Rumus Investasi yang Wajib Kamu Ketahui Sebelum Berinvestasi

Dengan memahami berbagai rumus investasi seperti ROI, NPV, IRR, dan cara menggunakannya, kamu akan dapat membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan terukur.

article author image

MuhammadSep 12, 2024

article cover image

Investasi saat ini menjadi salah satu peluang yang banyak dilakukan oleh sebagian orang untuk memperoleh keuntungan ataupun memperbanyak aset mereka. Namun, sebelum terjun ke dunia investasi, akan lebih baik apabila kamu membekali dirimu dengan rumus-rumus investasi.

Pentingnya Mengetahui Rumus Investasi

Mengetahui rumus-rumus investasi itu penting banget karena bisa membantu kamu dalam membuat keputusan yang lebih bijak. Dengan rumus-rumus investasi, kamu bisa menghitung seberapa besar keuntungan yang mungkin didapatkan, seberapa cepat modal bisa kembali, dan juga memahami risiko yang terlibat.

Tanpa pemahaman yang baik, investasi bisa jadi sekadar spekulasi yang berisiko tinggi. Maka dari itu rumus-rumus investasi ini bukan cuma teori, tapi juga alat praktis yang bisa dipakai sehari-hari.

Misalnya, dengan menghitung Return on Investment (ROI), kamu bisa langsung tahu apakah suatu investasi layak atau tidak. Begitu juga dengan Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR), yang membantu kamu menilai apakah investasi tersebut menguntungkan dalam jangka panjang.

Jenis-jenis Rumus Investasi

Keragaman investasi menciptakan jenis rumus investasi yang dapat kamu gunakan. Saat ini berbagai rumus investasi telah dikembangkan untuk membantu investor membuat keputusan yang lebih cerdas dan terukur. Beberapa diantaranya adalah:

  1. Return on Investment (ROI)

Yang pertama yaitu Return on Investment (ROI). ROI merupakan salah satu rumus investasi yang paling dasar dan sering digunakan untuk menghitung seberapa besar keuntungan yang dihasilkan dari sebuah investasi. Rumus ROI sangat sederhana:

ROI = (Keuntungan Bersih / Biaya Investasi) x 100%

Misalnya, jika investasi sebesar Rp10.000.000 menghasilkan keuntungan Rp2.000.000, maka ROI-nya adalah:

ROI= (10.000.000 / 2.000.000 ×100%=20%

ROI ini menunjukkan bahwa investasi tersebut memberikan keuntungan sebesar 20%.

  1. Net Present Value (NPV)

Net Present Value (NPV) digunakan untuk menilai apakah suatu investasi akan menguntungkan dalam jangka panjang dengan memperhitungkan nilai waktu dari uang. NPV adalah selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan nilai sekarang dari arus kas keluar selama periode waktu tertentu.

Kamu bisa menggunakan rumus dari Net Present Value yaitu:

NPV = (Perkiraan Arus Kas / (1 + i)^t) - Investasi Awal

Di mana i adalah tingkat diskonto, dan t adalah periode waktu. Untuk versi singkatnya:

NPV = Perkiraan Arus Kas Masa Depan - Total Biaya Investasi

Arus kas dalam NPV didiskon karena dua alasan utama: risiko investasi dan nilai waktu uang. Penggunaan tingkat diskonto membantu menghasilkan NPV yang lebih akurat, karena tidak semua proyek atau investasi memberikan keuntungan besar.

  1. Internal Rate of Return (IRR)

Selanjutnya yaitu IRR, Internal Rate of Return (IRR) merupakan rumus yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian yang diharapkan dari sebuah investasi. IRR adalah tingkat diskonto di mana Net Present Value (NPV) dari semua arus kas yang masuk dan keluar sama dengan nol.

Rumus IRR adalah sebagai berikut:

IRR = i1 + (NPV1 - NPV2) / (i2 - i1)

Penjelasannya:

IRR adalah Internal Rate of Return.

i1 adalah tingkat diskonto yang menghasilkan NPV positif.

i2 adalah tingkat diskonto yang menghasilkan NPV negatif.

NPV1 adalah nilai NPV yang positif.

NPV2 adalah nilai NPV yang negatif.

IRR membantu investor menilai kelayakan sebuah investasi. Jika IRR lebih tinggi dari tingkat pengembalian yang diharapkan atau lebih tinggi dari biaya modal, maka investasi tersebut dianggap menguntungkan.

