id/id/kanal/pasar-modal/pages/syariah.aspx

Fungsi Pasar dan Manfaat pasar modal

Pasar modal sangat berpengaruh untuk perekonomian negara. Namun secara garis besar, fungsi pasar modal adalah meliputi dua hal,

Pertama, fungsi pasar modal adalah sebagai sarana pendanaan usaha atau sarana perusahaan (Emiten) untuk mendapatkan dana dari investor.  Kedua, fungsi pasar modal adalah sebagai sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan dan juga untuk meningkatkan pendanaan dalam rangka mendukung pembangunan berkelanjutan.    Kalian tau nggak sih, pasar modal juga sangat bermanfaat buat emiten dan investor loh!  Berikut ini beberapa manfaat yang dimaksud:

  • Pasar modal sebagai sarana penambah modal bagi usaha

perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara menjual saham ke pasar modal. Saham-saham ini nantinya akan dibeli oleh masyarakat umum, perusahaan-perusahaan lain, lembaga, atau pemerintah.

  • Pasar modal sebagai saran pemerataan pendapatan

setelah jangka waktu tertentu, saham-saham yang telah dibeli akan memberikan deviden (bagian dari keuntungan perusahaan) kepada para pembelinya (pemilik saham). Oleh karena itu, penjualan saham melalui pasar modal dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan

  • Pasar modal sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi

dengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal, maka produktivitas perusahaan akan meningkat.

  • Pasar modal sebagai sarana penciptaan tenaga kerja

keberadaan pasar modal dapat mendorong muncul dan berkembangnya industri lain yang berdampak pada terciptanya lapangan kerja baru.

  • Pasar modal sebagai sarana peningkatan pendapatan negara
  • setiap dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham akan dikenakan pajak oleh pemerintah. Adanya tambahan pemasukan melalui pajak ini akan meningkatkan pendapatan negara.
  • Pasar modal sebagai indikator perekonomian negara

aktivitas dan volume penjualan/pembelian di pasar modal yang semakin meningkat (padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai perusahaan berjalan dengan baik. Begitu pula sebaliknya

Instrumen investasi pasar modal

Setelah kita telah memahami fungsi dan manfaat dari pasar modal, sekarang kita akan memahami instrumen apa saja yang digunakan di pasar modal, berikut instrumennya:

  • Saham

Surat berharga yang menjadi bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan.

  • Reksadana

Instrumen investasi yang menjadi wadah untuk pengumpulan serta pengelolaan dana beberapa investor

  • Surat utang atau obligasi

Surat berharga berupa obligasi di pasar modal. Kepemilikan surat utang dapat dipindahtangankan, dan pemegangnya memiliki hak untuk memperoleh bunga serta pelunasan utang pada jangka yang telah ditentukan

  • Exchange traded fund (ETF)

Surat berharga yang memiliki beberapa kemiripan dengan reksadana, sama-sama dikumpulkan secara kolektif

  • Derivatif

Surat berharga ini dikenal sebagai bentuk turunan dari saham. Ada 2 jenis derivatif di Indonesia, yaitu Warrant dan Right   Saat ini sudah cukup banyak instrumen investasi pasar modal yang bisa diakses dimana saja dan kapan saja melalui smartphone anda. Selain itu, ada pula sejumlah lembaga struktur pasar modal di Indonesia di antaranya adalah Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan terakhir Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai regulator sekaligus pengawas.

Sejarah pasar modal

Yuk kita cari tahu sejarah pasar modal! Kenapa bisa masuk ke Indonesia. Menurut buku yang dikeluarkan Vereniging den Effectenhandel tahun 1939 yang berjudul “Effectengids” transaksi efek telah berlangsung sejak 1889 namun dilakukan tanpa organisasi resmi sehingga catatan tentang transaksi tersebut tidak lengkap. Pada tahun 1878 terbentuk perusahaan untuk perdagangan komunitas dan sekuritas, yaitu Dunlop & Koff, cikal bakal PT. Perdanas. Hal ini dilakukan karena pada awal abad ke-19 berbagai perkebunan sedang dibangun secara besar-besaran. Agar proses pembangunan bisa berjalan dengan baik, maka pemerintah kolonial Belanda tentu saja membutuhkan modal. Nah salah satu sumber model yang digunakan saat itu adakah tabungan dari orang-orang Eropa dan juga Belanda yang mempunyai penghasilan di atas rata-rata. Atas dasar itulah pada tanggal 14 Desember 1912 Amsterdamse Effectenbueurs membuka cabang bursa efek pertama di Indonesia yang bertempat di Batavia (Jakarta) dan menjadi pasar modal tertua keempat di Asia.    Referensi:

