Tips untuk berdagang saham

Tips untuk berdagang saham

article author image

NonaJul 1, 2024

article cover image

1. Pilih Sekuritas yang Biayanya Kecil

Biaya di sini maksudnya biaya transaksi yang dikenakan kepada pihak investor saat membeli dan menjual saham. Sebelum ke situ, kamu harus membuka rekening saham terlebih dahulu ke perusahaan sekuritas yang dipilih. Kemudian, top-up dana yang kamu punya ke rekening saham. Nantinya dana tersebut bisa digunakan untuk membeli sejumlah saham secara online.

Untuk biaya transaksinya tiap sekuritas tidak sama, ada yang menetapkan 0,15% untuk beli dan 0,25% untuk jual, dan lainnya. Biaya makin kecil, kamu pun ikut diuntungkan. Tetapi biaya besar bukan berarti merugikan, bisa jadi biaya tersebut memberikan pelayanan yang lebih bagus dan aplikasinya lebih lengkap.

2. Kontrol Diri

Sebelum bermain saham, kenali dulu karaktermu supaya ke depannya kamu bisa menentukan strategi yang tepat. Ketahui apakah kamu termasuk tipe investor yang konservatif, moderat, atau agresif? Selanjutnya ini yang terpenting, tentukan untuk apa investasi saham ini. Untuk jangka panjang kah atau jangka pendek (trader)?

Kalau investasi saham untuk jangka panjang, pilih sekuritas yang prospeknya bagus dan kokoh. Sementara untuk jangka pendek lebih cocok disebut sebagai trading saham dan bukan investasi. Buat pemula, cara ini kurang tepat.

Selanjutnya mulailah berinvestasi dengan nominal kecil. Selalu ingat akan kontrol diri dan jangan gunakan semua uangmu. Cara bermain saham yang bijak adalah dengan menyisihkan 10% dari pendapatanmu untuk dibelikan saham. Paling penting adalah kesabaran, karena ada kalanya kamu mengalami rugi tapi hal itu wajar dalam investasi saham.

3. Saham di Indeks LQ45 dan IDX30 Pilihan Tepat

Umumnya indeks saham yang diterbitkan Bursa Efek Indonesia merupakan ukuran statistik pergerakan harga dari sejumlah saham yang dipilih sesuai kriteria tertentu. Buat investor pemula pasti bingung dengan banyaknya indeks saham yang ada di BEI.

Agar aman pilih saham-saham yang tergabung dalam indeks LQ45 atau IDX30. Kenapa? Karena saham-saham yang ada pada indeks tersebut punya likuiditas tinggi dan fundamental perusahaannya pun dinilai cukup baik. Hal tersebut dikenal juga dengan sebutan Blue Chip. Membeli saham di kedua indeks tersebut bisa dikatakan cara bermain saham yang aman.

4. Lakukan Average Down Jika Rugi

Ketika kamu mendeteksi ada 2% kerugian di satu saham pada portfoliomu, beli saja saham-saham yang harganya lagi murah. Cara bermain saham seperti ini disebut average down, apa itu? Average down merupakan strategi berinvestasi dengan membeli secara bertahap ketika harga saham di pasar sedang turun. Cara ini tidak akan membuat nilai investasi kamu ikut anjlok, malah mengikuti situasi pasar.

5. Pilih Saham Blue Chip

Pasti kamu masih bingung bukan bagaimana cara memilih investasi saham yang tepat bagi kamu dan cocok untuk investasi jangka panjang. Jawabannya sebenarnya mudah, kamu bisa coba fokus untuk memilih saham-saham yang masuk ke dalam daftar saham blue chip.

Saham blue chip adalah daftar saham dari perusahaan dengan kualitas terbaik yang dijual di bursa saham. Jenis saham ini dianggap paling aman dan menjanjikan stabilitas keuntungan. Agar lebih mudah dipahami, di bawah ini adalah beberapa daftar saham blue chip yang bisa kamu beli melalui Bursa Efek Indonesia, apa saja itu?

a. Bank BCA (kode BBCA) adalah bank terbaik di Indonesia dengan jutaan nasabah dan memiliki profit besar bagi pemegang saham. Bank ini mampu menghasilkan profit secara rutin karena bank BCA dikelola lebih baik dan efisien dari sisi profitability dan kualitas pinjaman (non-performing loan rendah).

b. Unilever Indonesia (kode UNVR) adalah perusahaan consumer goods terbaik di Indonesia dengan beberapa brand produk rumah tangga yang pasti sudah tidak asing dan bisa kamu temukan di dalam rumah. Kinerja emiten ini juga menjadi salah satu yang terbaik di bursa dengan kemampuan mencetak laba secara konsisten.