  1. Payback Period

Payback Period adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal dari arus kas yang dihasilkan oleh investasi tersebut. Rumus ini sederhana dan sering digunakan untuk menilai risiko dari suatu proyek investasi.

Semakin pendek payback period, maka akan semakin cepat investasi tersebut kembali modal, sehingga investasi bisa dinilai lebih menguntungkan.

Contoh perhitungan: Jika sebuah investasi sebesar Rp100.000.000 menghasilkan arus kas Rp20.000.000 per tahun, maka payback period-nya adalah:

Payback Period = Investasi Awal / Arus Kas Tahunan Payback Period

= Rp100.000.000 / Rp20.000.000 = 5 tahun

Dari hasil perhitungan tersebut, berarti investasi tersebut memerlukan waktu lima tahun untuk mengembalikan modal awal.

  1. Sharpe Ratio

Terakhir yaitu Sharpe Ratio, Sharpe Ratio adalah rumus yang digunakan untuk mengukur kinerja investasi yang disesuaikan dengan risikonya. Sharpe Ratio membantu investor memahami seberapa besar imbal hasil yang diperoleh per unit risiko yang diambil.

Rumus Sharpe Ratio adalah: Sharpe Ratio = (Rata-rata Return Portofolio - Tingkat Bebas Risiko) / Deviasi Standar Return

Semakin tinggi Sharpe Ratio, semakin baik performa investasi, karena investor mendapatkan imbal hasil lebih tinggi untuk risiko yang sama.

Tips dan Strategi Investasi Berdasarkan Rumus

Memahami rumus-rumus investasi adalah langkah awal, namun penerapannya dalam strategi investasi memerlukan pemahaman yang lebih dalam. Berikut beberapa tips dan strategi yang bisa kamu diterapkan:

  • Diversifikasi Portofolio:** Gunakan ROI dan Sharpe Ratio untuk menilai berbagai jenis aset dan memilih kombinasi yang meminimalkan risiko dan memaksimalkan keuntungan.

  • Analisis Jangka Panjang:** Gunakan NPV dan IRR untuk menilai investasi jangka panjang. Pilih proyek atau aset yang menawarkan NPV positif dan IRR yang lebih tinggi daripada biaya modal.

  • Manajemen Risiko:** Gunakan Sharpe Ratio untuk memilih investasi dengan imbal hasil yang disesuaikan dengan risiko terbaik. Hindari investasi dengan Sharpe Ratio rendah, karena risiko yang diambil tidak sebanding dengan imbal hasil yang diperoleh.

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

Setelah mengetahui beberapa rumus investasi, tentunya kamu juga harus tahu cara menggunakan rumus-rumus tersebut. Untuk menghindari kesalahan yang mungkin kamu lakukan saat menggunakan rumus investasi. Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang harus kamu hindari dalam penggunaan rumus investasi:

  • Mengabaikan Risiko:** Hanya melihat ROI tanpa mempertimbangkan risiko dapat menyesatkan. Pastikan untuk selalu mengevaluasi risiko menggunakan Sharpe Ratio atau Beta.

  • Terlalu Fokus pada Payback Period:** Payback Period adalah alat yang berguna, namun tidak memperhitungkan nilai waktu dari uang. Jangan membuat keputusan investasi hanya berdasarkan Payback Period.

  • Kesalahan dalam Perhitungan NPV dan IRR:** Salah dalam menentukan arus kas atau tingkat diskonto dapat mengakibatkan perhitungan NPV dan IRR yang tidak akurat, yang bisa mengarah pada keputusan investasi yang buruk.

Jadi, dengan memahami dan menggunakan rumus-rumus investasi seperti ROI, NPV, IRR, Payback Period, dan Sharpe Ratio, kamu akan bisa membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan terukur. Dengan begitu, kamu bisa memaksimalkan keuntungan sekaligus meminimalkan risiko yang mungkin terjadi.

Kalau kamu tertarik untuk mulai berinvestasi, terutama di saham Nvidia, aplikasi investasi Nanovest bisa jadi pilihan yang tepat. Nanovest menyediakan lebih dari 2.000 saham Amerika Serikat dan lebih dari 600 aset kripto yang sangat lengkap.

Dengan modal mulai dari 5.000 rupiah, kamu bisa bertransaksi di berbagai aset digital seperti saham AS, kripto, dan emas digital. Nikmati keuntungan dari pergerakan pasar yang sedang hijau dengan berinvestasi di Nanovest! Download Nanovest sekarang di App Store dan Play Store dan mulai jelajahi dunia investasi!

Nanovest News v3.21.0