Keyword: Investasi Jangka Panjang Title (max. 60 characters): Investasi Jangka Panjang: Definisi, Jenis & Risiko Description (max. 160 characters): Investasi jangka panjang merupakan salah satu sarana bagi para investor dalam menghasilkan profit. Baca artikel ini untuk memahami investasi jangka panjang! Featured image: https://www.shutterstock.com/image-photo/business-man-putting-coins-growth-investment-2154234523 Content: Apa itu Investasi Jangka Panjang? Investasi jangka panjang merupakan istilah umum yang menggambarkan strategi berinvestasi dalam kurun waktu yang lama, misalnya 5 atau 10 tahun atau lebih. Bagi banyak individu, menabung dan berinvestasi untuk masa pensiun merupakan proyek jangka panjang. Nah, maka dari itu pensiun adalah alasan utama kebanyakan orang memiliki portofolio. Selain untuk masa pensiun, ada juga beberapa tujuan investasi jangka panjang lainnya. Misalnya, seorang investor bertujuan untuk menjadi pengendali suatu perusahaan dengan menanamkan sejumlah modal. Selanjutnya, investasi jangka panjang dilakukan untuk memperoleh passive income dalam kurun waktu tertentu seperti memperoleh bunga, dividen, dan uang sewa. Melakukan investasi jangka panjang berpeluang mendatangkan banyak keuntungan sekaligus risiko yang relatif besar, lho. Pastikan untuk riset terlebih dahulu sebelum memilih jenis investasi jangka panjang! Jenis-Jenis Investasi Jangka Panjang Jenis utama investasi jangka panjang yaitu saham, obligasi, reksa dana, ETF, dan real estat. Setiap jenis investasi memiliki profil risiko/keuntungan yang perlu dipahami investor sebelum berinvestasi. Saham Saham merupakan surat berharga yang menjadi bukti kepemilikan investor pada sebuah perusahaan. Selain mendapat keuntungan dari dividen, investor saham juga memiliki peluang mendapat profit dengan jual beli saham pada pasar saham. Obligasi Obligasi adalah sekuritas pendapatan tetap yang mewakili pinjaman dari investor kepada perusahaan atau lembaga pemerintah. Karena obligasi membayar jumlah bunga tetap setiap tiga bulan atau setengah tahun, obligasi dapat digunakan sebagai investasi pendapatan. Karena harga obligasi lebih stabil daripada saham (dan seringkali tidak berkorelasi sempurna), obligasi digunakan sebagai alat diversifikasi. Reksa Dana Reksa dana adalah portofolio terkelola yang biasanya menampung sejumlah sekuritas, seperti saham, obligasi, atau kombinasi aset. Oleh karena itu, reksa dana dapat memudahkan investor untuk mendapatkan eksposur yang terdiversifikasi ke segmen pasar secara luas, membantu mengurangi risiko dibandingkan dengan berinvestasi pada sekuritas tunggal. Exchange-Traded Fund (ETF) Exchange-Traded Fund (ETF) adalah jenis investasi yang menggabungkan beberapa atribut saham dan reksa dana. Seperti saham, ETF diperdagangkan di bursa. Seperti reksa dana yang dikelola secara