AI dan Blockchain: Dua Sisi dari Koin yang Sama

Dalam wawancara terbaru, Ian Rogers menjelaskan bagaimana AI dan blockchain bekerja bersama untuk menciptakan keamanan dan keaslian digital.

article author image

RendyJul 1, 2024

article cover image

Di tengah pesatnya evolusi kecerdasan buatan (AI) dan teknologi blockchain, muncul pertanyaan besar tentang bagaimana kita bisa memisahkan fakta dari fiksi di era di mana AI mampu menciptakan konten realistis. Dari video deepfake hingga gambar yang dihasilkan komputer, potensi untuk terjebak dalam informasi palsu semakin besar. Namun, teknologi blockchain bisa menjadi solusi untuk membantu mengautentikasi berbagai konten tersebut. Dalam sebuah wawancara terbaru dengan Bloomberg, Chief Experience Officer Ledger, Ian Rogers, menyatakan bahwa blockchain dan AI adalah "dua sisi dari koin yang sama." Menurutnya, berbagai kreasi digital baru dapat dibuat menggunakan AI, sementara blockchain menyediakan kelangkaan melalui desentralisasi dalam pencatatan. Rogers memperkirakan bahwa teknologi blockchain akan menjadi sangat penting untuk menentukan keaslian berbagai konten yang ditemukan di internet. "Mengetahui bahwa sebenarnya saya yang mengatakan sesuatu, bukan impersonasi AI, adalah sangat penting," katanya. Rogers juga menambahkan bahwa masuk ke akun media sosial dengan dompet Ledger dapat membuktikan bahwa seseorang adalah manusia. Kombinasi AI dan blockchain ini semakin mendapatkan momentum. Co-founder Reddit, Alexis Ohanian, telah mengusulkan penggunaan teknologi blockchain untuk membuktikan apakah visualisasi berasal dari AI atau oleh kreator manusia, sehingga melindungi kreator di tengah lanskap seni AI yang berkembang. Ledger, perusahaan terkemuka dalam industri kripto, telah memulai pengiriman dompet crypto high-end terbaru mereka, Ledger Stax, yang awalnya diumumkan pada Desember 2022. Dompet baru ini dilengkapi dengan layar sentuh yang aman, yang memudahkan penggunaan dompet self-custody. Menariknya, perangkat high-end baru Ledger ini dibuat bekerja sama dengan Foxconn, produsen kontrak elektronik terbesar di dunia. Beberapa tokoh bisnis sudah mulai menggagas ide penggabungan AI dan blockchain. Verifikasi berbasis blockchain tampaknya menjadi use case paling menjanjikan sejauh ini. Selain Ohanian, banyak ahli teknologi berpendapat bahwa blockchain bisa digunakan untuk menentukan apakah suatu foto dihasilkan oleh AI di tengah proliferasi cepat teknologi canggih ini. Menyatukan AI dan blockchain tidak hanya menawarkan solusi autentikasi yang lebih andal tetapi juga membuka jalan bagi berbagai inovasi di berbagai sektor. Sebagai contoh, integrasi AI dan blockchain dalam dompet kripto dapat memberikan keamanan ekstra dalam transaksi digital dan identitas online.

Nanovest News v3.16.0