c. Bank BRI (kode BBRI) adalah bank ini memiliki laba bank terbesar di Indonesia. Dengan usia yang lebih dari 100 tahun, Bank BRI memiliki kemampuan dan pengalaman di kredit mikro dan UMKM yang sulit dilampaui oleh bank kompetitor. Banyak bank lainnya yang mengakui kepiawaian dan dominasi BRI di sektor ini.

d. Saham Telkom Indonesia (Kode TLKM) adalah saham dari salah satu perusahaan BUMN telekomunikasi terbesar di Indonesia. Secara bisnis, Telkom unggul dalam jaringan hingga pelosok dan jumlah pelanggan terbesar, sehingga tidak tersaingi oleh operator telekomunikasi lainnya. Perusahaan ini juga rajin membagi dividen kepada pemegang saham setiap tahunnya. Dalam 10 tahun terakhir, dividen payout TLKM meningkat dari 40% ke 90% profit.

Keempat saham blue-chip di atas bisa jadi salah satu rekomendasi saham yang layak dipertimbangkan bagi kamu yang baru belajar investasi saham. Selain itu, saham dalam daftar ini juga dipercaya dapat memberikan kamu return yang lebih stabil dan risiko yang lebih minim.

6. Diversifikasi Investasi

Tidak ada instrumen investasi yang tidak memiliki risiko. Apalagi jika kita membicarakan investasi jenis saham. Di mana, saham merupakan intrumen investasi dengan risiko yang lebih tinggi dibanding kenis investasi lainnya. Lalu bagaimana cara mengelola risiko dalam bermain investasi saham untuk pemula?

Agar mengurangi risiko dalam bermain saham, kamu bisa melakukan melakukan diversifikasi investasi. Cobalah untuk menyebar dana yang kamu miliki di beberapa instrumen investasi. Dengan diversifikasi, jika terjadi krisis di pasar saham, kamu bisa bertahan, tidak panik (ini sangat penting) karena sudah punya simpanan di instrumen lain yang aman dari krisis di saham.

Seorang perencana keuangan mengatakan bahawa memiliki dana darurat sebagai instrumen jaga-jaga menjadi hal penting, terutama juika terjadi goncangan dalam ekonomi. Cobalah sisihkan sebagian uang yang kamu di Dana Darurat.

Walaupun diversifikasi menurunkan potensi return karena uang ditempatkan di instrumen dengan return lebih rendah. Hal ini justru menjadi esensi diversifikasi bahwa penempatan dana dibagi ke investasi yang return tinggi risiko tinggi serta investasi yang return rendah resiko rendah.

7. Perhatikan Jangka Waktu Investasi

Siapa yang tidak ingin mendapatkan keuntungan dengan cepat? Ini sangat manusiawi. Namun, sebagai investor yang baik kamu perlu tau bahwa investasi saham bukanlah investasi jangka pendek, melainkan jangka panjang. Kenapa? Karena seperti yang sudah sama-sama kita ketahui. Dengan berinvestasi saham, artinya kamu melakukan investasi kepada salah satu bisnis atau perusahaan. Di mana, mereka butuh proses dan waktu untuk berkembang yang akhirnya nanti bisa memberikan hasil kepada kamu sebagai investor.

Paling tidak, kamu harus menyimpan dana di perusahaan tersebut minimal 1 tahun dan lihat bagaimana bisnis tersebut berkembang dan tumbuh. Sama halnya dengan investasi saham, kamu harus sabar menunggu uang kamu berkembang dan tumbuh di saham.

8. Intip Portfolio di Instrumen Reksa Dana

Bagi kamu investor saham pemula, cara belajar saham terbaik yang bisa kamu lakukan adalah sengan mengintip saham yang dipegang oleh Manajer Investasi yang mengelola Reksa Dana Saham. Biasanya, manajer investasi memiliki kewajiban untuk menyampaikan portfolio Top 10 Saham yang dipegang dalam reksa dana saham. Kamu bisa mengecek daftar 10 saham tersebut di laporan bulanan reksa dana saham.

Pada situs manajer investasi atau agen penjual reksa dana online, kamu bisa memilih reksa dana saham yang ingin kamu koleksi sahamnya. Kemudian cek bagian statistik atau kinerja bulanan, kamu bisa melihat Top 10 Holdings saham dari reksadana tersebut. Pilihan saham untuk pemula bisa menggunakan saham-saham yang diiinvestasikan oleh instrumen investasi reksa dana saham.

Nanovest News v3.23.0