pasif, banyak ETF berusaha melacak kinerja indeks benchmark. Real Estat Investasi real estat meliputi properti residensial, properti komersial, dan tanah. Saat ini tersedia produk investasi yang dikhususkan pada bidang properti dan real estat. DIRE atau Dana Investasi Real Estat yang juga dikenal sebagai REITs (Real Estate Investment Trust) adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan pada aset real estat, aset yang berkaitan dengan real estat, dan/atau kas dan setara kas.   Risiko Investasi Jangka Panjang Investasi jangka panjang banyak diminati investor karena nilai uang terus meningkat seiring berjalannya waktu. Hal inilah yang menyebabkan keuntungan investasi jangka panjang lebih menggairahkan. Namun, perhatikan beberapa risiko sebelum memulai investasi jangka panjang. Risiko Pasar Risiko pasar akan selalu dialami oleh investor dan tidak dapat dihindari. Hal ini terjadi karena adanya sentimen keuangan yang sering disebut dengan risiko sistematis. Pada tingkat ekstrim, risiko pasar sebuah investasi jangka panjang maupun investasi jangka pendek yaitu capital loss. Hal-hal yang mempengaruhi risiko pasar diantaranya isu-isu politik, perubahan iklim politik, kerusuhan dan resesi ekonomi yang sangat mempengaruhi pasar. Risiko Suku Bunga Selanjutnya yaitu risiko suku bunga. Dalam investasi jangka panjang, risiko suku bunga merupakan risiko yang mungkin muncul akibat nilai relatif aktiva berbunga seperti pinjaman dan obligasi yang memburuk akibat naiknya tingkat suku bunga. Risiko suku bunga pada investasi jangka panjang biasanya bisa diukur berdasarkan jangka waktu obligasi. Risiko Inflasi Risiko Inflasi sering juga disebut dengan risiko daya beli. Hal ini terkait dengan naiknya harga konsumsi yang menimbulkan daya beli turun dari masyarakat. Penyebab utamanya adalah uang yang beredar terlalu banyak. Dengan adanya inflasi, nilai uang akan berkurang. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas diakibatkan oleh kesulitan menyediakan uang tunai dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, ada pihak yang tidak sanggup membayar kewajiban pada tanggal jatuh tempo secara tunai, padahal pihak tersebut mempunyai aset yang nilainya cukup untuk melunasi kewajiban. Tetapi aset tersebut sulit dikonversikan menjadi uang tunai atau aset tersebut dapat dikelompokan tidak likuid. Risiko Valas Kemudian ada risiko valuta asing atau valas. Dalam investasi jangka panjang, risiko valas merupakan risiko yang disebabkan oleh dinamika perubahan kurs di pasar. Secara keseluruhan, berinvestasi adalah tentang berfokus pada tujuan keuangan masing-masing. Selalu pastikan untuk menentukan tujuan serta memahami risiko yang dihadapi dalam investasi jangka panjang! Additional CTA: Yuk, investasikan rencana panjangmu dengan Nanovest, biar masa tua gak FOMO! Referensi:

