Harga Token AI Meningkat Pesat : Apakah ini sekedar Hype, atau ada Potensi nyata?

Dengan beberapa token AI yang mencatatkan pertumbuhan digital tiga kali lipat pada tahun 2024, para pengamat mempertanyakan apakah banyak dari proyek-proyek ini memiliki manfaat.

article author image

AlbertJul 1, 2024

article cover image

Pasar token kecerdasan buatan (AI) mengalami lonjakan yang mencolok dalam beberapa bulan terakhir. Bulan lalu, volume perdagangan dan valuasi pasar meroket di berbagai bursa, menandai puncak kepopuleran ini. Menurut data dari platform crypto Bitget, volume perdagangan zona token AI meningkat hingga 400% selama bulan Februari saja, mencapai total kapitalisasi pasar lebih dari $39 miliar. Lonjakan ini terutama didorong oleh minat investor pada konsep-konsep yang berkaitan dengan AI, seperti Worldcoin (WLD), Livepeer (LPT), dan Arkham (ARKM), yang semuanya mengalami kenaikan harga signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Token WLD, misalnya, terkait dengan proyek pendapatan dasar universal yang didukung oleh AI milik Sam Altman, mengalami kenaikan harga hingga 350% dari harga listingnya pada tahun 2023. Demikian pula, LPT dan ARKM juga mencatat kenaikan harga masing-masing sekitar 140% dan lebih dari 100% sejak peluncurannya. Tidak hanya itu, kapitalisasi pasar rata-rata token AI yang terdaftar meningkat sebesar 77% pada bulan Februari dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Volume perdagangan juga melonjak sebesar 480% antara 15 dan 29 Februari. Antusiasme ini sebagian besar dipicu oleh rilis model AI teks ke video Sora dari OpenAI, yang memicu kegembiraan besar di antara investor dan penggemar AI. Meskipun valuasi pasar token AI telah mencapai angka yang mengesankan, pertanyaan muncul tentang apakah valuasi ini dapat dibenarkan. Sebagian orang yakin bahwa ada potensi nyata di balik lonjakan ini, sementara yang lain skeptis dan melihatnya sebagai hype semata. Namun, beberapa pengamat pasar menggarisbawahi bahwa ada pendorong substantif di balik kehebohan token AI. Menurut Calanthia Mei, pendiri Masa Network, pasar saat ini mencerminkan kombinasi antara potensi nyata dan hype. Dia mendorong para investor untuk mempertimbangkan apakah token benar-benar diperlukan untuk proyek yang mereka investasikan dan apakah desentralisasi memainkan peran penting dalam fokus utamanya. Kevin Heng dari Bitazza juga menyatakan bahwa pertumbuhan ini menunjukkan pergeseran transformatif menuju desentralisasi peran AI. Namun, ada juga pandangan skeptis tentang nilai token AI. Analis Coinbase, David Han, menyatakan bahwa token AI mungkin lebih banyak hype daripada nilai sebenarnya dalam jangka pendek hingga menengah. Albert Edwards dari Societe Generale bahkan membandingkan token AI dengan financial bubble masa lalu. Meskipun demikian, ada kasus penggunaan AI yang solid di sektor ini. Toufi Saliba, CEO HyperCycle, menggarisbawahi perkembangan teknologi yang mendorong token AI lebih tinggi. Dia percaya bahwa pertumbuhan ini bergantung pada efektivitas proyek-proyek AI terdesentralisasi dalam memberikan nilai bagi bisnis dan konsumen. Dengan adanya pandangan yang beragam, masa depan token AI tetap menjadi subjek perdebatan. Namun, banyak yang percaya bahwa token AI memiliki peran penting dalam mengatasi tantangan kritis dalam industri AI saat ini, serta memperluas kemungkinan-kemungkinan baru dalam lanskap teknologi yang terus berkembang

Nanovest News v3.23.0