Keyword: Investasi Jangka Pendek Title (max. 60 characters): Mengenal Investasi Jangka Pendek, Cocok Untuk Pemula! Description (max. 160 characters): Kamu pasti tidak asing dengan investasi jangka pendek. Apa saja sih jenis-jenisnya? Yuk kepoin di sini! Featured image: https://www.shutterstock.com/image-photo/golden-gift-box-text-written-short-575488462 Content: Investasi merupakan salah satu kegiatan mengelola aset yang kini semakin banyak digandrungi oleh berbagai kalangan, salah satunya yaitu gen Z. Ada berbagai jenis instrumen keuangan yang dapat dipilih untuk berinvestasi, seperti saham, reksa dana, obligasi, bahkan aset kripto. Dalam berinvestasi, setiap investor bebas menentukan untuk berinvestasi dalam jangka pendek mau pun jangka panjang sesuai kebutuhan. Investasi Jangka Pendek Itu Apa Sih? Investasi jangka pendek yaitu investasi dengan cara menyetor atau menyimpan sejumlah dana dalam instrumen investasi dalam kurun waktu singkat. Nah, bagi para pemula yang ingin mulai terjun ke dunia investasi, jenis investasi jangka pendek bisa menjadi solusi yang tepat. Jenis investasi ini memiliki risiko yang relatif rendah dan tetap menghasilkan untung dalam waktu yang singkat. Selain itu, keuntungan dan modal dari investasi tersebut bisa dicairkan dalam waktu yang cukup singkat, biasanya mulai dari 3 bulan hingga kurang dari 1 tahun. Namun, sebelum memilih strategi investasi, lakukan riset terlebih dahulu untuk memilih jenis aset yang sesuai dengan kebutuhan!   Apa Saja Jenis-jenis Investasi Jangka Pendek? Ada berbagai instrumen investasi yang cocok untuk investasi jangka pendek, seperti Reksa Dana, Deposito, Surat Berharga Negara (SBN) dan Peer-to-peer Lending. Simak penjelasannya di bawah ya! Reksa Dana Reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi alternatif bagi para investor dengan modal kecil. Cara kerja reksa dana yaitu modal dari banyak investor dikelola oleh lembaga yang disebut manajer investasi (MI). Kemudian, dana tersebut diinvestasikan oleh MI ke dalam surat berharga seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang. Berinvestasi di reksa dana bisa dimulai dengan modal kecil, biasanya mulai dari 10 ribu rupiah. Tidak hanya itu, investor bisa mendapatkan untung tanpa perlu memikirkan strategi yang rumit dalam mengelola dana karena pengelolaan dilakukan oleh manajer investasi. Reksa dana juga memiliki berbagai jenis, contohnya yaitu reksa dana pasar uang, reksa dana saham, hingga reksa dana campuran. Untuk investasi jangka pendek, reksa dana pasar uang merupakan jenis yang berisiko paling rendah, namun menghasilkan return yang tergolong lebih kecil. Deposito Jenis investasi jangka pendek selanjutnya yaitu deposito. Deposito merupakan produk tabungan yang ditawarkan oleh bank dengan menyetorkan dana dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Kemudian, dana tersebut akan dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh temponya. Keuntungan yang didapatkan dari investor deposito berasal dari tingkat bunga yang diberikan. Tingkat bunga tersebut biasanya bersifat tetap hingga masa jatuh tempo. Namun, jika terpaksa harus mengambil dana deposito sebelum waktu yang ditentukan, akan ada denda yang harus dibayar dengan nominal sesuai kebijakan pihak perbankan. Oleh karena itu, sesuaikan jangka waktu investasi deposito ini dengan kebutuhan agar terhindar dari risiko tersebut. Surat Berharga Negara Opsi investasi jangka pendek selanjutnya yaitu Surat Berharga Negara (SBN). SBN merupakan surat pernyataan utang yang diterbitkan oleh negara untuk investor dana. Jenis investasi ini bisa dilakukan dengan menempatkan dana mulai dari 1 juta rupiah. Selain itu, SBN dikenal cukup menguntungkan dan aman. Hal ini dikarenakan negara yang menjamin pembayaran modal dan imbalannya dalam jangka waktu tertentu. Peer-to-peer (P2P) Lending Pilihan instrumen investasi selanjutnya yaitu P2P lending, yaitu aktivitas peminjaman modal antar investor dengan pihak peminjam. Akhir-akhir ini, P2P lending cukup populer dan banyak dipilih oleh pemilik modal. Namun, P2P lending memiliki tingkat risiko yang relatif lebih besar dibanding dengan produk lainnya, pastikan untuk memahami cara kerjanya, ya!   Keuntungan Investasi Jangka Pendek Jenis investasi jangka pendek tentu memiliki beberapa keuntungan. Salah satunya yaitu investor bisa lebih cepat mendapatkan return atau keuntungan. Umumnya memakan waktu tidak lebih dari 1 tahun. Kemudian, investasi jangka pendek juga bisa menjadi sarana untuk mendapatkan passive income. Sebagai contoh, melalui reksa dana, transaksinya bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, ataupun deposito yang bisa memilih sendiri masa jatuh temponya sesuai kebutuhan. Selain itu, investasi jangka pendek juga ideal untuk mengumpulkan dana darurat. Namun yang terpenting adalah pilih produk investasi berjangka pendek yang memiliki tingkat likuiditas tinggi agar mudah dicairkan kapan pun dibutuhkan. Dengan begitu, hal ini bisa menjadi sarana yang ideal dalam mengumpulkan dana darurat. Referensi: https://economictimes.indiatimes.com/markets/stocks/news/short-term-vs-long-term-investments-gauging-the-saving-spectrum/articleshow/93446416.cms  https://www.investopedia.com/terms/s/shorterminvestments.asp https://money.kompas.com/read/2022/03/22/232000626/3-jenis-investasi-jangka-pendek-yang-cocok-buat-pemula?page=all

Nanovest News v3.22.0